Saturday, January 21, 2017

BUKAN BERARTI SOMBONG

"He who does not understand your silence will probably not understand your words."  
-Elbert Hubbard-

Sebagai seorang pendiam dan introvert terkadang kerap dicap sebagai orang yang cuek, jutek dan sombong. Hal minusnya sih seperti itu, tapi mau bagaimana lagi, itu sudah jadi bagian dari diri saya.



Maaf bila ada saat dimana saya benar-benar terdiam, sunyi, tidak menjawab rentetan pertanyaan atau bahkan menjauh sejenak dari hal-hal yang biasa dilakukan. Saya senang membantu mendengarkan keluh kesah orang lain a.k.a. dengerin orang curhat dan meminta pendapat. Ada kalanya juga saya diam dan tidak menjawab. Ya, ada saat dimana saya benar-benar terdiam sampai tidak membalas pertanyaan yang ditujukan pada saya ataupun akhirnya tidak memberikan solusi sesuai yang diminta oleh orang lain. Jika saya melakukan itu bukan berarti saya sombong.

Saat saya mulai lebih banyak diam, sudah pasti banyak hal yang sedang saya pikirkan. Tidak semua harus saya jawab saat itu juga apalagi jika dirunut sesuai skala prioritas sekalipun membantu menuntaskan masalah orang lain pun tak kalah penting, namun saya juga tak bisa memaksa diri untuk lekas mengeluarkan suara.

Saya terkadang berpikir apakah orang lain akan mengatakan bahwa saya kurang dewasa dengan sikap seperti itu. Tapi, saya memang seperti itu. Saya kerap autis dengan dunia saya sendiri. Kadang saat jenuh melanda atau sedang banyak masalah, saya lebih memilih untuk diam lebih lama.

Jujur, saya orangnya sedikit panikan jika dirundung masalah. Kalau benar-benar butuh someone, saya bakal curhat sama teman atau sahabat terdekat. Kalau lagi butuh sendiri, mentok-mentok nangis ngurung diri di kamar sambil mikir baiknya gimana, harus ngapain aja de el el...

Saat ditampar oleh sebuah masalah yang cukup rumit, saya akan berdiam diri sejenak dan menjauh tapi bukan menjauh dalam artian flight alias lari dari masalah loh ya.

Minusnya jadi orang introvert bin rada polos itu juga kerap dikambinghitamkan... Ini adalah penilaian saya saja. Bukan maksud untuk berburuk sangka tapi memang beginilah adanya. Saya paling benci bagian dimana orang-orang mengalihkan seluruh kesalahan pada saya padahal saya tidak melakukan apa yang dituduhkan. Sudah sering mengalami seperti itu. Siapapun yang pernah menyalahkan saya seperti itu, saya pasti akan lebih jaga jarak lagi dengan orang-orang itu agar tidak jatuh ke lubang yang sama.

Kalau sudah punya suami nanti, nah saya kurang tahu lagi akan jadi seperti apa. Tapi rasa-rasanya tidak mungkin juga saya bisa setega itu sampai cuekin belahan jiwa dan hidup saya hahai.. Prinsipnya cuman satu sih, semakin cuek saya berarti saat tiba timing untuk memberikan perhatian maka saya akan benar-benar mencurahkan seluruh perhatian hanya pada satu pusat tersebut. Kalau digambar pakai kurva, agak-agaknya sih cenderung ekstrem kiri dan kanan semua ya. Pas cuek, bisa cuek banget. Pas perhatian bisa perhatian banget. Kalau ada saat dimana perhatian saya tidak dihargai, yaa mungkin saya juga akan menjadi lebih diam dari sebelumnya. Bukan mekanisme pertahanan diri juga sih cuman, kalian pasti ngerti kan gimana rasanya ketika perhatian kita tidak dihargai tapi saat cuek kita malah dikejar-kejar. Ya begitulah.

No comments:

Post a Comment

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.