Sunday, October 21, 2012

STRESS DAN TAHAPANNYA


Definisi Stress      
    
        Stress adalah respons tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya (Hans Selye, 1950). Stress juga merupakan suatu kondisi dinamik yang di dalamnya seorang individu dikonfrontasikan dengan suatu peluang, kendala, atau tuntutan yang dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti atau penting (RS Sculer:1980). Bila misalnya seseorang sanggup mengatasi beban pekerjaan yang berlebihan, maka yang bersangkutan tidak akan mengalami stress, tetapi jika sebaliknya
ia mengalami stress negatif atau biasa disebut dengan distress (Seaward, Brian Luke:2004). Jadi secara umum stress berkaitan erat dengan kendala dan tuntutan.

Rasulullah Saw.bersabda :
“sungguh mengagumkan perkara orang mukmin : seluruh urusannya adalah kebaikan. Bila ia mendapat kesenangan maka ia mensyukurinya sehingga hal itu menjadi kebaikan baginya. Dan jika ditimpa sesuatu musibah maka ia sabar sehingga hal itu menjadi kebaikan baginya”(HR. Muslim)

          Stress memiliki ciri identik dengan perilaku beradaptasi dengan lingkungan sekitar, di mana lingkungan ini dapat berupa hal di luar diri (outer world) maupun hal yang ada dalam diri (inner world). Jadi, seseorang dikatakan adaptif jika dia bisa atau mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan orang lain, tetapi di sisi lain pun dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Ada berbagai jenis situasi dalam diri individu ketika individu tersebut dituntut untuk memenuhi tuntutan lingkungan. Hal ini biasanya disebut sebagai stressor. Stressor ialah adjustive demand atau tuntutan untuk menyesuaikan diri. Menurut Coleman cs.(1976) terdapat tiga sumber yang dapat dimasukkan ke dalam kategori stressor di antaraya yakni frustasi, konflik, dan tekanan (pressure).

Tahapan stress


      Allah swt berfirman, “sesungguhnya manusia diciptakan berkeluh kesah lagi kikir; apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah; dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir; kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat; yang mereka itu tetap mengerjakan shalat.”(QS.Al-Ma’arij: 19-23)
Dr. Robert J. Van Amberg (1979) dalam penelitiannya membagi tahapan-tahapan stress sebagai berikut :
1) Stress tahap I
Ini merupakan tahapan stress yang paling ringan dan biasanya disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut ;
a) Semangat bekerja keras, berlebihan (over acting)
b) Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana biasanya
c) Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya; namun tanpa disadari cadangan energi dihabiskan (all out) disertai rasa gugup yang berlebihan pula
d) Merasa senang dengan pekerjaannya itu dan semakin bertambah semangat, namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis

2) Stress tahap II
Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang yang berada pada tingkat stress tahap II adalah sebagai berikut ;
Rasulullah Saw bersabda, “Ya Tuhanku, aku berlindung padaMu dari kecemasan dan kesedihan, sikap lemah malas, kikir, penakut, himpitan utang, dan kedzaliman manusia”(HR Bukhari)
a) Merasa letih sewaktu bangun pagi, yang seharusnya merasa segar
b) Merasa mudah lelah sehabis makan siang
c) Lekas merasa capai ketika menjelang sore
d) Sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman
e) Detakan jantung lebih keras dari biasanya
f) Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang
g) Tidak bisa santai

3) Stress tahap III
Bila seseorang tetap memaksakan diri dalam pekerjaannya tanpa menghiraukan keluhan-keluhan yang telah diuraikan pada stress tahap II, maka individu tersebut akan menunjukkan keluhan-keluhan yang semakin nyata dan mengganggu sebgai berikut;
a) Gangguan lambung dan usus semakin nyata, seperti keluhan maag (gastritis), buang air besar tidak teratur (diare) dsb
b) Ketegangan otot-otot semakin terasa
c) Perasaan ketidaktenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat
d) Gangguan pola tidur (insomnia), misalnya sukar untuk mulai masuk tidur (early insomnia), atau terbangun di tengah malam dan sukar kembali untuk tidur (middle insomnia), atau bangun terlalu pagi/dini hari dan sulit untuk kembali tidur (late insomnia)
e) Koordinasi tubuh terganggu (badan serasa oyong dan terasa mau pingsan)
Pada tahapan ini hendaknya seseorang sudah harus berkonsultasi ke dokter untuk memperoleh terapi, atau bisa juga hendaknya mengurangi beban stress agar tubuh memperoleh kesempatan untuk beristirahat guna menambah suplai energi yang mengalami defisit

4) Stress tahap IV
Adapun ciri-ciri gejala stress pada tahap ini ialah sebagai berikut :
a) Individu serasa amat sulit untuk bertahan sepanjang hari
b) Aktivitas semula yang menyenangkan dan mudah untuk diselesaikan menjadi membosankan dan terasa lebih sulit
c) Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk merespon secara memadai (adequate)
d) Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari
e) Gangguan pola tidur disertai mimpi-mimpi yang menegangkan
f) Sering kali menolak ajakan (negativism) karena tiada semangat da gairah
g) Daya konsentrasi dan daya ingat menurun
h) Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat dijelaska apa penyebabnya

5) Stress tahap V
Bila keadaan berlanjut, maka individu tersebut akan jatuh dalam stress tahap V yang ditandai dengan hal-hal sebagai berikut :
a) Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam (physical and psychological exhaustion)
b) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang terasa ringan dan sederhana
c) Gangguan sistem pencernaan semakin berat (gastrointestinal disorder)
d) Timbul rasa ketakutan dan kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan panik

6) Stress tahap VI
Tahapan ini merupakan tahap klimaks, karena seseorang mengalami serangan panik dan perasaan takut mati. Adapun ciri-cirinya ialah sebagai berikut:
a) Debaran jantung teramat keras
b) Susah bernapas (sesak dan megap-megap)
c) Sekujur badan terasa gemetar, dingin, dan keringat bercucuran
d) Ketiadaan tenaga untuk melakukan hal-hal yang ringan
e) Pingsan atau collapse

No comments:

Post a Comment

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.