Tuesday, April 30, 2013

GET WELL SOON FOR ME

11:56 AM 3 Comments
Sebenarnya mulai Minggu sampai Selasa ini sedang kurang enak badan. Tidur malam nggak berkualitas, kaki cenat-cenut, kepala pusing dan badan rada error. Awalnya dipicu oleh munculnya sariawan tepat di ujung kiri belakang lidah. Rasanya sakiiiit banget, nggak bisa ngomong, makan minum pun tak enak. Selang sehari setelahnya, badan panas dingin. Kemarin saja, tidur tiga kali. Pagi habis dhuha tidur dan siangnya juga tidur. Malam tadi makin tak enak. Karena nggak bisa pewe lagi tidurnya jadi dipake shalat malam. Pas nunggu subuh, badan makin nggak keruan, udah mau pingsan rasanya waktu shalat subuh tadi.

Paginya, jam lima tadi habis shalat di kamar Mama (karena disuruh tidur di kamar Mama selama Bapak pindah ke Malang) langsung naik ke lantai dua (ke kamarku). Di kamar, kunyalakan bantalan heat physiotherapy dan kutempelkan ke seluruh area yang sakit, terutama perut dan kaki. Emang nggak boleh tidur habis subuh kan ya, tapi berhubung benar-benar nggak enak badan ditambah merasakan sensasi terapi panas, jadinya kebawa tidur satu jam. Karena hari ini ada jadwal ngajar, makanya kusempatin tidur sebentar untuk memulihkan badan. Alhamdulillah, tadi pagi bisa berangkat ke kampus meski cuaca sedang kurang kondusif di luar (panas dan angin kencang).

Jadi ingat sama dokter. Kalo tanda-tanda mau sakit, mau flu atau pas lagi sakit, usahakan untuk makan lebih dari porsi yang biasanya, minum air mineralnya juga dilebihkan dan tidurnya juga usahakan minimal 8 jam sehari. Cara-cara ini sudah kupraktekkan. Makan, mau sebanyak apapun porsinya, toh badanku emang susah untuk "besar". Kalo dokter sih bilangnya "bakat kurus". Itu disebabkan karena orang yang bakat kurus, makan sebanyak apapun nggak bakal gemuk karena proses metabolismenya lah yang sangat cepat, pemakaian energi dari makanan yang dikonsumsi pun sangat cepat. Yaa, hasilnya seperti aku. Mau makan dua atau lima piring dalam sehari pun nggak bakal ngaruh. Mungkin karena posturku juga yang cenderung tinggi makanya aku masih saja dibilang kurus. Paling, kalo lagi sakit gini, berat badan ada di kisaran angka 54 atau 53. Kalo sakitnya berminggu-minggu, bisa turun jadi 52 (nah bener dah kayak batang pohon kering penampakanku haha). Tapi, BB normal biasanya kalo nggak 56 ya 55, paling mentok tuh 58 atau 59. Sedangkan tinggiku 165cm. Tapi, orang-orang masiiiiiih aja bilang kurus. Susah yaah, jadi orang tinggi plus metabolisme cepet itu.

CATATAN HATI DOSEN JUNIOR (5)

11:18 AM 13 Comments
Baru saja aku pulang dari kampus (STAIN). Seperti biasa, pergi-pulang dengan berjalan kaki. Tidak jauh, hanya di depan kompleks perumahan saja, tapi memang pendakian sih. Kalo ngelewatin jalan tikus, cukup 15 menit saja.

Hari ini, sama seperti minggu lalu, kita ngadain kuis untuk kompetensi dasar ke-9. Kuis yang biasanya dikerjakan secara monoton dengan pembagian lembar soal disertai posisi duduk sudah basi bagi kami. Hehehe. Pasca mendapatkan catatan evaluasi (keinginan dan harapan) mahasiswa ketika sehari sebelum UTS, aku mulai mengubah metode. Salah satunya kuterapkan pada pengadaan kuis sebelum memulai materi baru.

Sudah ada dua kuis, baik itu untuk matkul BK maupun pengantar psikologi yang menggunakan metode agak unik. Ketika aku memberikan kuis, pertanyaan yang kuberikan adalah pertanyaan spontan, hanya berkisar tiga hingga empat pertanyaan yang mewakili apa yang telah dipelajari. Dan, yang membuat beda adalah, sistem pengerjaannya. Pada pertanyaan awal, biasanya aku mempersilahkan mereka untuk mendengarkan soal tanpa ditulis lalu langsung dijawab pada kertas masing-masing dengan posisi duduk. Entah itu duduk melingkar membentuk U atau duduk lesehan. Selanjutnya, untuk aba-aba memasuki pertanyaan berikutnya, maka aku mempersilahkan mereka untuk mengerjakan kuis tersebut dengan posisi berdiri, menjauhi bangku, menulis di tembok. Terkadang juga menerapkan sistem tukar lembar jawaban ataupun mengerjakan jawaban bersama partner/pasangan yang sudah kutunjukkan buat mereka.