Beberapa jam lalu, ada seseorang yang mengomentari status-status saya. Kok, tentang nikah-nikah mulu? Ada apa ini?
Katanya kalau ada adek tingkat yang posting soal nikah, itu kurang elok? Dari mana sih dalilnya?
Saya akhirnya menjawab secara frontal. Belakangan ini, statusnya memang soal psikologi keluarga dan perkawinan. Kenapa saya menulisnya? Sebab, pertama: beberapa minggu lalu saya nyaris tertipu oleh pria tidak baik yang hendak melamar saya. Kedua, karena saya dan adek tingkat memang sedang sharing mengenai pengetahuan pra-nikah (soalnya adek tingkat curhat pada saya). Ketiga, murni karena saya orang yang suka nulis, suka belajar dan sharing. Jadi, apa yang kurang elok? Bukankah pengetahuan itu kudu dibagikan? Lagian, saya juga membagikannya, berharap yang lain bisa ikut diskusi agar pandangan kita bisa semakin luas mengenai topik tersebut.