Wednesday, December 19, 2012

#postcardfiction - Talk to Me, Please!

7:45 PM 2 Comments


Mengapa hatinya masih tumpul kerap berhadapan denganku? Dia bahkan tidak pernah mengangsurkan ucapan menyenangkan meski hanya sepatah kata. Selalu saja membenamkan luka bertabur duka. Tidak pernah sedikitpun peduli dengan kalbu yang berada di balik tubuhku yang tinggal separuh ini.
“Ibu mau dengar ceritaku saat di sekolah tadi siang, nggak?” tanyaku dengan degup jantung bergenderang hebat.

#postcardfiction - Hari Spesial Berbalut Duka

1:46 PM 2 Comments

Kutatap wajahnya yang letih karena bekerja seharian. Angin yang bertiup dari langit Shati ini seolah turut menampar keringat yang luruh membasahi kerah bajunya. Aku mencoba mendekat lalu mengelap peluhnya ketika dia tengah sibuk menggulung selang panjang yang menjulur dari tanki berisi air minum.
“Mm, Abi. Apa Abi ingat sesuatu tentang hari ini?” tanyaku sambil mengernyitkan dahi, berharap dia dapat menebak apa maksud dari pertanyaanku.
“Sama saja, Ummi. Ini hari Senin dan setiap hari aku harus bekerja. Sudahlah, Ummi temani anak-anak saja ya! Abi mau pergi dulu.”