Wednesday, February 25, 2015

SURAT CINTA DARI-MU

6:54 AM 1 Comments
Ya Rabbi
Pagi ini, aku telah mendapatkan surat cinta dari-Mu
Surat yang menggertakkan gerahamku
Surat yang membuat lisan dan hati tiada berhenti menyebut asma-Mu
Surat yang jujur saja... membuat air mataku berlomba jatuh satu per satu
Walau tak dapat membendungnya, tapi dalam hati aku bersyukur telah menyingkap tabir rahasia-Mu
Kuatkan aku ya Rabbi...

Sunday, February 22, 2015

BUKU KEEMPAT: CANDY RENDY

10:36 AM 8 Comments

Judul: Candy Rendy (novel)
Penulis: Paresma Elvigro
Genre : Fiksi-Romance (Dewasa)
Penerbit: Sheila Fiksi (Imprint Andi Publisher)
Editor: Yasintha Vita Wahyuningsih
Setting: Elizabeth Pipit
Desain Cover: Yisar
Korektor: Venan
Jumlah halaman: ii + 302 hlm
Ukuran: 13 x 19 cm
Edisi: I, cetakan tahun 2015
ISBN: 978-979-29-5046-5
Harga normal: 55.000
-------------------------

Saturday, February 14, 2015

BAHAYA TIDAK DISIPLIN

10:41 AM 9 Comments
Dictionary Definition of the Word Discipline Royalty Free Stock Photo
from IStockPhoto
Menjelang akhir Desember lalu, semakin lama, banyak mahasiswa datang terlambat. Setiap hari aktif kuliah, saya pikir justru sayalah yang akan datang terlambat sebab jarak rumah ke kampus cukup jauh. Butuh waktu 40 menit bagi saya untuk menempuhnya. Setiap hari, saya selalu mempersiapkan diri dan selalu berangkat satu jam sebelum jam kuliah. Itupun, saya selalu berjalan cepat ketika sudah sampai di parkiran karena jarak antara gedung pascasarjana dan parkiran cukup memakan waktu. 

Friday, February 13, 2015

PENGALAMAN MENJADI PENULIS PEMULA

8:22 PM 7 Comments
Sayangnya, saya sangat terlambat untuk memulai karir sebagai penulis. Sebenarnya, saya sudah sering mengikuti perlombaan menulis (menulis novel dan puisi) waktu SMP dan SMA. Tapi, tidak ada satupun naskah yang lolos saat itu. Saat kuliah, saya juga pernah mengikuti lomba menulis untuk dikirimkan ke redaksi jurnalistik kampus. Tidak juga lulus.Sampai akhirnya saya benar-benar sibuk dengan kuliah. Saya tidak perlu menjelaskan betapa sibuknya menjadi mahasiswa psikologi yang penuh dengan praktek dan praktek.

Baru setelah lulus kuliah 2012 lalu, saya mulai mencoba menulis lagi. Waktu itu, saya masih bekerja sebagai motivator di kampus yang sama (belum diangkat sebagai dosen honorer). Saya hanya mengajar satu kali seminggu. Jadi, banyak waktu longgar. Karena saya sangat senang membaca apapun termasuk melalui situs internet, saya akhirnya memberanikan diri untuk mengikuti lomba menulis. Waktu itu, saya pertama kali berkenalan dengan banyak grup penulis indie dan Self-Publishing. Dari situ, pikiran saya terbuka lagi dan semakin banyak ilmu yang direguk mengenai kepenulisan. Saya ikut perlombaan yang mereka selenggarakan. Alhamdulillah, sudah banyak antologi indie yang saya hasilkan bersama mereka.

Tuesday, February 10, 2015

SUDAH WAKTUNYA BELAJAR INVESTASI

9:12 PM 2 Comments
Gold Bars on the floor of a vault
by getty images

Setelah dipikir-pikir, memang sudah seharusnya mikirin masalah keuangan.

Jujur aja saya lemah dalam persoalan hitung-menghitung. Tapi, suatu saat saya akan menjadi seorang istri dan ibu. Nggak lucu kalau saya nggak pandai mengatur keuangan dan nafkah dari suami.

Menengok tahun lalu, ketika memperoleh royalti pertama yang lumayan besar. Saya sampai lupa menyisihkannya untuk check-up kesehatan dan juga...untuk disimpan. Di tahun tersebut, saya masuk kuliah. Jadi, beberapa bagian saya pakai untuk biaya kuliah termasuk biaya sehari-hari di kampus.

Menyesal? Sudah nggak ada gunanya menyesal.

Sekarang, saya harus pandai menyimpan uang.

Ini sebagai wujud usaha perbaikan diri lanjutan sebelum saya menikah.

Monday, February 9, 2015

IP SEMESTER 1

9:13 PM 0 Comments
Alhamdulillah. finally setelah ujian berakhir.

18 SKS telah tertunaikan...

Sebentar lagi lanjut ke semester dua dengan beban SKS yang lebih banyak...

Pastinya akan menguras tenaga dan pikiran...

Tapi, saya yakin mampu melalui dan menghadapinya...

Friday, February 6, 2015

HUMANISME TAK SEINDAH DIBAYANGKAN

11:20 AM 0 Comments
Subuh tadi, saya di-tag sebuah kajian oleh salah seorang sahabat. Nah, di sini saya akan meng-copast kajian tersebut ya. Saya copast agar kalian bisa paham dengan penjelasan ilmiah yang langsung diuraikan oleh ahli yang menyampaikan. Kalau pakai bahasa saya, nanti amburadul.

Oke, Sebelumnya, saya cuman mau bilang. Pesan ini khusus untuk para ilmuwan psikologi atau calon psikolog (muslim). Dalam kajian psikologi, kalian pasti akan menemukan beragam teori ini dan itu. Ada Freud dengan psikoanalisanya, Skinner dengan Behaviorismenya, Bandura dengan Social Learning-nya dan Maslow dengan humanistiknya. Selama belajar di psikologi, pasti sangat sedikit dari kita yang paham tentang asal-usul sebuah teori. Selama di bangku kuliah pun, penjelasan mengenai teori juga tidak terlalu mendalam karena lebih mementingkan praktiknya. Jadi sekarang, penting banget bagi para calon psikolog untuk nggak mengkiblatkan diri hanya pada satu teori.

Tuesday, February 3, 2015

SECANGKIR KOPI BULLY ADA DI PERPUS AUSTRALIA

12:45 PM 5 Comments

Baru setengah jam lalu buka sosmed, especially Twitterland. Wooo... *shocked and also feeling thankful. There are 4 notifications: from my editor, publisher and also NLA Jakarta Office.

Alhamdulillah, terima kasih ya Allah. Terima kasih buat Elex Media Komputindo khususnya imprint Quanta-nya. Entah gimana kronologisnya, buku Secangkir Kopi Bully kini udah bisa diakses di National Library of Australia (NLA). 

Monday, February 2, 2015

KATA DOSEN, SAYA ADALAH....

8:38 AM 3 Comments

Terkadang, kita memang perlu menutup telinga dari bisikan dan perkataan orang lain yang tidak tahu-menahu soal diri kita.
Terkadang, kita juga perlu menutup telinga dari apa yang diucapkan orang lain melalui ucapannya tentang kita. 
Terlebih bila itu sifatnya judgment, bad critics dan sejenisnya.
Apa yang dipikirkan orang lain soal kita, itu bukan urusan kita.
Jika kita terus berkaca pada orang lain, lalu kapan kita bisa memahami diri kita lebih mendalam?
Jika kita terus bertopang pada penilaian orang lain terhadap kita, kita mungkin akan menjadi boneka. Boneka yang akan terus melihat kesempurnaan sebuah penilaian dari kacamata orang lain.