"Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kamarabbayani shagiraan.."
Melihat tayangan di salah satu stasiun TV membuatku menggumamkan doa untuk my beloved parents..
Kasihan melihat seorang bocah yang masih kecil, harus menjalani kehidupannya seorang diri.
Yang seharusnya di usia tersebut masih giat-giatnya sekolah, dia justru berbeda.
Dia menopang hidup dengan mencari kepiting untuk mendapatkan sesuap nasi.
Ayahnya meninggal, ibunya sakit sekarat, pamannya juga hidup melarat.
Ya Rahman Ya rahim...
Di tengah sana, dia hanya seorang bocah laki-laki ingusan yang mampu bertahan hidup tanpa orang tua.
Sementara banyak di sekitar kita bahkan mungkin diri kita saja sering durhaka pada kedua orang tua.
Naudzubillah...
Semoga kita tidak durhaka ya sama ortu apalagi mama/ibu/ummi/bunda atau sejenisnya..mau dia ibu kandung atau ibu tiri atau ibu angkat...dan juga ayah...
Masih ingat kan kalau surga itu ada di telapak kaki ibu.
Meskipun tak mau membayangkan, cobalah sesekali berpikir ulang jika ada keinginan untuk melangkahi "mereka", bayangkan bila mereka sewaktu-waktu dipanggil YANG MAHA KUASA tapi belum sempat meminta maaf pada mereka..
Apa yang kamu rasakan??
Nyesel gak??
Sakit gak?
Merasa berdosa gak??
Kalau nggak
Berarti, perlu dipertanyakan...
Merasa berdosa gak
Jangan tunggu hingga penyesalan itu datang karena penyesalan memang hanya muncul di akhir sesuatu telah terjadi
Jangan biarkan nasi empuk jadi bubur leleh
Bukan hanya diri sendiri yang harus diprioritaskan
Selama masih ada keluarga, masih ada saudara apalagi orang tua, prioritaskanlah mereka juga
Ketika mereka tengah berada di usia setengah abad lebih dan sudah lelah bekerja, gantikanlah mereka
Ketika kaki dan tangan mereka sudah tak bisa aktif lagi untuk bergerak, rangkullah mereka sesekali..
Jangan biarkan mereka menjadi pajangan PANTI JOMPO/PANTI WERDHA
Membiarkan mereka sendiri, sepi dan jauh dari kalian, anak-anaknya???
Menyiakan orang tua dan tidak mau merawat dengan tangan kita sendiri sebagai anak-anaknya???
Membiarkan kebahagiaan mereka terkungkung di sebuah ruangan seperti ini tanpa menjenguknya???
Kamu bebas hidup bahagia sedangkan mereka kamu biarkan menangis merindukan dirimu????
coba berpikir ulang..,
Siapa yang dulu merawatmu tanpa pamrih?
Siapa yang dulu menjagamu siang malam hingga tak bisa tidur?
Siapa yang dulu membesarkanmu dan membimbingmu menjadi orang yang sukses?
Apakah kamu belum sadar bahwa kamu juga akan menjadi orang tua seperti mereka?
Sebagai orang tua kelak, apa yang akan kemu berikan pada anakmu dengan pengalamanmu yang buruk tentang orang tuamu?
Bukan tidak mungkin, sifatmu dahulu akan turun ke anak-anakmu
Oleh karena itu, berbuat baiklah dan perbaiki mulai dari sekarang..
Kamu tahu kan, kasih ibu sepanjang masa namun kasih anak hanya sepanjang jalan..
Bukan hanya ibu tetapi juga ayah.
Tanpa ayah, kamu tak akan lahir
Tanpa ayah, kamu tak akan bisa belajar bagaimana caranya menjadi bijaksana
Mari kita renungkan kembali
Sudahkah kita mendoakan orang tua kita di setiap belahan waktu???
Bila belum atau tidak pernah, mulailah dari sekarang.
Jangan biarkan penyesalan itu datang.
:D
Mari kita bersyukur kawan selagi masih ada orang tua, jangan pernah menyiakan mereka
--ini kutulis saat pagi menjelang siang yang cerah, ikut nangis juga nulis ginian.."love my beloved parents"--
Melihat tayangan di salah satu stasiun TV membuatku menggumamkan doa untuk my beloved parents..
Kasihan melihat seorang bocah yang masih kecil, harus menjalani kehidupannya seorang diri.
Yang seharusnya di usia tersebut masih giat-giatnya sekolah, dia justru berbeda.
Dia menopang hidup dengan mencari kepiting untuk mendapatkan sesuap nasi.
Ayahnya meninggal, ibunya sakit sekarat, pamannya juga hidup melarat.
Ya Rahman Ya rahim...
Di tengah sana, dia hanya seorang bocah laki-laki ingusan yang mampu bertahan hidup tanpa orang tua.
Sementara banyak di sekitar kita bahkan mungkin diri kita saja sering durhaka pada kedua orang tua.
Naudzubillah...
Semoga kita tidak durhaka ya sama ortu apalagi mama/ibu/ummi/bunda atau sejenisnya..mau dia ibu kandung atau ibu tiri atau ibu angkat...dan juga ayah...
Masih ingat kan kalau surga itu ada di telapak kaki ibu.
Meskipun tak mau membayangkan, cobalah sesekali berpikir ulang jika ada keinginan untuk melangkahi "mereka", bayangkan bila mereka sewaktu-waktu dipanggil YANG MAHA KUASA tapi belum sempat meminta maaf pada mereka..
Apa yang kamu rasakan??
Nyesel gak??
Sakit gak?
Merasa berdosa gak??
Kalau nggak
Berarti, perlu dipertanyakan...
Merasa berdosa gak
Jangan tunggu hingga penyesalan itu datang karena penyesalan memang hanya muncul di akhir sesuatu telah terjadi
Jangan biarkan nasi empuk jadi bubur leleh
Bukan hanya diri sendiri yang harus diprioritaskan
Selama masih ada keluarga, masih ada saudara apalagi orang tua, prioritaskanlah mereka juga
Ketika mereka tengah berada di usia setengah abad lebih dan sudah lelah bekerja, gantikanlah mereka
Ketika kaki dan tangan mereka sudah tak bisa aktif lagi untuk bergerak, rangkullah mereka sesekali..
Jangan biarkan mereka menjadi pajangan PANTI JOMPO/PANTI WERDHA
Membiarkan mereka sendiri, sepi dan jauh dari kalian, anak-anaknya???
Menyiakan orang tua dan tidak mau merawat dengan tangan kita sendiri sebagai anak-anaknya???
Membiarkan kebahagiaan mereka terkungkung di sebuah ruangan seperti ini tanpa menjenguknya???
Kamu bebas hidup bahagia sedangkan mereka kamu biarkan menangis merindukan dirimu????
coba berpikir ulang..,
Siapa yang dulu merawatmu tanpa pamrih?
Siapa yang dulu menjagamu siang malam hingga tak bisa tidur?
Siapa yang dulu membesarkanmu dan membimbingmu menjadi orang yang sukses?
Apakah kamu belum sadar bahwa kamu juga akan menjadi orang tua seperti mereka?
Sebagai orang tua kelak, apa yang akan kemu berikan pada anakmu dengan pengalamanmu yang buruk tentang orang tuamu?
Bukan tidak mungkin, sifatmu dahulu akan turun ke anak-anakmu
Oleh karena itu, berbuat baiklah dan perbaiki mulai dari sekarang..
Kamu tahu kan, kasih ibu sepanjang masa namun kasih anak hanya sepanjang jalan..
Bukan hanya ibu tetapi juga ayah.
Tanpa ayah, kamu tak akan lahir
Tanpa ayah, kamu tak akan bisa belajar bagaimana caranya menjadi bijaksana
Mari kita renungkan kembali
Sudahkah kita mendoakan orang tua kita di setiap belahan waktu???
Bila belum atau tidak pernah, mulailah dari sekarang.
Jangan biarkan penyesalan itu datang.
:D
Mari kita bersyukur kawan selagi masih ada orang tua, jangan pernah menyiakan mereka
--ini kutulis saat pagi menjelang siang yang cerah, ikut nangis juga nulis ginian.."love my beloved parents"--