from IStockPhoto |
Padahal, para mahasiswa tersebut mayoritas ngekos di depan kampus. Butuh waktu hanya 2 menit saja untuk menyeberang dan kira-kira 8-10 menit berjalan sampai ke gedung kuliah. Namun, ketika jadwal masuk kuliah jam 08.00, mereka selalu membiasakan diri persiapkan diri 5 menit sebelum jam tersebut kemudian berangkat. Tidak jarang, makin hari, makin banyak yang molor. Berangkat jam 8 dan tiba di kelas, dosen sudah mulai memberikan pengantar kuliah.
Lebih parah dari itu, pernah dosen mereka menegur secara halus. Dosen pertama bahkan memberikan petuah panjang lebar bagi yang datang telat. Lalu, dosen kedua malah menyinggung secara terang-terangan dengan berkata, "Kok makin hari, makin tidak disiplin ya?" Ekspresi beliau memang tersenyum (karena beliau murah senyum) tapi saya paham bahwa sebenarnya beliau sangat kecewa terhadap segelintir mahasiswanya.
Saya berkaca pada diri sendiri. Malu rasanya seandainya saya terlambat masuk. Lebih-lebih kalau saya ada di posisi mahasiswa tersebut yang suka datang telat itu, mau jadi apa saya? Saya berpikir, mengapa jarak yang begitu dekat dengan kampus justru membuat orang semakin menunda keberangkatannya? Hanya karena dekat, aturan lain pun disepelekan.
Saya juga pernah mengalami masa-masa ketidakdisiplinan yaitu ketika SMP dan SMA. Khususnya tidak disiplin pada jadwal shalat alias tidak shalat tepat waktu (suka nunda-nunda). Sampai suatu ketika, saya terlambat bangun dan melaksanakan shalat subuh kesiangan. Selepas itu, saya menangis. Menangisi diri saya yang begitu bodoh karena sudah menyia-nyiakan waktu. Menangisi satu pahala yang gagal saya dapat dari-Nya. Menangis karena mungkin keterlambatan tersebut disebabkan banyaknya dosa-dosa saya di hari sebelumnya. Saya menyesal dan sejak saat itulah, saya bertekad kuat untuk berubah.
Mengapa disiplin begitu penting?
Mengapa ketidaksiplinan itu sangat berbahaya?
Karena sekali kita menerapkan hal kurang baik, lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan.
Kebiasaan untuk tidak disiplin, akan menimbulkan bencana berupa perilaku suka menunda.
Kebiasaan menunda, akan menyebabkan kemalasan.
Sikap malas yang dibiasakan, akan membuat kita semakin melonggarkan aturan yang berlaku.
Lebih dari itu, kita akan gagal mencapai impian/cita-cita yang seharusnya bisa lebih cepat diraih.
Dalam Islam sendiri, disiplin itu sangat penting. Disiplin dalam Islam dapat diartikan sebagai wujud ketaatan dan kepatuhan. Salah satu pelajaran disiplin ini dapat kita lihat dalam firman Allah yang berbunyi, "Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur`an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Qs. an-Nisâ`: 59).
Selain patuh dan taat, disiplin juga dapat diartikan secara luas yaitu sikap tanggung jawab terhadap tugas yang diamanahkan pada kita, kontrol diri kita terhadap penggunaan waktu, kesungguhan kita untuk menjalankan bidang yang ditekuni dan lainnya. Disiplin juga berarti komitmen untuk senantiasa menaati perintah dan menjauhi larangan Allah swt, baik pada saat sedang sendirian maupun saat ada orang lain yang mengawasi.
Dalam surat Al-Ashr pun Allah sampai berjanji, "Demi masa! Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran."
Satu detik dalam putaran waktu sering kita sepelekan. Akhirnya, saat ingin menargetkan sesuatu, kita lupa bahwa satu detik yang lalu tidak kita gunakan semaksimal mungkin. Kita lupa bahwa satu detik yang lalu, kita tidak melakukan apapun untuk merealisasikan target tersebut. Dan.... akhirnya, penyesalan datang... selalu di belakang.
Jika kita mampu menyadari kesalahan itu, segeralah memperbaikinya. Sesungguhnya mengoreksi diri itu lebih baik.
Ketika kita tidak disiplin, semua pintu rezeki akan menjauh dari kita
Ketika tidak disiplin, secara tidak langsung kita menunda menaiki tangga untuk mencapai impian/cita-cita
Ketika tidak disiplin, setan akan semakin senang membuntuti kita dengan kata "tapi dan tapi".
Mulai sekarang, yuk kita belajar mendisiplinkan diri
Mulai dari yang ringan-ringan dan mudah dulu sebagaimana yang tertulis dalam QS Al-Baqarah: 286,
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya."
Mulai dari sekarang
Jangan ditunda lagi
Ketika ditunda, pasti kita akan menyesali
Semoga kita semua senantiasa di bawah perlindungan Allah azza wa jalla aamiin...
Betul mak. Dg mendisiplinkan diri maka kita bs meraih mimpi. Tfs ya mak :)
ReplyDeleteiya bunda. sama-sama ^^
Deleteduuuuuh...saya tergolong org yanggak disiplin banget... :(
ReplyDeleteOrang kalau banyak kemudahan malah lebih menyepelekan. Contohnya ya yang sudah mbak sebutkan di atas. Jarak ke kampus semakin dekat, semakin menelatkan diri #miris
ReplyDeleteiya Bunda. Bukan cuman dirinya yg rugi, tapi orang lain juga secara gak langsung merasa dirugikan dengan keterlambatan mereka
Deleteketidak disiplinan seseorang bisa berakibat merugikan banyak orang, ya
ReplyDeleteNice post kakakku yang baik...
ReplyDeletePostingan ini aku banget,.. hehe.. tahu aja kalau saya lagi kena virus prokrastinasi,.. hadduwh..
Jadi emang gitu ya kak, disiplin perlu sekali. Memang disiplin tidaklah semanis yang dibayangkan, pahit. Tapi buahnya itu ya,.. manis sekali... saya jadi teringat dengan kata imam alghozali, “kunci pertama untuk mendapatkan apa yang suka adalah bersabar dengan apa yang tak kau suka”. Nah ini kayaknya cocok banget untuk bersanding dengan prinsip disiplin.. hehe
Makasih ya kak atas pencerahhannya, saya pegang kata-kata kakak..
Ketika kita tidak disiplin, semua pintu rezeki akan menjauh dari kita
Ketika tidak disiplin, secara tidak langsung kita menunda menaiki tangga untuk mencapai impian/cita-cita
Ketika tidak disiplin, setan akan semakin senang membuntuti kita dengan kata "tapi dan tapi".
Termasuk rezeki ilmu, dan jodoh.. hehehe
hehe iyap Agha... kembali kasih
Deletehehehe wkkkk yaa begitu daah. gak disiplin berarti satu langkah menuju penundaan datangnya bentuk rezeki itu
:-)
Deletesemoga rejeki yang kakak "maksudkan" cepet ketemu ya.. hehehe..