Wednesday, October 23, 2013

SURAT CINTA DARI EDITOR

Alhamdulillah, terima kasih atas segala nikmat dan karunia-Nya, ya Allah! Kemarin pagi, saat baru ngisi pulsa modem dan baru buka email, rupanya udah ada balasa dari editor tempat saya menawarkan naskah. Di situ tertanggal 29 September, saya "nekad" menawarkan naskah yang sudah tertolak berkali-kali. Hanya saya revisi sinopsisnya serta mengedit EYD lagi. Di luar dugaan, editor mengirimkan balasan lebih cepat, 7 Oktober kemarin. Dan, saya baru membukanya setelah dua minggu sengaja offline lantaran harus mengejar deadline yang dibuat sendiri untuk merevisi total naskah novel yang dulu juga ditolak.

Saat membaca email balasan itu, saya terus merapal hamdalah sambil bertanya-tanya, jadi seperti itu ya euforia seorang penulis kalo naskahnya lolos terbit??? Bagaimana saya tidak speechless? Itu adalah naskah inspiratif islami yang dulu saya menulisnya sejak akhir tahun 2012 hingga selesai Januari 2013 tepat saat saya mendapat kontrak mengajar yang baru. Awalnya, sudah saya tawarkan ke salah satu agensi penerbit, namun setelah dua bulan tak ada kabar. Inginnya agen itu, naskah saya diterbitkan via ebook, tadinya juga sempat ditawari jual putus, tapi biar kata saya masih pemula dalam soal penerbitan, saya juga banyak membaca dari pengalaman penulis senior, jangan langsung diterima/disetujui begitu saja. Kalo pun mau jual putus, pikirkan dulu prospek naskahnya, kalo ntar bisa best seller, kita juga yang rugi. Hehehe... Jadinya, saya tarik naskah itu. Lalu, saya coba tawarkan lagi ke penerbit islami yang biasanya menerbitkan buku-buku Ustaz Salim A. Fillah, yaaaahhh... dapat balasannya sungguh sangat cepat, tapi mereka bilang "tak layak untuk terbit". Rasanya gimana gitu ya membaca kata "tidak layak".

Akhirnya, dari situ, saya sempat vakum sebentar sambil ngisi ikut giveaway dan lomba nulis indie. Saat itu juga kepikiran untuk kembali belajar menulis novel setelah SMA dulu berhenti total belajarnya. Novel itu pun gagal berkali-kali, tapi bukan tidak layak, hanya saja memang ada beberapa masukan yang menjadi kekurangan. Lalu, saya simpan saja kedua naskah itu setelah menyelesaikannya. Lalu, saya kembali menulis novel dengan tema baru. Yaaah.... semoga saja akan ada konfirmasi dari editornya karena sudah hampir jatuh tempo nih. 

Lama setelah itu, saya sibuk mengajar dan saat libur panjang kemarin, saya putuskan untuk merevisi total draft novel pertama yang gagal berkali-kali itu. Alhamdulillah beberapa hari yang lalu selesai. Di tengah-tengah revisi itulah, saya mendapat info dari salah satu milis di facebook, ada editor yang mencari naskah inspiratif islami. Tadinya, saya ragu. Ragu saat melihat sinopsisnya yang mungkin itulah yang menjadi "penyebab ditolaknya dulu". Makanya, di sela-sela revisi novel bab akhir, saya juga merevisi sinopsis naskah pertama itu. Lalu, dengan penuh ke-nekad-an, saya tawarkanlah ke penerbit dan editor itu.

Eh... alhamdulillah, mereka tertarik untuk menerbitkannya. Sekarang, sisa ngirim scan KTP dan NPWP. Nah, kebetulan, saya masih katrok soal pajak dan belum punya NPWP. Daripada kena masalah, jadi minggu-minggu ini, saya mau segera mengurus NPWP, lalu numpang scan lagi ke rumah sahabat (soalnya di sini, nyari tempat jasa scan itu susah). Mudah-mudahan saja, editornya berhati lembut. Soalnya, saya telat baca email dan membalasnya. Semoga saja dilancarkan hingga proses terbitnya. Dan, semoga bukunya nanti akan memberikan manfaat bagi yang membacanya, soalnya itu saya tulis bener-bener pake hati dan ada ulasan pengalaman pribadi juga hehehe. Insyaallah...

Saya juga berterima kasih atas support teman-teman semua, sekaligus untuk teman-teman kampus putih yang udah nyumbang original quotesnya untuk naskah itu..

Yap, dan satu kegagalan sudah terselesaikan dengan baik atas kerja keras, hehehe... 
Kalo saja dulu saya putus asa sama naskah itu mungkin gak bakal pernah terbit. Tapi, saya selalu mengingat kata-kata Andrea Hirata, bahwa setiap naskah itu pasti akan menemukan jodohnya masing-masing.

Yaaa... dan sekarang, sisa penulisnya nih yang belum ketemu jodohnya. Hehehe :p, Btw, kemarin, sempat ditawarkan oleh seorang teman kelas masa kuliah, ditawari seorang ikhwan yang lagi nyari istri, hehehe... saya kira bercanda, ternyata dia serius mau nawarin. Tapi gimana ya, bukannya apa-apa, cuma sekarang, saya masih banyak urusan, belum ini lagi proses pindah rumah, mau nyelesaiin kontrak ngajar, mau bantuin adek di Malang dan urusan rumah baru yang juga belum rampung. Insyaallah, saat semua udah fix, mudah-mudahan, nasib saya juga seperti naskah kemarin, bisa ketemu jodohnya, hehehe. aamiin. :)

8 comments:

  1. mbak di kota mana ya?
    *belum tahu
    hehehe

    Selamat untuk naskahnya yaaa
    >.<

    amiin semoga cepat ketemu jodohnya. Me too :*

    ReplyDelete
  2. hehe waaaah belum tahu ternyata, sy skrg masih tinggal di Parepare, Sul-Sel, Vey. tp ntar Januari baru pindah dan menetap di Malang.

    hehe...aamiin.. you, too :D hihihi

    ReplyDelete
  3. wah selamat ya mbak *kebahagiaan penulis, ketika bisa menerbitkan buku ^_^

    ReplyDelete
  4. Barokallahu yaa...
    setiap penerbit punya alasan masing2 utk menolak naskah, belum tentu karena tidak layak,
    bisa jadi karena kurang modal untuk menerbitkan, jadi dipilih naskah yg berpotensi saja
    menurut mereka.
    Semoga sukses :-)

    ReplyDelete
  5. Ade: makasih Ade ^_^

    Bunda Leyla: oh gitu ya Bund. makasih juga Bund :), sy dpt byk ilmu dari Bunda juga nih, jadi makin tahu tentang penulis setelah sekian lama gak berani nulis hehe.

    ReplyDelete
  6. waaah Aya akhirnya nongol juga di blog, makasih Aya. Aya apa kabar?

    ReplyDelete

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.