"Whether you think you can or you think you can't, either way, you are right! -Henry Ford-
Halo, Assalamu'alaikum teman-teman. Sudah hampir setahun saya nggak update blog ini. Sebelumnya, mengenai blog ini, saya sempat merasa sedikit sedih karena sekitar 2016 atau 2017 lalu, blog ini sudah berhasil dapat AdSense namun karena suatu kejadian, AdSense nya jadi terblokir. Saya sudah mencoba mengajukan banding, hanya saja tidak dikabulkan oleh pihak Google. Kira-kira, ada teman blogger yang tahu kah bagaimana cara agar bisa mengajukan AdSense lagi?
Okay, itu tadi hanya sedikit intermezzo. Setelah hampir setahun saya tidak update blog ini, tentunya banyak peristiwa yang terjadi. Ohya, saya juga senang banget karena ternyata meskipun blog ini sering saya tinggal dalam waktu lama, masih ada juga orang yang mengunjunginya dan membaca kisah-kisah saya di dalam. Padahal, beberapa waktu belakangan, postingan di blog ini isinya sambatan aja sih, hehehe. Terima kasih ya buat teman-teman pembaca yang pernah mengirimkan email ke saya karena telah membaca blog ini dan mendapat insight dari sini. Semoga masih ada manfaat dan inspirasi yang bisa dipetik dari tulisan saya.
Ohya, tadi saya bilang ada banyak peristiwa yang terjadi. Bagi yang update kisah-kisah sambatan saya di blog ini mengenai pekerjaan, saya akan kembali menceritakan alur kelanjutannya. Saya yakin, kalian yang sudah baca dari awal pasti juga sedang menunggu-nunggu kabar berikutnya (wkwk... tapi bukan sok ngartis ya).
Sejak saya resign dari kampus, saya lebih banyak menjalani rutinitas dari rumah. Awal tahun 2020 lalu, saya kembali mendaftar CPNS dan kali itu saya memasukkan berkas lamaran yang ditujukan kepada instansi Kementerian Kesehatan namun memilih untuk penempatan di salah satu Rumah Sakit besar di Malang. Kenapa saya lagi-lagi pilih Malang, karena saya melamar untuk jabatan psikolog dan saya memilih tempat sekaligus daerah yang sudah mulai menggerakkan regulasi terkait profesi psikolog klinis. Awalnya saya memang tertarik untuk menunggu formasi di daerah lain hanya saja kualifikasi dan formasinya membingungkan. Ada yang menuliskan formasi Psikolog Medis, ada juga yang menuliskan Psikolog Klinis tapi dengan syarat pendidikan S1 Psikologi. Nah, daripada nanti ribet di tengah jalan jadi saya memilih penempatan dan formasi yang jelas. Saya juga sudah tahu mengenai latar belakang RS yang saya pilih jadi setidaknya untuk persoalan regulasi insyaAllah tidak akan banyak kendala di lapangan nanti. Ya, saya berpikir begini agar ketika saya kelak lulus dan diterima, saya bisa fokus. Alhamdulillah setelah mengikuti tes SKD CAT saya dinyatakan lulus dan saat ini sedang menunggu jadwal SKB.
Saya pernah baca salah satu buku filsafat populer, di situ terdapat penjelasan bahwa sebenarnya tidak ada peristiwa yang terjadi secara kebetulan. Namun, kita sering banget ya misal ketemu teman di jalan nggak janjian gitu dibilang kebetulan. Di buku itu dijelaskan bahwa segala peristiwa yang terjadi di masa kini itu merupakan rangkaian dari peristiwa masa lalu yang saling bersambung dan berkaitan. Nah, ini relate banget sih dengan kehidupan kita sehari-hari. Seseorang kadang fokus memandang dan menilai suatu kejadian buruk maupun baik hanya pada satu sudut pandang, hanya menilai apa yang memang terjadi di depan matanya dan nggak jarang menyalahkan keadaan. Misal nih, kita lagi jalan di trotoar lalu ada dua orang yang berlari kemudian menabrak lengan kita hingga kita dan barang bawaan kita terjatuh. Kita langsung reaktif, marah, jengkel dan nggak jarang juga mengeluarkan vocabulary berisi kebun binatang. Namun, pernah nggak sih ketika mengalami peristiwa annoying seperti itu kita berpikir bahwa kejadian dua orang berlari menabrak kita hingga kita itu terjatuh itu ada penyebabnya. Penyebabnya apa? Penyebabnya bisa diketahui dengan menelusuri proses peristiwa sebelumnya. Bisa saja dua orang tadi tidak bermaksud menabrak kita, bisa saja mereka terburu-buru karena dikejar debt collector, karena merasa terancam atau karena hal lainnya sehingga menyebabkan mereka tidak memperhatikan sekitarnya dan hanya fokus untuk melindungi diri mereka.
Lalu, apa sih hubungannya saya jelaskan hal di atas dengan proses seleksi CPNS yang saya ikuti? Hehehe... jadi, sering banget saya mendengar teman-teman yang berpikir bahwa "Ih si anu nih lulus karena kebetulan aja. Biasanya juga nggak sepintar itu..." Nah, sekarang ngerti kan maksud saya? Saya juga awalnya sempat berpikir begitu karena dua kali seleksi sebelumnya, saya tidak pernah berhasil. Lalu, apakah saya lulus karena kebetulan? Nggak dong. Saya kemudian memahami intisari dari buku filsafat yang saya baca bahwa tahun ini saya bisa berhasil lulus SKD karena ada proses-proses yang melatarbelakanginya. Saya belajar dengan sangat giat. Saya belajar setiap hari dan ikut try out. Meskipun hasil try out tidak bagus, tapi hal itu nggak menyurutkan semangat saya. Alhamdulillah saat proses SKD berlangsung, saya mampu mengerjakan dengan baik. Salah satu nilai saya dari sebelumnya rendah banget jadi meningkat namun ada juga yang stagnan bahkan sedikit turun tapi masih passing grade. So, jangan lagi bilang bahwa sesuatu itu terjadi secara kebetulan ya. Saya juga nggak percaya sih dengan coincidence begitu. Intinya ada proses atau rangkaian peristiwa in the past yang melatarbelakangi, jika bukan itu berarti ada campur tangan takdir Tuhan juga.
Sembari saya menunggu jadwal ujian SKB yang tertunda sejak merebaknya virus Covid-19, saya pun juga sedang menantikan jadwal ujian perpanjangan SIPP saya oleh Himpsi. Semoga kedua jadwal tersebut bisa beriringan bergantian terbitnya. Ya, semoga Allah memberikan kelancaran dan kelulusan di kedua ujian tersebut (karena memang menyangkut profesi saya juga sih hehehe).
Tadi saya juga bilang bahwa saya lebih banyak melakukan rutinitas di rumah. Work from Home. Bener banget bahkan itu sebelum ada Covid-19 sih, ya sejak saya resign intinya. Saya membuka praktik mandiri di rumah karena saya belum mampu membuat ruangan klinik pribadi (bukan biro ya, kalau biro beda lagi) dan di rumah saya hanya memanfaatkan satu ruangan besar di tengah di lantai atas yang mana ruangan itu sepi dan bisa saya setting dan juga tidak ada lalu lalang orang rumah, sehingga saya pergunakan sebagai ruang konsultasi saya. Kalau dicermati, ternyata dari sekian banyak psikolog di Malang, sepertinya saya aja psikolog muda yang membuka praktik mandiri (ya meskipun begitu saya juga ada biro bareng teman-teman cuman masih sedang dalam perbaikan sistem dan program sih).
Nah, karena Corona, jadi saya alihkan praktik konseling melalui online. Jika ada yang membutuhkan layanan konseling bersama saya, bisa kok silakan DM saya melalui IG saya @paresma.psikolog. Nanti akan saya berikan nomor admin saya untuk booking konsultasi.
Selain, berpraktik mandiri, saat ini saya juga sedang merintis sebuah project baru bernama @seilmu.id. Bisa dicek langsung ke Instagram @seilmu.id ya. Seilmu kepanjangan dari Sekumpulan Ilmuwan Muda, wadahnya para ilmuwan muda. Apa aja sih programnya? Programnya adalah memberikan pengajaran dan pembelajaran gratis via online kepada target remaja dan dewasa dan khususnya bagi anak-anak yang kurang mampu namun tidak menutup jangkauan bagi kalangan umum. Di Seilmu ID ini kami mempunyai koneksi para expert dari berbagai lintas keilmuan. Kami berbagi pengajaran gratis dalam bentuk Webinar baik itu berupa edukasi maupun pelatihan. Nah, bagi teman-teman yang ingin bergabung sebagai kontributor pengajar di Seilmu ID, kami open ya. Silakan aja kontak admin kami di IG @seilmu.id. Syaratnya adalah mau berbagi ilmu secara gratis (tidak dibayar/jadi pure sedekah ilmu) dan tidak terbatas backgroundnya berasal dari latar pendidikan manapun, kami welcome.
Itu dulu ya kabar dari saya. Sampai jumpa kembali di cerita berikutnya. Bagi kalian yang ingin bertegur sapa dan mengenal saya lebih lanjut, bisa telusuri saya di Instagram saya di @paresma.psikolog atau klik aja di sidebar blog ini ya. Nah, saya sekarang karena untuk sementara bekerja remote dari rumah, saya tetap membuka layanan konseling atau konsultasi online via aplikasi hangouts. Jika kalian ingin memperoleh layanan dari saya, bisa kontak saya melalui DM IG dan akan saya berikan nomor kontak admin untuk booking jadwal.
See you again ya teman-teman. Semoga semua sehat di manapun berada. ^_^
Best Regards,
Paresma, Psikolog
See you again ya teman-teman. Semoga semua sehat di manapun berada. ^_^
Best Regards,
Paresma, Psikolog
No comments:
Post a Comment
Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.