Dunia kepenulisan adalah passion yang telah Allah tunjukkan sejak kelas 5 SD. Pertama kali aku belajar menulis sejak mengikuti serangkaian lomba pidato. Lomba tersebut mengharuskanku untuk menulis sendiri naskah pidato yang akan kusampaikan ke khalayak ramai. Awalnya, aku menulis dengan apa adanya sembari mempelajari berbagai teknik penulisan naskah pidato. Aku tidak menyangka, naskah pidato yang kutulis bisa membawaku ke gerbang kejuaraan secara berturut-turut.
Mulai saat itu, aku semakin menyenangi dunia literasi. Beranjak ke SMP, kegemaranku dalam menulis diari, puisi dan cerpen semakin membara. Saat itu aku bisa menghasilkan puluhan puisi dan cerpen dalam satu binder penuh. Teman-teman kelas sangat antusias dan sering meminjam binder koleksi tulisanku itu setiap hari. Namun, suatu ketika, binder itu diculik oleh sekawanan siswa "nakal" dari sekolah tetangga dan yang tersisa hanyalah bindernya saja. Itu adalah hal terburuk yang pernah kualami. Namun, semangatku tidak runtuh. Aku mencoba sekali lagi, menulis lagi.
Setelah melewati masa skripsi, aku baru kembali membuat blog. Terbesit suara hati untuk kembali aktif dalam dunia literasi. Pertama kali, aku bergabung dalam grup literasi online "The Miracle of Writing". Bertemu dengan salah satu koordinatornya yaitu Mbak Putri, membuatku kembali bersemangat untuk mengikuti agenda-agenda yang ada dalam grup tersebut. Tidak hanya itu, aku juga mulai mengenal grup lainnya. Dari sinilah, aku mulai rutin mengikuti berbagai lomba kepenulisan yang diadakan oleh berbagai penerbit Indie online yang tersebar di Facebook. Alhamdulillah, dari belasan lomba kepenulisan (antologi) yang kuikuti, sekitar 90% lolos, dan tak dinyana, aku pun bisa lolos dalam antologi mayor yang diadakan oleh salah satu anggota grup agensi mayor.
Setelah itu, entah mengapa aku merasa jenuh. Kembali kucari sumber masalahnya. Tersadar, sudah lama tidak blog walking. Rasanya, otakku kekurangan asupan. Aku masih sangat bodoh. Masih harus mempelajari banyak hal yang berkaitan dengan dunia literasi. Apalagi, saat itu, aku sangat ingin menulis buku solo. Sekian lama melakukan blog walking, kutemukan sebuah grup kepenulisan yang ternyata memberikan manfaat luar biasa. Blog Be A Writer Indonesia namanya. Setelah beberapa waktu mengamati dan mengunjungi laman BAW tersebut, aku baru sadar, rupanya ada salah satu anggotanya yang kukenal. Bunda Leyla Imtichanah. Bunda yang sangat hebar, yang baru beberapa bulan ini juga sangat sering kukunjungi blog pribadinya, menyerap berbagai ilmu dari tulisan dan artikel-artikel dari blognya.