Saturday, September 28, 2013

PENTINGKAH PREMARITAL CHECK UP?

Saya bukanlah praktisi kesehatan ataupun dokter. Tapi, saat pertama kali mendengar topik (judul di atas) ini dari seorang teman dokter, maka saya jadi tergerak untuk menulisnya. 

Bergeser ke zaman orangtua kita, premarital check up ini sepertinya belum ada, atau mungkin saja sudah ada namun tak semua orang tahu dan menjalankannya. Saya juga baru tahu ini sejak akhir 2011 lalu, ketika mengenal profil seorang dokter (tak usah saya sebut namanya ya :) ). Ternyata pemeriksaan sebelum menikah itu sangat penting. Ini juga berkaitan dengan rencana mempunyai anak kelak.

Kenapa sih premarital check-up ini begitu penting?
Jawaban paling mendasar, sebenarnya pernikahan itu bukan hanya berbicara soal cinta, sayang atau sejenisnya. Tapi, salah satu tujuan pernikahan juga untuk mendapatkan atau memperbanyak keturunan agar kelak ada generasi yang meneruskan pasangan suami istri ini. Tentunya, siapapun itu, pasangan suami istri ini pasti mendambakan bisa memiliki keturunan yang sehat. Oleh sebab itu, mengapa saat ini konseling dan pusat pemeriksaan kesehatan pranikah begitu menjamur, pastinya sangat berguna untuk mengetahu keadaan masing-masing calon pasangan dan proyeksi masa depan pernikahan keduanya, terutama yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dan genetik (keturunan). Selain itu, pemeriksaan ini juga berguna untuk mempersiapkan mental calon pasangan.

Untuk siapakah premarital check up ini?
Jawabannya adalah diperuntukkan bagi mereka yang belum dan yang mau menikah.

Apa manfaatnya?
Sangat banyak. Ketika kita belum siap menikah atau bagi yang akan melangsungkan pernikahan, pemeriksaan ini sangat penting untuk saling mengetahui kondisi kesehatan masing-masing calon. Jika perlu, antara calon suami maupun calon istri perlu bekerja sama untuk saling "terbuka" akan kondisi masing-masing. Sehingga, apabila terjadi suatu masalah pada salah satu calon tersebut, mereka masih mempunyai waktu untuk segera menyelesaikan/menyembuhkannya. Selain itu, ini juga berguna untuk mempersiapkan kehamilan yang benar-benar dikehendaki oleh masing-masing calon. Nah, dengan begitu, masing-masing calon tidak lagi "merasa tertipu" seperti membeli kucing dalam karung. Hasil pemeriksaan ini juga bisa dijadikan sebagai salah satu CV penunjang saat kedua calon pasangan sedang ta'aruf :).

Kalau dari segi medis, yang saya ketahui dari berbagai praktisi atau dari berbagai web kesehatan, premarital check up ini sangat diperlukan untuk mendeteksi apakah ada penyakit atau tidak, yang mana apabila tidak segera diperiksa, takutnya akan menjadi sumber malapetaka/masalah bagi kehidupan rumah tangga kelak. 

Kapan sih harus menjalani pemeriksaan ini?
Rata-rata dokter menyarankan, sebaiknya pemeriksaan ini dilakukan enam bulan sebelum melangsungkan pernikahan. Tapi, ini juga bukan bersifat pemaksaan. Para calon pasangan bisa melakukannya kapan pun, baik saat ingin menikah atau jauh sebelum punya keinginan menikah.

Apa saja penyakit yang perlu dideteksi itu?
Antara lain:
  • Penyakit genetik seperti buta warna, talasemia, hemofilia atau lainnya. Dari pemeriksaan ini, kedua calon pasangan tentu memahami bahwa apabila orangtua calonnya mengidap penyakit genetik tertentu, kemungkinan besar juga akan mewarisi gen-nya pada anak-anaknya. Jadi, jika penyakit genetik ini terdeteksi "Ada" dalam diri salah satu calon, maka bisa segera diputuskan, apakah ingin dilakukan pengobatan terlebih dahulu hingga sembuh (jika memungkinkan untuk sembuh) ataukah mengambil keputusan lain yang mana itu terserah kebijakan dari keduanya.
  • Penyakit yang juga ada kemungkinan diturunkan tapi belum jelas seperti hipertensi, kelainan jantung, diabetes atau lainnya. Ini perlu dideteksi, karena penyakit-penyakit tersebut akan menimbulkan gangguan dan resiko bagi kehamilan (baik pada ibu maupun janin yang dikandung).
  • Penyakit yang baru diderita seperti infeksi TORCH, penyakit menular seksual, hepatitis B dan HIV/AIDS. Nah, ini biasanya paling sering dibicarakan atau paling sering menjadi alasan utama mengapa premarital check up teramat penting, ya tak lain guna mendeteksi apakah ada infeksi virus atau penyakit seperti tersebut. Jika memang terdeteksi ada, maka calon pasangan bisa segera melakukan pencegahan serta pengobatan sebelum mempersiapkan kehamilan.
  • Ini juga berguna untuk mendeteksi "kebiasaan gaya/pola hidup+pola makan" calon masing-masing. Nah, khususnya bagi mereka yang merokok, suka minum alkohol/mabuk, dan memakai narkoba. Pemeriksaan ini kelak diharapkan dapat membantu para calon untuk mengubah kebiasaan "buruk" mereka itu

Biasanya pemeriksaan dan konseling pranikah ini dapat dilakukan di dokter spesialis kandungan (SpOG), dokter umum atau dokter-dokter di laboratorium. Biasanya, mereka akan menjalani serangkaian tes seperti wawancara singkat, pemeriksaan fisik, tes laboratorium dan radiologi.

Kedua calon pasangan nantinya akan melakukan pengambilan darah terlebih dahulu. Untuk itu, mereka yang akan menjalani pemeriksaan pranikah ini diwajibkan untuk berpuasa selama 10-12 jam, hanya boleh minum air putih dan tidak boleh merokok. Kalo untuk cewek, sebaiknya tidak pada saat menstruasi, tapi sebelum atau setelahnya saja. Dan usahakan sebelum periksa, tidur/istirahat dengan cukup.

Nah, untuk biayanya, ini terkadang menjadi kendala tersendiri. Tapi, sebenarnya rerata biaya pemeriksaan pranikah ini sangat bervariasi tergantung tempat yang dikunjungi. Ada yang menetapkan harga minimal 800 ribu hingga 3 juta rupiah. Itu juga berbeda antara cewek dan cowok. Untuk cowok, pemeriksaannya tak terlalu ribet dibanding yang cewek sehingga biayanya lebih murah dari cewek. Biaya ini juga tergantung dari parameter yang ingin diperiksa. Kalo ingin pemeriksaan lengkap, tentu biaya yang dikeluarkan juga tak sedikit.

Pemeriksaan pranikah ini sangat bergantung pada kesadaran serta kemauan dari calon suami maupun calon istri. Tentu, banyak orang yang lebih memilih sedia payung sebelum hujan kan?? Tapi, ini bukanlah syarat utama yang dapat mengesahkan atau justru membatalkan pernikahan. Semua dikembalikan lagi pada pribadi masing-masing. Bagi yang menganggap kesehatan itu penting, tak ada salahnya melakukan pemeriksaan ini. Namun, kita juga tak bisa terlalu cuek dan menerima keadaan diri begitu saja. Biar bagaimana pun, hasilnya akan berimbas pada kehidupan pernikahan selanjutnya, berimbas pada keturunan yang akan dihasilkan kelak.

Nah, kalo saya pribadi, saya sangat ingin melakukan premarital check up ini. Cuman, saya belum tahu kapan. Selain belum ada tabungan yang cukup, juga karena saat ini saya masih rada malu-malu... Hehehe :D malu hanya karena jika diperiksa terus ditanyain "calonnya siapa?" Lha, saya kan belum punya calon, hehehe. Insyaallah, jika ada rezeki melimpah, saya akan segera melakukan pemeriksaan pranikah ini. Berhubung, saya sudah punya niat untuk menikah (tadinya berharap tahun ini atau tahun 2014 mendatang) :D. Hihihihi

Kalo mau tanya-tanya langsung sama dokter, ini saya punya kenalan dokter, ini webnya: www.irfanda.com/www.doktercare.com 

sumber: melindahospital.com

No comments:

Post a Comment

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.