Saturday, August 16, 2014

FIKSI: SADARLAH

1:02 PM 0 Comments
Pagi-pagi sekali, kau sudah duduk di depan kolam sambil menyeruput es jeruk nipismu. 
Tak biasanya kau memilih es jeruk nipis.
Biasanya, kau akan menyeduh kopi luwak yang kau bilang itu sangat mahal.
Mengapa?

Oh, aku mengerti.
Hatimu sedang kecut, bukan?
Iya, kecut karena kau sedang memikirkan seseorang yang ternyata tidak mencintaimu.

Dulu, kalian adalah teman baik.
Dibilang pacaran juga tidak, dibilang adik dan kakak juga bukan.
Tapi, beribu pasang mata selalu memanahkan busur cemburu jika melihat kalian berbincang.