Monday, August 13, 2012

Psikologi dalam Ilmu Faal


A.         Penjelasan mengenai psikologi merupakan bagian dari ilmu faal
       Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal muncul pada abad 19 (Pasca Renaissance) seiring dengan kemajuan ilmu alam ( natural science ). Pada fase ini, pemikiran tentang manusia terus berkembang dan banyak dilakukan eksplorasi fisiologis manusia secara empiris. Riset empiric yang banyak dilakukan pada bidang fisiologis mencakup : aktivitas syaraf, sensasi / pendengaran, dan fisiologis otak. Hasil riset pada ketiga bidang ini sangat signifikan membuka wawasan mengenai manusia sehingga memperkuat pandangan para ilmuwan saat itu akan pentingnya strategi empiris yang sistematis dalam setiap bidang keilmuan. Bagi psikologi, hasil-hasil ini member jalan untuk membangun dasar fisiologis bagi operasi mental dan menjelaskan posisi ilmu psikologi modern yang dekat dengan bidang kedokteran dan psikiatri.
            Hal ini ditunjang dengan penelitian beberapa tokoh sebagai berikut :
·    Francis Bacon. Dalam penelitiannya, terdapat 3 pergerakan utama di bidang science yang mempengaruhi berdirinya psikologi sebagai ilmu mandiri di abad 20 yakni fisiologis, psikofisiologis, dan evolusi. 
                
                                  Dalam bidang fisiologis, terdapat para tokoh penting seperti:
  1.  Charles Bell-Francoise Magendie yang menemukan fakta bahwa syaraf sensorik dan motorik beroperasi secara terpisah dan searah.
  2. Johannes Mueller , yang menyatakan bahwa transmisi syaraf ialah proses yang menjembatani antara sensed object dengan mind. Maka awareness manusia diperantarai oleh transmisi syaraf. Hal ini melengkapi penjelasan tentang peran mind dan consciousness sebagai dasar penelitian lokasi spesifik dan fungi tertentu di otak.
  3. Marshell Hall, menmukan bahwa reflex dikomandoi oleh syaraf tulang belakang dan bukan syaraf batang otak.
  4. Paul Broca ( 1824-1880 ), menemukan pusat broca yang mengendalikan aktivitas bicara.
  5. Pierre Flourens (1794-1867), mencoba pendekatan dengan bukti non pathological dan menemukan pusat penting dari otak seperti Cerebral hemisphere, Cerebellum, Medula oblongata,Corpora quadrigemina, Spinal cord, dan Nerves.
·                Dalam bidang Psikofisiologis, utamanya Psychophysic memfokuskan pada subjective experience dalam mempelajari hubungan antar stimulus fisik dan sensasinya.
               
  1.     Gustav Theodor Fachner, menganggap bahwa psikofisik sebagai sebuah ilmu eksak untuk menjelaskan hubungan antara body dan mind
  2.    Hermann von Helmholtz (1821-1894) sebagai pelopor psikologi eksperimen, banyak menggunakan waktu reaksi dalam penelitiannya. Di mana konsepnya ialah unconscious inference, yakni penyimpulan hasil persepsi manusia yang diperoleh berdasarkan proses yang berulang sehingga akhirnya menjadi sesuatu yang tidak disadari, sekali terbentuk sulit secara sadar untuk dimodifikasi dan digeneralisasi kepada stimulus yang mirip di lingkungan.
  3.     Para tokoh psikofisik menunjukkan area studi yang tidak dengan mudah diakomodasi dalam ilmu fisika, fisiologis, atau filosofi. Area studi inilah yang berkembang menjadi objek studi psikologi.

B. Kasus à Mahasiswa perempuan, 23 tahun ketika mau menghadapi ujian mengalami : nyeri perut, mual, pusing, dan ingin buang air besar dan kecil. Dalam saat tertentu, merasa berdebar-debar dan sering mengambil napas dalam serta keluar keringat dingin.
         Ketika mahasiswa tersebut akan mengalami ujian, maka otaknya akan menghantarkan rangsangan elektris pada nucleus amygdale, yang merupakan bagian dari system Limbic, yang kemudian menimbulkan rasa cemas, takut, dan gelisah. Sehingga keadaan emosinya dalam keadaan tidak stabil, seperti ilustrasi kasus di atas.
      Dalam hal ini, sistem Limbic mempunyai hubungan anatomis dan fisiologis dengan hyphotalamus dalam menjalankan fungsinya sebagai pengendali emosi dan perilaku. Ditambah lagi, mahasiswa tersebut sering mngalami pusing, mual, dan nafsu makan menurun ( makan tidak teratur ) sebab baru saja diputuskan oleh pacarnya. Pada kasus seperti ini, mahasiswa tersebut mengalami kerusakan pada daerah Limbic ( adanya gangguan sistem otonomik ) sehingga akan berakibat gangguan pada pencernaan dan tekanan darahnya. Lalu, sekarang menstruasi mahasiswa tersebut tidak teratur dan sering mengalami keputihan. Lalu, sekarang menstruasi mahasiswa tersebut tidak teratur dan sering mengalami keputihan.  Hal ini disebabkan karena mahasiswa tersebut menerima tekanan yang begitu besar ( depresi ) sehingga sistem kerja hyphotalamus juga mengalami gangguan. Akibatnya kerja hormon estrogen dan progesteron mahasiswa itu tidak stabil ( naik turun ).

No comments:

Post a Comment

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.