Sebelum tidur siang, aku mau cuap-cuap sedikit. Teringat dengan salah satu pakar di bidang kepenulisan yang sudah senior mengatakan bahwa materi itu hanyalah efek samping dari kerja keras kita. Dari kalimat ini, aku juga teringat dengan persoalan gaji pertamaku.
Gaji. Siapa sih yang nggak mau dikasih duit? Siapa sih yang nggak mau gajian setelah bersusah-payah bekerja? Masing-masing dari kita pasti punya profesi yang berbeda. Kalau toh profesi kita serupa, bisa jadi gajinya berbeda.
Di sini aku nggak mau pamer atau mengeluh. Hanya sekadar intermezzo, mengenang ihwal gaji pertamaku. Gaji pertamaku kuperoleh ketika masih mengajar di kajian Guidance Club STAIN pada akhir September 2012 hingga Januari 2013 lalu sebagai dosen motivator. Memperolehnya pun tidak mudah. Pihak kampus menetapkan bahwa setiap satu pertemuan akan diganjar sebesar lima puluh ribu rupiah. Jumlah tersebut bukan gaji yang sebenarnya, melainkan imbalan/hadiah karena sudah mau membantu teman-teman di STAIN aja.
Gaji. Siapa sih yang nggak mau dikasih duit? Siapa sih yang nggak mau gajian setelah bersusah-payah bekerja? Masing-masing dari kita pasti punya profesi yang berbeda. Kalau toh profesi kita serupa, bisa jadi gajinya berbeda.
Di sini aku nggak mau pamer atau mengeluh. Hanya sekadar intermezzo, mengenang ihwal gaji pertamaku. Gaji pertamaku kuperoleh ketika masih mengajar di kajian Guidance Club STAIN pada akhir September 2012 hingga Januari 2013 lalu sebagai dosen motivator. Memperolehnya pun tidak mudah. Pihak kampus menetapkan bahwa setiap satu pertemuan akan diganjar sebesar lima puluh ribu rupiah. Jumlah tersebut bukan gaji yang sebenarnya, melainkan imbalan/hadiah karena sudah mau membantu teman-teman di STAIN aja.