Showing posts with label Story. Show all posts
Showing posts with label Story. Show all posts

Sunday, June 23, 2024

NONAKTIF BLOG LAMA, MAKIN BANYAK CERITA

9:37 PM 0 Comments

 You define your own life. Don’t let other people write your script -Oprah Winfrey-

 


Assalamualaikum. Sudah lama sekali tidak menulis di blog ini. Ada banyak perjalanan yang kutempuh. Kalau dulu masih bisa berbagi fokus untuk menulis blog secara rutin, sejak mulai bekerja kadang jadi agak syulit mau multitasking. Sudah riweuh dengan kehidupan in real life. Hehehe.


Alhamdulillah sudah tiga tahun lebih bekerja sebagai Psikolog Klinis di instansi dan khususnya di Instalasi Rehabilitasi Psikosososial, banyak hal yang dipelajari dan dilalui. Namanya manusia pasti tidak luput dari salah juga ya. Jadi, semakin banyak yang harus dipelajari juga demi perbaikan dan pengembangan diri. Uniknya menurut penilaianku sendiri, saat ini aku sudah lagi se-ambis dulu. Di kantor, aku juga bukan orang yang selalu ingin tampil. Aku hanya fokus pada path aku sendiri. Kalau ada tawaran kesempatan untuk mencoba hal baru, aku terima tapi jika tidak ada aku mencarinya di luar tempat kerja. Terus terang saja, aku enjoy menikmati peranku di RS, aku pun juga enjoy menikmati proses pengembangan diri di luar RS tempatku kerja. 


Masa dewasa itu nano-nano sih emang. Aku merasa hal unik lain yang aku alami di dunia nyataku adalah makin spesifiknya circle pertemananku. Teman kerja ada, banyak tentunya. Namun, teman-teman terdekatku dan sahabatku yang masih bisa saling reach out sampai sekarang justru teman/sahabat lama sejak sekolah dan kami dibatasi oleh bentangan jarak yang cukup jauh dan perbedaan zona waktu. Akhir-akhir ini aku memang hampir selalu sendirian terutama di kantor. Tempat kerja adalah wilayah yang paling banyak kita tempatin, paling banyak menyita waktu kita. In real life, ada momen yang secara rutin memang aku ada di posisi sendirian terutama saat jam istirahat. Actually, saat jam istirahat banyak yang memilih pulang ke rumah/kontrakan/kos masing-masing baik yang masih single maupun yang berkeluarga. Jadi, seringkali aku melalui momen istirahat dengan standby di kantor. Kadang-kadang juga makan di luar sih kalau lagi gak bawa bekal, kadang juga makan siang sama teman yang itu-itu aja dan cuma berdua. Kalau teman lagi sibuk, ya sendiri pun juga sudah terbiasa. Tapi setelah ini aku juga gak standby di kantor lagi saat jam istirahat. Sebab, menurutku, jam istirahat itu adalah hak semua pegawai dan gak bisa diganggu ya. Kita berhak menggunakan jam istirahat itu untuk beribadah (sholat bagi yang muslim), makan mengisi energi, dan kalau sempat bisa sambil rebahan sebentar untuk mengistirahatkan otak. Dengan memanfaatkan jam istirahat, itu justru baik bagi kesehatan fisik dan mental kita loh. Kita bisa lebih fokus/konsentrasi untuk melaksanakan tugas karena tubuh sudah diistirahatkan meski sebentar.


Aku bukan orang yang menutup diri. Tidak jarang juga ada orang yang salah memahami sikapku yang terkesan lebih banyak diam. Aku lebih banyak diam dan lebih banyak butuh sendiri/me time karena lebih mudah menyerap energi dari sekitar. Dengan diam itu, aku bisa membantu memulihkan energiku. Sehari-hari pasien datang ke rehab dalam jumlah banyak mulai pagi hari lalu lanjut melakukan seleksi pasien di siang hingga sore hari menjelang pulang dan jumlah pasiennya juga lumayan banyak. Mungkin, bagi yang gak kenal aku dengan baik akan mengira bahwa aku susah untuk direach out. Padahal, aku juga senang berbaur dengan orang lain. Mungkin tidak seintens orang lain ya. Hanya saja bukan berarti tidak mau.


Sejak 2023 lalu aku juga rutin menjadwalkan diri untuk detox sosmed, salah satunya deactivate instagram. Tidak ada alasan yang mengganggu sih. Hanya saja aku lebih suka mengorganisir atau memenej diri agar tidak banyak distraksi. Saat ini aku juga masih deactive IG tapi aku masih aktif di Tiktok hehe. Rasanya gimana? Nyaman aja karena sudah terbiasa detox sosmed sejak zaman kuliah Mapro dulu. Bahkan dulu sebelum smartphone hits malah pernah aku detox internet selama 30 hari. Tanpa whatsapp, tanpa sosmed lainnya. Murni cuman pakai handphone untuk call dan manual message kalau ada perlu. Digarisbawahinya adalah kalau memang butuh. Dengan detox sosmed ini selain membantu untuk lebih fokus, aku juga bisa lebih bijak dan adil terhadap urusan-urusan di kehidupan nyataku. Jujur aja sih, aku juga lebih suka sharing, ngobrol dan bertemu face to face dengan teman-teman daripada via message/call kecuali memang yang beda kota dan beda provinsi dan gak bisa bertemu gitu ya.


Itu sih sedikit cerminan yang bisa kubagikan dalam postingan ini. Saking udah lama gak ngeblog ya jadi aku ngerasa tulisan ini kurang rapi, kurang sistematis, gagasannya loncat-loncat. Mana aku juga udah jarang nulis panjang yang literally berparagraf kayak gini. Jadi, butuh latihan dan adaptasi lagi. Gakpapa. 


Semangat buat kita semua. Apapun yang sedang diupayakan saat ini semoga membuahkan hasil terbaik dariNya ya. Aamin. Segini dulu ceritaku, sampai jumpa lagi di halaman berikutnya.


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Thursday, March 11, 2021

PENGALAMAN TES CPNS KEMENKES 2019-FORMASI PSIKOLOG KLINIS

12:35 PM 7 Comments

 Malang, Kamis, 11 Maret 2021

“You need to spend time crawling alone through shadows to truly appreciate what it is to stand in the sun.” ― Shaun Hick



Assalamualaikum....Haloo.. Sudah lama banget nggak berbagi curhatan di blog ini.  Ada kabar apa ya di tahun 2021 ini?


Sudah setahun lebih nggak ngeblog, vocab saya jadi kurang kaya nih. Anw, Alhamdulillah per Desember 2020 lalu, saya lulus CPNS 2019 di Kementerian Kesehatan dan per Januari 2021 saya ditempatkan di Satker RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Saya juga nggak menyangka bisa lulus tes CPNS dan di usia saya di pengujung 30 tahun 2020 lalu (tahun ini mah udah 31 tahun per Januari lalu wkwk). Gimana siiih kok bisa lulus CPNS?


Oke, jadi di postingan ini saya curhat tentang pengalaman aja ya. Saya beberapa waktu ini jarang banget baca-baca jurnal jadi nggak berbagi tulisan yang berbobot dulu yaa. Bukan malas sih cuma karena sekarang ini saya masih proses adaptasi dengan jam kerja dan jam pulang, jadi tiap pulang ke rumah tuh mata udah ngantuukkk maksimal. Actually sih memang karena perjalanan menuju ke tempat RSJ memang memakan waktu sekitar 35 menit setiap harinya jadi sudah cukup lelah di perjalanan.


Ohya, saya berterima kasih banget bagi siapapun teman-teman yang sudah berkunjung dan membaca tulisan-tulisan ringan di blog saya ini. Beberapa hari lalu juga ada yang notice kok saya jarang bangeeet update di blog. Heheh..makasih ya atas atensinya. I appreciate it.


Monday, July 13, 2020

THRIVING TO THE NEXT LEVEL

8:59 PM 0 Comments
"Whether you think you can or you think you can't, either way, you are right! -Henry Ford-

Halo, Assalamu'alaikum teman-teman. Sudah hampir setahun saya nggak update blog ini. Sebelumnya, mengenai blog ini, saya sempat merasa sedikit sedih karena sekitar 2016 atau 2017 lalu, blog ini sudah berhasil dapat AdSense namun karena suatu kejadian, AdSense nya jadi terblokir. Saya sudah mencoba mengajukan banding, hanya saja tidak dikabulkan oleh pihak Google. Kira-kira, ada teman blogger yang tahu kah bagaimana cara agar bisa mengajukan AdSense lagi?


Wednesday, July 31, 2019

SETELAH LULUS MAPRO PSIKOLOGI KLINIS

11:47 AM 1 Comments
"Bahkan Setiap Penolakan Kecil Dapat Mendorong Anda Menuju Kesuksesan"
-Sophie Cornish & Holly Tucker: Build A Business From Your Kitchen Table-

Kebun Binatang Prigen


Sebelumnya, terima kasih bagi siapapun teman-teman yang sudah berkunjung ke blog ini dan mencari bacaan terkait bagaimana kuliah magister profesi psikologi dan semacamnya. Saya pikir belum ada yang mau berbagi selengkap ini sih.

Ohiya, hari ini saya mau sharing terkait perjalanan setelah lulus mapro psikologi.
Mei 2017 lalu saya sudah wisuda dari mapro psikologi di UMM. Saya angkatan 2014 ya. Kalau sekarang mungkin ada beberapa peraturan kampus yang sudah berubah. Don't really know sih. 

Setelah saya lulus dari mapro, flashback sedikit, tibalah saya di titik menjadi "pengangguran lagi". Pengangguran yang sedang mencari pekerjaan dengan level berbeda. Kalau dulu saya pernah mencicipi jadi Dosen meski cuma sebentar, maka hasrat untuk menjadi dosen sesaat setelah lulus dulu masih berapi-api. Lalu, saya masukkanlah lamaran kerja ke mana-mana. Ke perusahaan kecil hingga yang besar (dan kenapa ke perusahaan sedangkan saya ini lulusan psikolog klinis, saya bahkan sepak terjang saja semua lowongan yang ada, di pikiran saya saat itu yang penting kerja, titik). Lalu, setelah berbulan-bulan menanti, ada panggilan di salah satu BUMN ternama di Jakarta. Saya sebenarnya tidak diijinkan oleh ortu tetapi saya ngeyel sedikit dan akhirnya berangkat dengan catatan dari bapak, harus ditemani mama. Oke, Saya pun ikut seleksi. Dan, saya gagal (tidak ada panggilan pasca psikotes hari itu). Saya kembali ke Malang dan melanjutkan petualangan mencari lowongan lagi.

Saya pun mengirimkan berkas ke UMM, kampus saya sendiri. Dan, saat itu saya terlambat memasukkan berkas. Oke, otomatis saya ditolak. Lalu, CPNS sudah dibuka, saya daftar formasi dosen di salah satu kampus negeri berbasis Islam di Malang. Saya gagal.  Saya ikut lagi di kampus itu untuk formasi NON CPNS, saya pikir saya punya peluang besar untuk lolos, eh ternyata mereka mengutamakan pelamar yang sudah lebih dulu pernah menjadi dosen LB di kampus tersebut. Saya gagal lagi. Pergantian tahun dan CPNS buka kembali, saya mencoba daftar formasi dosen di kampus negeri lagi, lagi dan lagi saya gagal di tes CAT.

Saya rehat dari petualangan itu... dan salah satu dosen senior di kampus mengontak saya. Beliau memberikan saya pe er yang berbayar. Jadi, waktu itu beliau sedang menulis buku BERLIAN (buku tentang play therapy) dan saya dipercayakan oleh beliau untuk mengedit beberapa bagian naskahnya. Alhamdulillah, saya dapat pemasukan dari tiga kali project editing yang beliau berikan pada saya. Tidak lama setelah itu, saya pun ditawari kembali oleh dosen tersebut untuk mendaftar sebagai TUTOR di Lab Psikologi kampus. Singkat cerita, saya diterima. Saya persingkat lagi, dan saya pun kembali mengirimkan lamaran dosen ke kampus saya sendiri sembari saya bekerja sebagai tutor. Tetapi nihil. Padahal dekan saya sendiri yang meminta untuk memasukkan berkas. Namun, di sepanjang proses penyeleksian, saya bahkan tidak diberikan konfirmasi apapun terkait apakah saya diterima atau ditolak. Saat memasuki ajaran baru, tahu-tahu saya dengar sudah ada dosen baru yang masuk dari hasil seleksi tersebut. Yap, sakit tapi tak berdarah dan saya mencoba sembuh dari kekecewaan itu. Saya terima.

Saya pun diangkat menjadi karyawan kontrak oleh Universitas dengan posisi sebagai Instruktur di Lab Psikologi. Karena satu dan lain hal, kebijakan mendadak, sangat mendadak dari kampus, membuat saya harus... diPHK. Sedih? Iya. Kecewa? Iya. Kecewa sebab tidak ada konfirmasi apapun saat saya mencoba menerima tawaran memasukkan berkas dosen. Sedih karena tiada angin dan hujan tiba-tiba ada peraturan bahwa kampus sudah tidak menerima calon dosen yang S2 nya lulusan dari kampus sendiri dan tidak boleh ada lulusan S2 yang menjabat sebagai instruktur atau tutor di kampus. Seketika saya gamang harus ke mana lagi. Seketika langit putih biru di atas kepala saya berubah jadi suram, kelam, abu-abu menuju.. hitam. Dunia seakan berhenti sekejap.

Singkat cerita, pasca Juni 2019 lalu, saya sudah tidak lagi bekerja di kampus. Tidak ada keliling ke fakultas sebagai instruktur yang mengasistensikan dosen selama proses belajar mengajar. Pun tidak juga bekerja sebagai instruktur di Lab Psikologi kampus. Saya keluar dengan hati yang sungguh patah, berkeping-keping. Dalam sekian tahun petualangan saya harus berujung pada begitu banyak penolakan. Mungkin ini juga soal nasib. Apakah itu berarti nasib saya jelek? Saya tidak mau bilang begitu karena saya yakin Allah pasti sedang mengatur rencana yang terbaik bagi saya.

Akhirnya, saya putuskan untuk mengurus sesuatu yang selama dua tahun sejak lulus sempat saya skip sejenak. STR dan SIPPK. Yap, saya putuskan untuk menjadi seorang freelancer. Menjadi associate psikolog bagi yang membutuhkan dan menjadi freelance writer untuk situs yang menyenangi kualitas tulisan saya dan fokus membangun self-branding terkait profesi psikolog klinis saya. Alhamdulillah sejak akhir 2017 hingga sekarang, saya juga sedang merintis Biro Psikologi bersama rekan-rekan sejawat saya, ada adek tingkat dan kakak tingkat. InsyaAllah proses perizinannya masih berjalan dan mudah-mudahan bisa diterima oleh masyarakat. Biro saya namanya Taka Psikologi. Merintis dari nol tentu tidak sama dengan yang sudah punya banyak uang di awal. Tapi kami yakin, rezeki masing-masing sudah diatur. Walau di Malang sudah banyak biro psikologi yang lebih dulu terkenal, itu bukan masalah buat saya dan teman-teman. Saya dan teman-teman toh tidak ingin berkompetisi karena kami juga punya ciri khas dan target masing-masing.

Setelah lulus mapro, urusan sebagai psikolog tidak berhenti di situ saja. Urusan ini berlaku seumur hidup. Apakah urusan yang saya maksud? Urusan keanggotaan dan administratif lainnya. Setelah sumpah profesi dan memperoleh SSP dan SIPP, perjuangan tentu tidak berakhir di situ. Sebab PERMENKES sudah mengeluarkan aturan baru bahwa psikolog klinis adalah bagian dari tenaga kesehatan dan peraturannya hak dan kewajibannya diatur dalam undang-undang oleh MENTERI KESEHATAN RI. Otomatis, kita harus punya STR dan SIPPK.

Sebelum mengurus STR, harus sumpah profesi klinis dulu. Loh, kan dulu sudah sumpah profesi, kok sumpah lagi? Ya, memang begitulah syaratnya. Harus sumpah profesi yang khusus psikolog klinis. Caranya? Rajin-rajin update informasi di web atau IG IPK Indonesia saja ya untuk tahu di mana dan kapan jadwal sumpah profesi psikolog klinis akan diadakan. Alhamdulillah waktu itu saya sudah ikut sumpah profesi klinis yang kebetulan diadakan di Surabaya. Kemudian dari sumpah itu, saya mendapatkan Surat Sumpah Profesi yang kemudian itu sebagai salah satu syarat berkas untuk mengurus STR. Untuk kelengkapan berkas mengurus STR mending langsung saja buka laman STR ONLINE ya, di situ lengkap kok. Kalau saya jelaskan di sini, tangan saya nanti keriting.

Setelah STR jadi dan sudah ada di tangan, harus mengurus SIPPK (Surat Izin Praktik Psikolog Klinis) dengan meminta rekomendasi surat izin praktik ke IPK wilayah tempat kamu berada dan terdaftar sebagai anggota IPK. Setelah itu membawa surat rekomendasi tersebut menuju ke DINKES KOTA/KABUPATEN setempat sesuai dengan alamat praktik. Kalau alamat praktik kita itu di rumah alias praktik perseorangan psikolog klini ya sesuaikan letaknya di kota atau kabupaten berarti ngurusnya mengikuti dinkes kota atau dinkes kabupaten. 

Alhamdulillah saya sudah punya STR psikolog klinis dan sekarang sedang memulai mencari informasi untuk mengurus SIPPK. Saya sedang mengejar karena November tahun ini SIPP saya akan berakhir masa berlakunya. Jadi sebelum berakhir, saya harus segera mengurus SIPPK. Kalau SIPP mati terus mau ngurus SIPPK, ada syaratnya harus kredensial/ujian lagi sepertinya (untuk info jelasnya tanyakan saja langsung ke sekret IPK Wilayah atau IPK Indonesia ya).

Sekarang saya kesibukannya tidak banyak dan tidak serutin dulu. Tapi banyak hal yang saya syukuri. Saya buka praktik di rumah menangani klien di rumah jadi saya punya banyak waktu untuk branding, untuk mengedukasi masyarakat melalui Instagram, dan waktu ibadah pun jadi lebih fokus dan selalu berusaha tepat waktu untuk sholat. Soalnya kalau kerja kadang harus nunggu selesai kelas dulu baru sholat kadang juga susah tepat waktu. Saya juga jadi lebih mudah untuk ikut kegiatan seperti seminar, workshop lintas ilmu. Sekarang ini saya tertarik dengan dunia membangun bisnis. Ya karena tergerak dari merintis biro bareng teman, jadi saya juga sedang mencari workshop supaya dapat ilmu membangun bisnis di era digital seperti sekarang ini. Saya juga berusaha rutin memberikan edukasi di Instagram. Kalau mau main, monggo saja, Instagram saya @paresma.psikolog.

Alhamdulillah semua saya syukuri. Apapun itu, saya  yakin rezeki saya sudah ada dan pasti akan datang kapanpun di manapun asal saya berusaha.

Semangat buat teman-teman yang ingin kuliah di Psikologi, ingin lanjut Mapro psikologi klinis dan/atau yang sudah lulus dari Mapro. I feel you. Don't Give Up.

Monday, May 13, 2019

DOWN AS A STRENGTH

1:20 PM 0 Comments
"Life has pounded me down and trashed me around, Time and time again, But I always get right back up, Because I still love life--just as the earth still loves the rain."
-Suzy Kassem, Rise Up and Salute the Sun: The Writings of Suzy Kassem-

Paralayang Batu, Photo by Me


Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi satu tahun, satu bulan, satu minggu, satu hari hingga satu detik ke depan. Sama seperti hari kemarin. Hari penentuan yang mengguncangkan pikiran dan perasaan walau sebenarnya sudah prepare sejak awal. Hari penentuan yang membuat saya harus memilih dengan saklek: melangkah mundur. Mundur yang saya definisikan di sini sesaat terpatri seperti makna kekalahan dan kekecewaan. Namun sesungguhnya esensi dari melangkah mundur yang saya maksud mungkin sejatinya merupakan kiriman jawaban dari Allah agar saya bisa merencanakan planning lain yang lebih baik untuk menenangkan hidup ke depan.

Sunday, October 7, 2018

APA RENCANA SELANJUTNYA

11:09 AM 2 Comments
Image by Paresma

Terhitung sejak Februari lalu saya bekerja di kampus sebagai tutor dan sejak April dikontrak oleh Universitas Muhammadiyah Malang sebagai karyawan dengan perjanjian khusus (Instruktur).

Kerjanya gimana tuh? Kayaknya saya udah cerita deh di postingan sebelum-sebelumnya. Monggo dibaca aja (wkkk ketahuan deh kalau malas mengulas lagi).

Thursday, February 8, 2018

(UN)EMPLOYED: SUDAH KERJA DI MANA?

10:04 AM 0 Comments
"Success is no accident. It is hard work, perseverance, learning, studying, sacrifice and most of all, love of what you are doing or learning to do"
-Pele-

Welcome 2018 
Sudah lama sekali nggak update blog lagi.
Apa kabarnya di awal tahun ini?
Alhamdulillah di awal tahun ini tepatnya Januari lalu, saya sudah genap 28 tahun. Meski sudah memasuki tahun genap lagi, namun mungkin saya masih harus berperang melawan keadaan.

Monday, January 22, 2018

PENGALAMAN TES TPA DI PT DAHANA (PERSERO)

5:27 PM 3 Comments
"Life is either daring adventure or nothing at all"
-Helen Keller-


Sebelum masuk ke cerita inti, saya tahu bahwa perjalanan karir saya masih stuck di sini-sini saja. Ibarat kata, pengen naik ke lantai 12 di suatu apartemen, saya bahkan baru berjalan mencari lift supaya bisa menuju ke lantai 12 tersebut. Orang-orang terdekat sudah merong-rong untuk segera bekerja. Bukan atas dasar mencari gaji, bukan masalah materi, melainkan agar ilmu, gelar, ijazah yang sudah saya peroleh selama kuliah tak lantas terbuang percuma dan satu lagi, agar saya bisa mandiri dan bisa mulai belajar mengatur keuangan. Kalau alasan kedua sih itu adalah kalimat yang tercetus dari diri sendiri. Jujur saja, meskipun saya juga mengisi kekosongan alias ke-menganggur-an saya dengan menjadi freelance writer, upah yang saya dapat belumlah cukup untuk membuat saya menabung lebih sering dengan jumlah yang konstan dan sedikit lebih besar dari biasanya.

Friday, November 24, 2017

UNEMPLOYED: MELAMAR GURU BK

8:40 AM 4 Comments


Jumat yang lalu saya coba berkelana untuk masukin lamaran lagi. Saat itu target saya adalah sekolahan. Saya ceritain sample aja ya. Salah satu sekolah yang saya tuju adalah sekolahan swasta di kota Malang. Sekolahnya sih bagus dan tampaknya high class. Saya pikir wah kalo high class berarti sistemnya juga bagus dan mungkin aja lagi ngebutuhin psikolog prefer than just as Guru BK. Cuman.. tujuan saya ke sana emang masukin lamaran sebagai guru BK soalnya lagi pas banget gitu mereka open recruitment beberapa posisi. 

Paginya, saya menelepon salah seorang sahabat yang letak rumahnya gak jauh dari sekolah itu. Pas udah dapat ancer-ancer alamatnya langsunglah saya cuuus ke situ. Sesampainya di sana, saya diarahkan oleh seorang security ke ruang yang lebih mirip TU (Tata Usaha).



Thursday, October 26, 2017

Wednesday, October 25, 2017

MATEMATIKA: YAY OR NAY

4:24 PM 0 Comments
"Do not worry about your difficulties in Mathematics. I can assure you mine are still greater."
-Albert Einstein-

Saya pikir, tidak ada mata pelajaran/mata kuliah yang mengajarkan hal buruk pada manusia. Namun, gak semua mata pelajaran atau mata kuliah bakal disenangi oleh semua orang, kan? 

Gimana dengan Matematika? Mata pelajaran satu ini pasti bakal kita temui di mana pun, bahkan mulai dari TK hingga kuliah, kita pasti bakal ketemu sama pelajaran satu itu. Ya kan? Kalian yang udah kuliah pun pasti bakal ketemu Matematika dalam bentuk Statistik meskipun kuliahnya di jurusan yang berhubungan dengan ilmu sosial.





Tuesday, June 13, 2017

KEEP YOUR REAL INNER CIRCLE SMALL

1:06 PM 0 Comments
Saya terinsipirasi menulis tentang tema ini karena pernah mengalami hal-hal kurang menyenangkan dalam hubungan pertemanan. I don't mean to hurt people's heart dengan saya menuliskan ini, tapi saya belajar untuk jujur pada diri sendiri. So, now, it is time to change my circle. Perubahan yang saya maksud bukan dalam artian saya membenci sebagian lalu menyukai sebagian lainnya. Perubahan tersebut terjadi sebagaimana adanya, berjalan secara alamiah seiring telah semakin banyaknya pengalaman yang saya lalui.

----------------------------


From aminoapps.com

Monday, June 12, 2017

KENAPA FOTO KAKI SIH?

7:29 PM 0 Comments
"Some people are anchored to this world by their feet, others by their fears."
-John Kramer, Blythe-


Suatu ketika dia nanya, "Kok foto kaki sih?" Saya hanya menjawab, "Haha, nggak papa. Suka aja."
-----------

Saat saya lagi malas selfie, saya malah lebih suka foto kaki. I don't know why, tapi ada rasa nyaman sendiri buat saya saat foto kaki. Kalau diperhatikan, dari beberapa foto kaki saya, background-nya sama semua ya hehe cuman nampakin latar belakang lantai polos meskipun berada di tempat yang berbeda.

Monday, May 8, 2017

NANO-NANO UJIAN TESIS

11:13 AM 6 Comments
"As the facts change, change your thesis. Don't be a stubborn mule, or you'll get killed."
-Barry Sternlicht-


Dua puluh enam April 2017, saya resmi menyandang gelar M.Psi, Psikolog., di belakang nama. Sama seperti tahun 2012 lalu, ujian skripsi berlangsung di bulan April dan sekarang tesis pun demikian, di bulan April juga.

Saya benar-benar cengeng. Setelah ujian selesai dan menunggu pengumuman sampai dipanggil masuk kembali ke dalam ruang ujian, saya menangis di depan dosen pembimbing dan penguji. Kenapa saya menangis? Beginilah ceritanya...

Monday, April 10, 2017

CERITA SEMHAS TESIS (PSIKOLOGI PROFESI S2)

9:39 PM 0 Comments
"I agree that exam has its own pressure, but not in my dictionary. In my dictionary, no exam no pressure there is only one word and that is happiness." 
-M. Rishad Sakhi-


Ini late post banget. Semhasnya udah dari kapan tapi baru sharing sekarang. Tapi, izinkanlah saya untuk mengisi kekosongan blog ini lah ya setelah sekian lama. Saya tahu di sini banyak silent reader yang juga suka baca seputar kehidupan per-kampus-an saya. Mumpung saya masih berstatus sebagai mahasiswi (yang sebentar lagi bakal out karena selesai) jadi gak papalah di detik-detik terakhir begini saya mulai cerita-cerita lagi.

FINALLY, HATINYA LULUH

11:04 AM 0 Comments
"In three words, I can sum up everything I've learned about life: It Goes On." 
 -Robert Frost-


Alhamdulillah 'ala kulli haal... Di pagi yang cerah ini izinkan saya untuk menulis sesuatu yang mencerahkan pula.

Sunday, January 29, 2017

LITTLE THINGS YOU FORGET

2:22 PM 0 Comments
"The little things you forget, kill me."
 -Pleasefindthis: I Wrote This For You-



Ada yang tertinggal di sudut ruang
Ia bernama kehilangan
Belum habis kukupas kulitnya
Hingga durinya tak kulihat ikut meregang

Friday, January 27, 2017

Thursday, January 7, 2016

TEMAN ITU SEPERTI INIKAH?

12:53 PM 6 Comments
Nggak tahu juga kenapa
Teman... Apa sih definisi teman?
Apa teman itu ada hanya di saat butuh aja atau di saat susah juga?
Di saat susah? Yakin?

Entah aku yang salah memahami atau bagaimana...
Mereka yang kusangka lebih individualis terhadap teman-temannya sendiri, rupanya masih bisa "ada" ketika teman lain dari mereka yang membutuhkan support atau bantuan.

Friday, September 11, 2015

WANNA GO TO AUSTRIA

10:59 AM 0 Comments
Jangan salah terka dulu. Impian ke Austria ini sudah lama terbendung dalam hati. 2013 lalu saat browsing di internet, saya sedang mencari setting untuk novel baru. Bingung, mau milih Prancis, sudah banyak. Apalagi Korea. Lalu, tergiringlah saya ke sebuah situs all about Austria. Menurut sejarah, Austria itu adalah tempatnya musik klasik. Banyak bangunan tua bersejarah di sana. Kotanya adem, nyaman dan di sana ada universitas yang cukup populer yaitu Sigmund Freud Universitat.