Saturday, January 26, 2013

MAU COBA OBSERVASI?

 

Assalamu’alaikum wr.wb.

Jumpa lagi bersama aku admin d’Paresma si penggila hijau ^__^ hehe. Well, kali ini Emma mau sharing sedikit mengenai salah satu mata kuliah "paling heboh” di Psikologi. Yap, “OBSERVASI”.Red heart

 

Ada yang tahu, apa itu observasi?

Ada yang mau jawab?

Yap, RIGHT!

Observasi itu adalah suatu proses mengamati overt behavior (perilaku yang tampak) seseorang/subjek.

Nah, langsung aja yah. Mari kita bahas mengenai beberapa poin yang penting dalam observasi. Eitts, tapi bila ditanya, sumbernya dari mana, ini bukan dari literatur, melainkan yang kutulis di sini adalah catatan kuliah (apa yang kutulis) dari apa yang kudengar melalui dosen. Work

Well, capcus….!

Apa yang diobservasi?

  1. Berdasarkan tujuan/variabel yag menjadi target.
  2. Ekspresi verbal, non verbal, respon verbal/non verbal perilaku terhadap stimulus, atau kemunculan indikator tertentu.
  3. Level observasi itu dapat berupa aspek khusus dari perilaku individu atau kelompok dan situasi/proses.
  4. Waktu (kapan, kecepatan, durasi), lokasi, penampakan eksterior (cara jalan dan cara berpakaian), gaya bahasa (intonasi dan pilihan kata).

Gampangnya yang diobservasi itu adalah…

  1. Penampilan fisik (tinggi badan, berat badan, warna kulit dsb).
  2. Gerakan tubuh.
  3. Ekspresi wajah.
  4. Pembicaraan.
  5. Reaksi emosi (eg. memukul tembok).
  6. Aktivitas yang dilakukan ( berjalan, duduk dan lainnya yang dianggap penting.

Proses observasi

  1. Alat
  2. Observer
  3. Hal yang perlu diobservasi
  4. Langkah dalam observasi
  5. Pencatatan lapangan
  6. Sumber-sumber kesalahan dalam observasi

Strategi observasi

  1. Checklist notation: Time sampling, Event sampling, Field unit analysis
  2. Narrative type: Diary, Specimen, anecdotal record
  3. Rating scale

Nah, kita pecah aja yaa poin yang di atas ini.

Catatan harian (diary)

  • teknik observasi yang melibatkan pencatatan perubahan/perkembangan baru ataupun perilaku baru dari subjek yang diamati.
  • pencatatan longitudinal: berulang-ulang, subjeknya sama dan dalam jangka waktu tertentu.
  • observer harus selalu dekat atau mempunyai kontak yang konstan dengan subjek amatan.
  • penggunaannya dalam studi kasus (kasus spesial) maupun kasus ethologis (misal: penelitian pada binatang yang tak dapat berbicara kemudian hasilnya diterapkan pada human).
  • kelemahannya: terdapat masalah generalisasi, sebab sedikitnya subjek amatan yang mampu diamati maka sangat sulit untuk menggeneralisasikan hasilnya pada subjek yang lebih luas, bias seleksi (kehilangan keterwakilan sifat fakta), bias obervasi (dalam reliabilitas dan obejktifitas interpretasi menjadi kurang maksimal), waktu dan sumber daya terlalu banyak sehingga tidak efisien.
  • kelebihan: memberi gambaran proses perubahan dan perkembangan seiring waktu secara jelas dan detil, merupakan gudang yang kaya akan data.

Anecdotal records

  • pencatatan naratif
  • observer mencatat hal-hal penting
  • tidak fokus hanya pada satu subjek atau kelompok dan tidak terbatas pada kemunculan perlilaku baru.
  • pencatatan dilakukan sesegera mungkin pada tingkah laku yang istimewa.
  • harus mencatat secara teliti apa dan bagaimana kejadian, BUKAN berdasarkan OPINI.
  • tidak membutuhkan spesifikasi waktu tapi kapanpun perilaku yang menarik itu muncul, tidak bergantung pada setting lingkungan (dapat dilakukan di mana pun) pada subjek berbeda dan dalam waktu yang berbeda.
  • waktunya sangat lama

Time sampling

  • mengobservasi cara-cara orang bertindak dalam jangka waktu tertentu, lalu menuliskan kesan umumnya
  • pengamatan terhadap perilaku tertentu (sesuai tujuan observasi), ada interval waktu yang telah ditentukan (kemunculan perilaku, frekuensi, durasi).
  • observer menghentikan penyelidikannya lagi pada saat yang lain dengan cara sama seperti sebelumnya
  • poinnya ada pada—> perbedaan waktu.
  • subjek diamati dalam kurun waktu tertentu
  • perilaku yang diamati dianggap sampel dari PL sehari-hari
  • kategori dari PL (perilaku) yang akan diamati harus ditetapkan sebelumnya.
  • berkaitan dengan pengukuran, sebab memungkinkan observer melakukan penghitungan terhadap PL yang muncul (terkait frekuensi dan durasi suatu PL).
  • kelemahan: kehilangan gambaran kontinuitas, kehilangan konteks serta sifat-sifat naturalnya.

Event sampling

  • pengamatan berfokus pada pencatatan kejadian dan PL penting yang diamati pada situasi tertentu.
  • keunggulan: efisiensi untuk mengurangi waktu observasi dan dapat dirangkum serta dianalisis statistik dengan mudah.

Checklist

  • daftar yang berisi nama-nama subjek dan fakta yang hendak diselidiki.
  • tujuan: mensistematisasikan catatan observasi.
  • observer menyusun struktur observasi dengan memilih dan mendefiniskan PL sebelum observasi dilakukan sehingga tinggal memberikan tanda cek.
  • melihat kehadiran PL yang dianggap penting
  • tidak memberikan informasi tentang durasi, frekuensi dan kualitas PL.
  • digunakan pula pada Time sampling dan Event sampling.
  • keunggulan: strategi simpel dan relatif mudah, merekam dengan cepat dan efisien, keterampilan yang dibutuhkan observer relatif sederhana, setelah dilakukan pencatatan terhadap PL dapat ditambahkan catatan tertentu, mudah diolah dalam proses kuantifikasi.
  • kelemahan: informasi yang diperoleh sedikit, kurang mendalam, tidak ada informasi ttg waktu.

Rating scale

  • observer membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dan informasi tsb direkam dalam bentuk nilai tertentu (angka) sebagai refleksi dari penilaian observer.
  • didesain untuk mengukur kuantifikasi impresi dari pengamatan.
  • penilaian kuantitatif tentang terjadinya PL atau bagaimana PL ditampakkan.
  • menjadi mudah dan cepat untuk memaknakan kesimpulan dari impresi yang diperoleh.
  • dapat mengukur ciri sifat dan PL yang tidak dapat diungkap oleh strategi lain
  • metode asesmen >metode deskriptif
  • dapat sebagai perekamana on the spot, ada juga yang tidak.

Yah, itulah secarik catatan di binder ungu (warna khas psikologi) milikku. Heum, yang pastinya mata kuliah observasi merupakan mata kuliah paling rempong dan bikin kepo sejagad. Mau tahu alasannya kenapa? Observasi itu kan memerlukan ketelitian dan kejelian. Selain itu, menuliskan hasil observasinya tidak semudah menulis “cerpen”.

Dalam proses pencatatan hasil observasi harus mendeskripsikan sangat dan sangat detil apa dan bagaimana suatu perilaku itu terjadi/muncul. Hasil deskripsi itu tuh yaa adalah area paling sensitif bagi observer. Salah satu huruf aja, bisa berakibat fatal dalam interpretasinya.

Contohnya aja nih ya: TERSENYUM. Kalo di matkul observasi tuh nggak boleh ditulis “tersenyum” melainkan WAJIB dan KUDU dideskripsikan perilaku tersenyum itu gimana. Seperti ini nih deskripsinya: kedua sudut bibir tertarik ke kanan dan kiri dengan posisi kedua bibir sedikit membuka dan gigi sedikit tampak.

Wuuuuft! Kalo masih bingung, mending kamu coba ikutan mahasiswa psikologi kuliah aja deh. Haha.

Contohnya nih ya (ini kuambil dari tugas kelompok observasiku yang ADUHAI MENGGEMASKAN), cekidot:

JUDUL : NEW MOON

SUBJEK : Kristen Stewart

DESKRIPSI SUBJEK : Subjek adalah seorang wanita muda yang memiliki ciri-ciri berambut panjang bergelombang berwarna kecoklatan, berkulit putih, berbadan cukup tinggi kurang lebih 175 cm dan langsing, memiliki hidung yang mancung, memiliki mata yang tidak terlalu bulat dan tidak pula sipit.

DESKRIPSI DATA :

a. Setting 1 : di dalam sebuah mobil

Subjek ( Bella ) sedang berada di dalam sebuah mobil berwarna kuning keemasan. Bella mengenakan pakaian berwarna hijau tua, memakai celana berwarna hitam berbahan jeans, subjek mengenakan sebuah cincin di ibu jari sebelah kanan. Bella duduk di jok depan sebelah kanan. Di sebelah kirinya, ada seorang wanita bernama Alice yang sedang memegang stir mobil.

Bella bersandar pada jok kursi. Tangan kanan ditekuk ke atas sedikit menyamping ke kanan dan kelima jari tangan kanan dirapatkan dan diletakkan di atas kepala bagian depan di permukaan rambut, posisi punggung tangan kanan sedikit menonjol ke atas sehingga punggung persendian jari-jari pun sedikit naik. Kemudian diikuti dengan tangan kiri diayunkan ke atas agak serong ke kiri dan jari-jari tangan kiri diletakkan pada kepala bagian depan, dengan posisi jari kelingking, jari manis, jari tengah, dan ibu jari dilipat / ditekuk ke dalam dan telapak tangan kiri sedikit menyentuh dahi sebelah kiri. Siku tangan kiri hampir menyentuh lutut kirinya yang dinaikkan ke atas.

Tatapan mata Bella mengarah ke kiri bawah, alis sebelah kiri sedikit naik. Bibir atas dan bawah membuka. Selang beberapa detik kemudian, pandangan mata mengarah ke sebelah kanan bawah. “ Kenapa mereka semua pakai baju merah ?” tanya Bella pada Alice dengan tangan kanan masih ditekuk ke atas agak serong ke kanan dengan posisi ibu jari sedikit dibuka dan ditekuk, sedangkan telapak tangan keempat jari lainnya merapat masih menyentuh kepala bagian depan (seperti posisi awal). Tangan kiri masih ditekuk ke atas. Kelima jari sedikit digesekkan ke rambut dengan posisi jari ditekuk ke bawah, ujung jari menyentuh rambut dan punggung jari menonjol ke atas. Kemudian Alice menjawab, “Hari festival San Marcol. Mereka memperingati hari pengusiran vampire dari kota. Ini rancangan yang sempurna. Volturi tidak akan membiarkannya pergi jauh untuk menampakkan dirinya.”Beberapa detik setelahnya, posisi tangan kanan dan jari-jari tangan kanan maupun yang kiri masih dalam posisi sebelumnya. Bibir atas dan bawah menutup (dirapatkan). Pandangan mata masih mengarah ke bawah (kedua bola mata agak bergeser ke kanan). Lalu siku tangan kanan agak dinaikkan lagi ke atas, dahi sedikit berkerut dan bibir bawah dan bibir atas sedikit terbuka. Jari-jari tangan kiri sedikit digerakkan dengan rambut sedikit tertarik. Mata memipih dengan pandangan mata mengarah ke kiri. Lalu, setelah itu, pandangan mata diarahkan lagi ke arah kiri bawah. Bibir atas merapat pada gigi bagian atas dan bibir bawah sedikit terbuka hingga gigi bagian bawah tampak. Bella berkata pada Alice, “ Kita punya waktu 5 menit.” Kedua pipi Bella tampak kembang kempis dan mengeluarkan suara seolah mendesah. “Aku tahu Bella, tarik napas,”timpal Alice. Lalu Bella membuka pintu mobil.

Gimana udah lumayan jelas kan contohnya. Heum heum heum. Bagi kamu yang merasa hobi menulis dan menyukai hal detil pasti nggak kerepotan kok kalo berhadapan dengan matkul ini. Hehehe.

 

Oke, sampe sini aja dulu yaah. Kapan-kapan dilanjutin lagi.

 

Wassalamu’alaikum wr.wb

Salam dari admin d’Paresma: Paresma Elvigro (calon psikolog, belum S2 soalnya hehe) ^___^

     
     

2 comments:

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.