Sunday, December 1, 2013

LEBAI DAN SUKA TEBAR PESONA, WASPADA HISTRIONIC DISORDER

kaskus.co.id
Ada yang merasa suka heboh? Suka tebar pesona? Ada yang lebai maksimal? Ada yang dijuluki “drama queen”? Ada yang suka nyari perhatian atau selalu ingin diperhatikan lebih dari biasanya? Hati-hati gangguan histrionik!
Gangguan histrionik adalah salah satu klasifikasi gangguan kepribadian yang berada dalam golongan Cluster II yaitu ditandai dengan ciri-ciri dramatik, emosional, neurotik, impulsif, erratic (perilaku yang tidak menentu) dan sering melibatkan tindakan antisosial.

Nah, gangguan histrionik ini biasanya ditandai dengan adanya self-dramatization, ingin selalu tampil lebih dari yang semestinya (bisa terlihat dari gaya berpakaiannya yang cenderung menor, penuh warna-warna mencolok dan make-up yang lebih tebal dari semestinya), selalu ingin terlihat atau tampil menarik, tapi juga mempunyai kecenderungan iritabilitas yang tinggi. Maksudnya, seseorang dengan gangguan ini cenderung mudah tersinggung, marah, terganggu dan adanya sifat temperamen untuk out-push jika keinginannya untuk menarik perhatian tidak terpenuhi.

Histrionik ini juga ditandai dengan adanya pergantian emosi yang cepat dan kuat, menunjukkan adanya ketidakstabilan. Orang-orang dengan gangguan ini, secara umum ingin menjadi pusat perhatian dari orang lain. Namun, mereka mengejar perhatian orang lain dengan cara yang tidak wajar dan sangat dramatis, menjadi sangat bergairah dan menekankan kualitas positif yang berpusat pada diri sendiri (self-centered) dan dangkal, tidak mampu menunda pemuasan, permintaan serta sangat bergantung pada orang lain. Bahaya lagi nih, kalau sudah parah, biasanya individunya jauh lebih menyukai menyendiri daripada harus menikah atau berhubungan khusus dengan orang lain.

Selain itu, mereka juga cenderung suka meng-hiperbola-kan masalah medis dan melakukan lebih banyak kunjungan medis daripada orang normal. Oleh sebab itu, tidak heran jika ada banyak kasus bunuh diri yang dapat senantiasa mengancam individu dengan gangguan histrionik ini.

Penelitian terhadap sejarah keluarga menunjukkan bahwa gangguan histrionik ini mengelompok dalam keluarga-keluarga, kira-kira mirip dengan borderline disorder, gangguan antisosial dan gangguan somatisasi. 

Para ahli psikodinamika sendiri melihat gangguan ini sebagai hasil dari kebutuhan-kebutuhan akan ketergantungan yang sangat mendalam dan merupakan represi-represi dari emosi, hambatan dari resolusi dari tahap oral atau tahap oedipal. 

Pencarian atensi yang berlebihan ini berasal dari kebutuhan untuk mendapatkan approval dari orang lain. Kedangkalan berpikir dan kedangkalan emosi dengan orang lain menggambarkan orang-orang histrionik ini merepresi kebutuhan dan perasaannya sendiri.

Sementara itu, para ahli kognitif berpendapat bahwa ada satu semboyan yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan ini. Semboyannya berbunyi seperti ini:

“Aku tidak cukup dan tidak mampu menangani hidup dengan caraku sendiri”

Berkaca dari artikel ini, kita seharusnya berhati-hati saat bergaul dengan orang-orang lebai, orang-orang yang hobinya tebar pesona atau caper atau para drama queen apalagi jika kamu-kamu lebainya maksimal karena ingin mendapatkan perhatian dari orang banyak.

Makanya ya, jangan kebanyakan nonton drama-drama atau sinetron apalagi yang mellow yellow gitu. Dan, juga jangan terlalu sering bergaul dengan teman-teman yang membawa virus lebai maksimal. Kenapa? Bukannya tidak boleh, tapi emosi itu bisa menular loh! Dan apa yang kita lihat, apa yang kita nonton, apa yang kita serap ke pikiran kita, itu lama-kelamaan bisa mengendap lalu mempengaruhi kebiasaan dan kepribadian kita. Pun jika kita punya kontrol emosi yang lemah, nah ini harus diwaspadai. Jangan sampai, apa yang kita serap dari lingkungan justru membawa efek buruk bagi diri kita. Lama-lama akan mempengaruhi sikap dan perilaku kita juga loh, dan akhirnya.... ya tahu sendiri lah :D

Jika ada kolega atau teman yang punya gejala-gejala histrionik seperti diatas, itu juga harus diwaspadai ya. Biasanya, mereka yang mengalami gangguan kepribadian itu tidak akan menyadari kalau mereka itu punya gangguan. Jadi, sebaiknya, segera bawa mereka untuk kontrol ke psikiater atau psikolog terdekat agar gejala tersebut bisa segera ditangani. Dan, usahakan untuk tetap adil pada siapapun. Jangan memberikan perhatian terlalu berlebihan atau berkekurangan terhadap orang-orang di sekitar kita. Berikan perhatian sesuai porsi mereka karena kembali lagi, manusia itu punya kebutuhan belongingness atau kebutuhan akan kasih sayang. Jika kebutuhan tersebut bisa dipuaskan secara normal atau tercukupi dengan baik, insyaallah, kita akan terbebas dari gangguan histrionik ini.

Sumber: 

Wiramihardja, Sutardjo A. 2005. Pengantar psikologi abnormal. Bandung:Refika Aditama.

DSM IV



No comments:

Post a Comment

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.