JATUH LALU BANGKIT
paresma.psikolog
10:22 PM
0 Comments
Sepulang dari masjid, saat ini tumben juga sih nulis malam begini. Ya Allah, bimbing aku untuk memperbaiki diri. Aku ingin kembali seperti saat kuliah dulu, merutinkan ibadah-ibadah yang bahkan jarang kulakukan atau kadang-kadang. Jujur, aku tidak mau bekerja sebagai PNS ya Allah. Meski terjamin di kemudian hari tetapi aku tidak berani menelan diriku dalam satu syaratnya: tidak menikah selama ikatan dinas dalam waktu yang telah ditentukan.
Ya Allah, aku ingin melanjutkan kuliah. Kemarin Bapak sudah setuju tapi kenapa berubah pikiran lagi agar aku bekerja saja. Aku tidak suka bekerja di kantoran. Tiap hari menghadapi rutinitas, rasanya membosankan. Lebih mending kuliah meski harus senin-minggu pun, karena aku suka. Bukan berarti aku ingin menghabiskan uang atau karena aku ini dominan "otak kiri". Aku rindu kampusku. Aku rindu UMM. Aku rindu semua yang pernah kulakukan di sana. Aku ingin kembali membawa suasana baru di sana. Aku ingin mengejar, ingin benar-benar menjadi psikolog. Sebab, hanya dengan jalan S2, aku bisa meraihnya. Aku sudah terlanjur cinta dengan psikologi.
Ya Allah, saat ini, aku sedang berusaha, pagi-siang-sore-malam, aku juga berusaha membuat karya dan mencari uang melalui hobiku. Sampai saat ini, aku masih menunggu konfirmasi dari agensi. Semoga Allah memberiku yang terbaik atas usaha ini.
Kata Mama, aku ini malas. Beliau hanya tidak tahu saja, kalau selama libur ngajar ini aku getol mengerjakan project dan melatih passionku. Aku juga tidak ingin berdebat dengan beliau. Aku hanya ingin berusaha dan terus berusaha yang terbaik semampuku. Aku yakin, dari passionku, aku bisa hidup lebih baik dan bahagia.
Ya Allah,,, satu hal lagi, aku rindu menikah. Bantulah aku untuk terus memperbaiki diri agar aku bisa segera bertemu dengan pangeran berkuda putihku. Ya Allah, sekalipun di hati ini masih mengganjal perasaan masa lalu yang selama ini kupendam, aku mohon bersihkanlah bila itu kotor dan tempatkanlah cintaku seutuhnya padaMu dan hanya akan kuberikan pada pangeran halalku.
Ya Allah, saat ini setidaknya, aku sudah mampu mengikis 30% Mr. R, seseorang yang pernah kusukai diam-diam dahulu. Tapi, ya Allah kuatkanlah aku juga untuk menghadapi Mr.A. Aku tidak tahu apakah ketika pindah nanti aku akan bertemu lagi atau tidak, baik itu dengan Mr R atau Mr A. Sebab Mr R sepertinya masih bolak-balik Malang-Surabaya untuk koass sedangkan Mr A adalah temanku yang juga native from Malang.
Ya Allah, tapi kenapa aku lebih khawatir bila bertemu Mr A. Aku tidak ingin dia tahu betapa bodohnya aku yang bisa menyukai dia. Aku pasti akan ditertawai karena aku tidak pernah tahu apapun dan sedalam apapun dirinya.
Ya Allah, ketika aku pindah ke Malang nanti, kuatkanlah aku jika memang masih bertemu Mr A lagi. Kalau dia dan sahabatku memang telah Engkau gariskan untuk berjodoh, maka persatukanlah mereka. Tapi bila tidak, semoga Mr A bisa segera menemukan tulang rusuknya yang masih dia cari hingga saat ini.
Aku bersyukur pernah mengenalnya. Dia memberikan pengaruh positif secara tidak langsung. Semua teman pun mungkin merasakannya sekalipun dia suka jahil. Ya. Tapi, sepertinya tidak wajar dan aneh bila... bila dia yang Engkau jadikan sebagai jodohku. Aku... aku... Sangat sulit untuk menerima seseorang bila ternyata di hatinya mencintai orang lain, bila dia punya mantan banyak atau lainnya. Ya, karena biar bagaimanapun, jelas semua akan melihat masa lalu masing-masing.
Tapi aku juga berkaca bahwa kalau aku belum 100% bisa mengikis Mr R atau Mr A, aku juga tidak ingin semua rumit.
Mumpung masih ada waktu, sebelum pindah ke Malang, aku yakin aku pasti bisa meningkatkan perbaikan diri. Mengikis mereka seberat apapun itu agar ketika dipertemukan lagi, aku akan siap untuk tidak mempertanyakan apa yang kurasakan hari ini ataupun kemarin.
InsyaAllah.
Aku ingin terbit kembali seperti mentari yang selalu setia pada langit dan bumi.
Aku ingin merubah semua menjadi lebih baik dan lebih siap agar jodohku bisa semakin dekat.
Tidak ada yang tidak mungkin, Allah, Engkau bisa saja menjodohkanku dengan salah satu di antara mereka, itu sudah kehendakMu.
Tapi sebelum itu, aku juga ingin berharap yang lebih baik lagi dengan memperbaiki diri lebih keukeuh lagi lebih maksimal lagi.
Heumm, aku yakin, insyaAllah Mr A bisa segera menemukan tambatan hatinya dan Mr R pun bisa bahagia dengan kekasih halalnya kelak, tentu saja yang seiman dengannya.
Aamiin aamiin.
Ya Allah, aku ingin melanjutkan kuliah. Kemarin Bapak sudah setuju tapi kenapa berubah pikiran lagi agar aku bekerja saja. Aku tidak suka bekerja di kantoran. Tiap hari menghadapi rutinitas, rasanya membosankan. Lebih mending kuliah meski harus senin-minggu pun, karena aku suka. Bukan berarti aku ingin menghabiskan uang atau karena aku ini dominan "otak kiri". Aku rindu kampusku. Aku rindu UMM. Aku rindu semua yang pernah kulakukan di sana. Aku ingin kembali membawa suasana baru di sana. Aku ingin mengejar, ingin benar-benar menjadi psikolog. Sebab, hanya dengan jalan S2, aku bisa meraihnya. Aku sudah terlanjur cinta dengan psikologi.
Ya Allah, saat ini, aku sedang berusaha, pagi-siang-sore-malam, aku juga berusaha membuat karya dan mencari uang melalui hobiku. Sampai saat ini, aku masih menunggu konfirmasi dari agensi. Semoga Allah memberiku yang terbaik atas usaha ini.
Kata Mama, aku ini malas. Beliau hanya tidak tahu saja, kalau selama libur ngajar ini aku getol mengerjakan project dan melatih passionku. Aku juga tidak ingin berdebat dengan beliau. Aku hanya ingin berusaha dan terus berusaha yang terbaik semampuku. Aku yakin, dari passionku, aku bisa hidup lebih baik dan bahagia.
Ya Allah,,, satu hal lagi, aku rindu menikah. Bantulah aku untuk terus memperbaiki diri agar aku bisa segera bertemu dengan pangeran berkuda putihku. Ya Allah, sekalipun di hati ini masih mengganjal perasaan masa lalu yang selama ini kupendam, aku mohon bersihkanlah bila itu kotor dan tempatkanlah cintaku seutuhnya padaMu dan hanya akan kuberikan pada pangeran halalku.
Ya Allah, saat ini setidaknya, aku sudah mampu mengikis 30% Mr. R, seseorang yang pernah kusukai diam-diam dahulu. Tapi, ya Allah kuatkanlah aku juga untuk menghadapi Mr.A. Aku tidak tahu apakah ketika pindah nanti aku akan bertemu lagi atau tidak, baik itu dengan Mr R atau Mr A. Sebab Mr R sepertinya masih bolak-balik Malang-Surabaya untuk koass sedangkan Mr A adalah temanku yang juga native from Malang.
Ya Allah, tapi kenapa aku lebih khawatir bila bertemu Mr A. Aku tidak ingin dia tahu betapa bodohnya aku yang bisa menyukai dia. Aku pasti akan ditertawai karena aku tidak pernah tahu apapun dan sedalam apapun dirinya.
Ya Allah, ketika aku pindah ke Malang nanti, kuatkanlah aku jika memang masih bertemu Mr A lagi. Kalau dia dan sahabatku memang telah Engkau gariskan untuk berjodoh, maka persatukanlah mereka. Tapi bila tidak, semoga Mr A bisa segera menemukan tulang rusuknya yang masih dia cari hingga saat ini.
Aku bersyukur pernah mengenalnya. Dia memberikan pengaruh positif secara tidak langsung. Semua teman pun mungkin merasakannya sekalipun dia suka jahil. Ya. Tapi, sepertinya tidak wajar dan aneh bila... bila dia yang Engkau jadikan sebagai jodohku. Aku... aku... Sangat sulit untuk menerima seseorang bila ternyata di hatinya mencintai orang lain, bila dia punya mantan banyak atau lainnya. Ya, karena biar bagaimanapun, jelas semua akan melihat masa lalu masing-masing.
Tapi aku juga berkaca bahwa kalau aku belum 100% bisa mengikis Mr R atau Mr A, aku juga tidak ingin semua rumit.
Mumpung masih ada waktu, sebelum pindah ke Malang, aku yakin aku pasti bisa meningkatkan perbaikan diri. Mengikis mereka seberat apapun itu agar ketika dipertemukan lagi, aku akan siap untuk tidak mempertanyakan apa yang kurasakan hari ini ataupun kemarin.
InsyaAllah.
Aku ingin terbit kembali seperti mentari yang selalu setia pada langit dan bumi.
Aku ingin merubah semua menjadi lebih baik dan lebih siap agar jodohku bisa semakin dekat.
Tidak ada yang tidak mungkin, Allah, Engkau bisa saja menjodohkanku dengan salah satu di antara mereka, itu sudah kehendakMu.
Tapi sebelum itu, aku juga ingin berharap yang lebih baik lagi dengan memperbaiki diri lebih keukeuh lagi lebih maksimal lagi.
Heumm, aku yakin, insyaAllah Mr A bisa segera menemukan tambatan hatinya dan Mr R pun bisa bahagia dengan kekasih halalnya kelak, tentu saja yang seiman dengannya.
Aamiin aamiin.