Malas, kurang semangat, loyo, sumpek, galau. Baah, semua kata itu sangat tidak enak diucapkan. Manusia memang memiliki banyak tugas dan kewajiban yang harus diselesaikan. Menghadapi tugas yang begitu banyak dalam satu waktu adalah tidak mudah tetapi juga tidak sulit. Banyaknya atau menumpuknya tugas berarti tanda agar kita mulai menyusun rencana prioritas, manakah yang harus diselesaikan terlebih dahulu hingga yang paling ringan.
Kemalasan, kejenuhan dan peningkatan emosional bisa saja timbul di sela-sela pengerjaan tugas-tugas tersebut. Gejala-gejala negatif seperti ini, apabila dibiarkan maka akan memberikan dampak yang tidak baik, di antaranya kita akan menjadi futur dan tidak istiqomah. Lalu, apa yang harus dilakukan untuk melawan kemalasan dan kembali mengaktifkan semangat?
Berikut ini ada beberapa doa dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam yang bisa menjadi rujukan dalam melawan atau mencegah keburukan-keburukan di atas.
Doa Pertama
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam berdoa:
Kemalasan, kejenuhan dan peningkatan emosional bisa saja timbul di sela-sela pengerjaan tugas-tugas tersebut. Gejala-gejala negatif seperti ini, apabila dibiarkan maka akan memberikan dampak yang tidak baik, di antaranya kita akan menjadi futur dan tidak istiqomah. Lalu, apa yang harus dilakukan untuk melawan kemalasan dan kembali mengaktifkan semangat?
Berikut ini ada beberapa doa dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam yang bisa menjadi rujukan dalam melawan atau mencegah keburukan-keburukan di atas.
Doa Pertama
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam berdoa:
«Ø§Ù„Ù„َّÙ‡ُÙ…َّ Ø¥ِÙ†ِّÙŠ Ø£َعُوذُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†َ الهَÙ…ِّ ÙˆَالØَزَÙ†ِ، Ùˆَالعَجْزِ ÙˆَالكَسَÙ„ِ، ÙˆَالجُبْÙ†ِ ÙˆَالبُØ®ْÙ„ِ، ÙˆَضَÙ„َعِ الدَّÙŠْÙ†ِ، ÙˆَغَÙ„َبَØ©ِ الرِّجَالِ»
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegalauan dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan, kepengecutan dan kekikiran, tindihan hutang dan penindasan orang.” (HR. Bukhari no. 6369)