You define your own life. Don’t let other people write your script -Oprah Winfrey-
Assalamualaikum. Sudah lama sekali tidak menulis di blog ini. Ada banyak perjalanan yang kutempuh. Kalau dulu masih bisa berbagi fokus untuk menulis blog secara rutin, sejak mulai bekerja kadang jadi agak syulit mau multitasking. Sudah riweuh dengan kehidupan in real life. Hehehe.
Alhamdulillah sudah tiga tahun lebih bekerja sebagai Psikolog Klinis di instansi dan khususnya di Instalasi Rehabilitasi Psikosososial, banyak hal yang dipelajari dan dilalui. Namanya manusia pasti tidak luput dari salah juga ya. Jadi, semakin banyak yang harus dipelajari juga demi perbaikan dan pengembangan diri. Uniknya menurut penilaianku sendiri, saat ini aku sudah lagi se-ambis dulu. Di kantor, aku juga bukan orang yang selalu ingin tampil. Aku hanya fokus pada path aku sendiri. Kalau ada tawaran kesempatan untuk mencoba hal baru, aku terima tapi jika tidak ada aku mencarinya di luar tempat kerja. Terus terang saja, aku enjoy menikmati peranku di RS, aku pun juga enjoy menikmati proses pengembangan diri di luar RS tempatku kerja.
Masa dewasa itu nano-nano sih emang. Aku merasa hal unik lain yang aku alami di dunia nyataku adalah makin spesifiknya circle pertemananku. Teman kerja ada, banyak tentunya. Namun, teman-teman terdekatku dan sahabatku yang masih bisa saling reach out sampai sekarang justru teman/sahabat lama sejak sekolah dan kami dibatasi oleh bentangan jarak yang cukup jauh dan perbedaan zona waktu. Akhir-akhir ini aku memang hampir selalu sendirian terutama di kantor. Tempat kerja adalah wilayah yang paling banyak kita tempatin, paling banyak menyita waktu kita. In real life, ada momen yang secara rutin memang aku ada di posisi sendirian terutama saat jam istirahat. Actually, saat jam istirahat banyak yang memilih pulang ke rumah/kontrakan/kos masing-masing baik yang masih single maupun yang berkeluarga. Jadi, seringkali aku melalui momen istirahat dengan standby di kantor. Kadang-kadang juga makan di luar sih kalau lagi gak bawa bekal, kadang juga makan siang sama teman yang itu-itu aja dan cuma berdua. Kalau teman lagi sibuk, ya sendiri pun juga sudah terbiasa. Tapi setelah ini aku juga gak standby di kantor lagi saat jam istirahat. Sebab, menurutku, jam istirahat itu adalah hak semua pegawai dan gak bisa diganggu ya. Kita berhak menggunakan jam istirahat itu untuk beribadah (sholat bagi yang muslim), makan mengisi energi, dan kalau sempat bisa sambil rebahan sebentar untuk mengistirahatkan otak. Dengan memanfaatkan jam istirahat, itu justru baik bagi kesehatan fisik dan mental kita loh. Kita bisa lebih fokus/konsentrasi untuk melaksanakan tugas karena tubuh sudah diistirahatkan meski sebentar.
Aku bukan orang yang menutup diri. Tidak jarang juga ada orang yang salah memahami sikapku yang terkesan lebih banyak diam. Aku lebih banyak diam dan lebih banyak butuh sendiri/me time karena lebih mudah menyerap energi dari sekitar. Dengan diam itu, aku bisa membantu memulihkan energiku. Sehari-hari pasien datang ke rehab dalam jumlah banyak mulai pagi hari lalu lanjut melakukan seleksi pasien di siang hingga sore hari menjelang pulang dan jumlah pasiennya juga lumayan banyak. Mungkin, bagi yang gak kenal aku dengan baik akan mengira bahwa aku susah untuk direach out. Padahal, aku juga senang berbaur dengan orang lain. Mungkin tidak seintens orang lain ya. Hanya saja bukan berarti tidak mau.
Sejak 2023 lalu aku juga rutin menjadwalkan diri untuk detox sosmed, salah satunya deactivate instagram. Tidak ada alasan yang mengganggu sih. Hanya saja aku lebih suka mengorganisir atau memenej diri agar tidak banyak distraksi. Saat ini aku juga masih deactive IG tapi aku masih aktif di Tiktok hehe. Rasanya gimana? Nyaman aja karena sudah terbiasa detox sosmed sejak zaman kuliah Mapro dulu. Bahkan dulu sebelum smartphone hits malah pernah aku detox internet selama 30 hari. Tanpa whatsapp, tanpa sosmed lainnya. Murni cuman pakai handphone untuk call dan manual message kalau ada perlu. Digarisbawahinya adalah kalau memang butuh. Dengan detox sosmed ini selain membantu untuk lebih fokus, aku juga bisa lebih bijak dan adil terhadap urusan-urusan di kehidupan nyataku. Jujur aja sih, aku juga lebih suka sharing, ngobrol dan bertemu face to face dengan teman-teman daripada via message/call kecuali memang yang beda kota dan beda provinsi dan gak bisa bertemu gitu ya.
Itu sih sedikit cerminan yang bisa kubagikan dalam postingan ini. Saking udah lama gak ngeblog ya jadi aku ngerasa tulisan ini kurang rapi, kurang sistematis, gagasannya loncat-loncat. Mana aku juga udah jarang nulis panjang yang literally berparagraf kayak gini. Jadi, butuh latihan dan adaptasi lagi. Gakpapa.
Semangat buat kita semua. Apapun yang sedang diupayakan saat ini semoga membuahkan hasil terbaik dariNya ya. Aamin. Segini dulu ceritaku, sampai jumpa lagi di halaman berikutnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh