Friday, March 15, 2013

APA ITU APHASIA

afasia

Hari ini aku sebagai dosen dan para mahasiswaku dapat PR sehabis pertemuan ngebahas psikologi faal. Hufft gegara slide yang 1 lupa dibawa jadinya gak bisa jawab pertanyaan 1 mahasiswa tentang apa itu “APHASIA”.

Nah, jadi langsung aja ya, kujawab di sini PR-ku.

Apakah itu Aphasia?

 

Setiap orang menggunakan bahasa , memperoleh kata-kata yang tepat, memahami sesuatu, membaca, menulis dan melakukan isyarat adalah bagian dari penggunaan bahasa. Ketika satu atau lebih dari penggunaan bahasa tadi tidak lagi berfungsi dengan baik dikarenakan oleh cedera otak, maka kondisi tersebut dinamakan afasia.

Afasia berasal dari kata A= tidak, dan Vasia= bicara yang berarti keadaan di mana seseorang tidak mampu lagi mengungkapkan apa yang dia mau. Dia tidak mampu lagi menggunakan bahasa. Dengan kata lain, afasia adalah gangguan kemampuan berbahasa.

Tidak ada dua orang penderita afasia yang persis sama. Afasia berbeda dari satu orang dengan orang lain. Tingkat keparahan dan luasnya cakupan afasia tergantung dari lokasi dan keparahan cedera otak, kemampuan berbahasa sebelum terjadi afasia dan kepribadian seseorang.

Beberapa penderita afasia dapat mengerti bahasa dengan baik, tetapi mengalami kesulitan untuk menemukan kata-kata yang tepat atau membuat kalimat-kalimat.

Ada pula penderita lain yang dapat berbicara panjang lebar tetapi apa yang diucapkannya susah atau tidak dapat dimengerti oleh lawan bicara. Penderita seperti ini seringkali mengalami masalah besar dalam  memahami bahasa.

Kemampuan berbahasa dari kebanyakan penderita afasia berada di antara dua situasi di atas. Selain itu, perlu diingat bahwa seseorang menderita afasia secara umum memiliki kapasitas intelektual yang penuh.

Hampir selalu setelah terjadi afasia, secara spontan pun terjadi pemulihan kemampuan berbahasa. Jarang atau tidak perna terjadi pemulihan penuh. Namun dengan banyak latihan, selalu mencoba dan tetap bertahan pada akhirnya akan mendapatkan perbaikan.

Apa penyebab teradinya afasia?

Afasia disebabkan oleh cedera otak. Penyebab cedera otak pada umumnya disebabkan oleh kelainan pada pembuluh darah. Kelainan tersebut dinamakan pendarahan otak., gangguan pembuluh darah otak, gegar otak. Istilah medisnya CVA (Cerebro Vasculair Accident).

Penyebab lain terjadinya afasia adalah trauma (cedera otak akibat kecelakaan) atau tumor otak.

Otak kita membutuhkan oksigen dan glukosa untuk dapat berfungsi. Jika terjadi CVA atau gangguan lainnya yang menyebabkan terganggunya sistem aliran darah di otak, maka lambat lain sel-sel otak di bagian tersebut akan mengalami kematian.

Di otak terdapat beberapa bagian dengan fungsi berbeda. Pada kebanyakan orang, bagian untuk mengantur kemampuan berbahasa terdapat di sisi kiri otak. Jika terjadi cedera pada bagian bahasa di otak, maka terjadi afasia.

Permasalahan apa saja yang terjadi jika mengalami afasia?

Adapun permasalahan lain yang muncul pada penderita afasia ini antara lain:

- kelumpuhan separuh badan (hemiplegie). Penderita afasia biasanya mengalami kelumpuhan separuh tubuh sebelah kanan. Pengontrolan otot-otot pada satu sisi tubuh rusak. Hal ini mengakibatkan ketidakharmonisan kerja otot-otot tersebut.

-kegagalan dari separuh jangkauan penglihatan (hemianopsie). Pada umumnya, mereka dapat melihat dengan baik semua yang terletak di sisi bagian tubuh yang sehat. Segala sesuatu yang terletak di sisi bagian tubuh yang mengalami kelumpuhan, tidak dapat dilihat dengan baik.

-ketidaktahuan akan bagaimana melakukan hal-hal tertentu (apraxie). Hal-hal sederhana seperti berpakaian, makan dan minum tidak dapat lagi dilakukan secara sadar. Seseorang yang mengalami aprazie tidak dapat melakukan sesuatu secara sadar. Misalnya jika dia diminta mematikan lilin, padahal dia dapat secara otomatis mematikan korek api di tangannya jika korek itu akan membakar jari-jarinya.

-permasalahan sehubungan dengan makan, minum dan menelan (dysfagie). Cedera otak dapat menyebabkan kelumpuhan otot mengunyah dan menelan, menjadi sangat sensitif atau tidak sensitif sama sekali. Hal ini menyebabkan makan dan minum sulit untuk dilakukan. Kelumpuhan dan mati rasa di bagian pipi dapat menyebabkan keluarnya ludah dari sudut mulut tanpa disadari.

-persoalan ringan. Untuk dapat mengingat informasi, bahasa memainkan peranan yang besar. Kesulitan menggunakan bahasa mengakibatkan seolah-olah ingatan tidak lagi bekerja dengan baik. Oleh karena itu selalu tulis beerapa kata kunci. Hal ini akan memudahkan penderita afasia untuk mengingat hal-hal tersebut.

berbeda dalam merespon sesuatu. Terkadang cara merespon mereka sebelum dan sesuadah mengalami pendarahan otak sangat berbeda. Mengontrol pengungkapan emosi menjadi semakin sulit dilakukan. Seseorang bisa menjadi lebih sering tertawa atau menangis. Dan untuk bisa berhenti harus dengan susah payah.

-epilepsi. Ketika otak yang mengalami cedera memulih, di otak akan terdapat parut luka. Terkadang parut ini menyebabkan kortsleting.arus pendek di otak. Hal ini menyebabkan tubuh kejang, dapat menyulitkan pernapasan dan bahkan dapat sampai pingsan. Serangan epilepsi ini berlangsung hanya beberapa menit, tetapi terjadi secara mendadak.. Hal ini terkadang menimbulkan shock yang berat pada si penderita dan keluarganya..

Penanganan afasia

Banyak penderita afasia pernah dirawat dalam periode tertentu di rumah sakit. Opname di RS biasanya dilakukan setelah terjadi cedera otak. Setelah keluar dari RS, banyak dari mereka yang masih butuh penanganan lanjutan.

Tidak selalu jelas kepada siapa mereka bisa datang untuk mendapatkan pertolongan. Penanganan afasia hampir selalu diteruskan ke ahli logopedia (ahli di bidang komunikasi). Secara prinsipil, setiap penderita afasia akan mendapatkan penanganan logopedia. Lamanya penanganan tergantung pada beberapa hal termasuk pulihnya afasia dan kemungkinan serta pengaturan lain.

Yang harus dilakukan ketika ingin memberitahukan sesuatu kepada penderita afasia

-luangkan waktu khusus untuk percakapan tersebut. duduk tenang dan buat kontak mata.

-jika anda merasa tidak yakin dengan percakapan tersebut, mulai dengan sesuatu yang sederhana mengenai diri Anda. setelah itu, ajukan pertanyaan yang jawabannya ingin Anda ketahui.

-bicaralah dengan tenang dengan menggunakan kalimat-kalimat pendek, berikan penekanan pada kata-kata yang paling penting.

-tuliskan kata-kata yang paling penting. ulangi pesan yang ingin Anda sampaikan dan berikan tulisan tersebut kepada pasien afasia. pasien afasia dapat menggunakan tulisan tersebut untuk membantu ingatannya atau sebagai alat bantu komunikasi.

bantu penderita afasia mengungkapkan permasalahannya dengan menggunakan bahasa isyarat, menggambar, atau menulis atau minta dia untuk juga menunjuk, memberi isyarat, menggambar atau menuliskan permasalahannya. sama-sama mencari di buku saku bahasa atau buku percakapan.

Ketika penderita afasia ingin memberitahukan sesuatu pada Anda

Pertama-tama harus jelas mengenai siapa yang dibicarakan, apa yang terjadi dan di mana atau kapan kejadian itu berlangsung. Sangat penting bagi Anda untuk mengajukan pertanyaan yang tepat, inventif dan sebisa mungkin dilakukan dengan sistematis. Coba untuk selalu memberikan pertanyaan pilihan. Tuliskan pilihan yang salah satunya harus atau dapat dipilih, berdekatan satu sama lain.

Sumber: A.I.A (Association Internationale Aphasie)

 

komapsumnida…. ^_^

2 comments:

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.