Monday, December 31, 2012

MUSIK DAPAT MEMPENGARUHI KEJIWAAN

Siapa sih yang tidak suka mendengarkan musik?


Mungkin bagi sebagian orang, musik hanya menjadi hiburan atau penyemangat kala suntuk namun ada pula yang menjadikan musik sebagai kebutuhan. Ya, itu tergantung bagaimana pandangan tiap individu terhadap pentingnya musik itu sendiri.

Tapi, tahukah Anda? Musik juga bisa mempengaruhi kondisi serta fungsi kejiwaan seseorang loh.


(sumber gambar: googling)
Mengutip dari sebuah quotes dari penemu Mozart, Wolfgang Amadeus Mozart mengatakan bahwa sebuah musik tidak boleh sampai merusak telinga. Sebaliknya, musik seharusnya bisa menyenangkan pendengarnya dan dia tidak boleh berhenti menjadi musik.

Kalau ditengok-tengok nih, sekarang kan sudah banyak ya macam/genre musik, mulai dari classic, jazz, reggae, pop, disco, blues, rock hingga yang bergaya khas daerah, keroncong dan lainnya. Semua genre musik ini tentu saja mempunyai penikmat yang beragam mulai dari anak kecil hingga dewasa ataupun lansia.

Tetapi, dari beberapa genre musik yang tersebar di belahan dunia, tidak semuanya mampu memberikan efek positif bagi kejiwaan seseorang. Sebagai contoh, biasanya nih kalau ada atau saudaraku yang lagi mendengarkan musik klasik, dia biasanya merasa nyaman dan tenang. Terus, kalau ada teman yang suka mendengarkan musik rock atau disco, biasanya habis ngeengerin musik genre itu, mereka cenderung naik pitam, emosian, dan napasnya ngos-ngosan, mungkin karena habis hentak-hentak ngikutin nada musiknya kali ya sehingga bikin jantungnya berdebar-debar.

Eum, biasanya musik itu juga dipakai untuk terapi relaksasi (dalam dunia medis ataupun psikologis). Nah, dulu aku dan teman-teman kelompok pernah dapat tugas behavior modification. Dari serangkaian sesi yang dilakukan, kami juga menyisipkan latihan relaksasi dengan media musik dan gambar-gambar klasik.

Kenapa kami memilih musik klasik? Karena sudah ada penelitian (salah satunya diperoleh dari buku Efek Mozart karya Don Campbell (2002) yang membuktikan bahwa musik klasik itu ternyata bisa memberikan efek rangsangan terhadap mental dan fisik dengan cara menutup perasaan kurang menyenangkan yang dialami, menyeimbangkan gelombang otak, mampu menstimulasi kreativitas otak kanan, mengatur hormon-hormon yang ada kaitannya dengan pemicu stres/tekanan dan masih banyak lagi.

Sewaktu melihat klien kami melakukan latihan relaksasi dengan suguhan musik klasik dan iringan Mozart, klien tersebut terlihat lebih rileks, lebih tenang daripada saat dia pertama kali datang. Yaa, dan itu memang tidak hanya dilakukan sekali, tapi perlu beberapa sesi sampai dia benar-benar rileks dan mampu mengontrol emosinya dan kembali siap untuk menyelesaikan permasalahannya.

Oiya, apakah Anda juga tahu kalau musik itu bisa menyebabkan kegalauan?

Ha? Memang bisa? 

Bisa dong!

Coba deh, lihatin orang-orang atau paling nggak anak muda yang lagi patah hati terus malah dengerin lagu mellow pop! Gimana reaksinya? Tambah galau kau? :D

Ya iya lah...

Seharusnya kalau memang mau move on kenapa pas lagi sedih malah dengerin lagu sedih juga. Bukannya kejahatan itu bagusnya dibalas dengan kebaikan? Hihihi :D

Hati-hati loh ya, kriuk friends!

Lagu atau musik tertentu juga bisa mempengaruhi perilaku pendengarnya.

Pernah dengerin lagu Gloomy Sunday karya Lazzlo Javor yang dibuat tahun 1935 itu, gak??

Salah ya kayaknya pertanyaannya. Seharusnya, dihindari banget tuh lagu. Soalnya lagu tersebut mengandung lirik-lirik yang mengajak seseorang untuk bunuh diri.

Gara-gara lagu tersebut, sudah ada sekitar 100-200 KASUS BUNUH DIRI loooh di negara Barat sonoo hingga ke seluruh penjuru dunia (sumber: on the spot trans7).

Ini benar-benar feel bad song pake banget deh. Tapi, anehnya zaman dulu banyak banget yang suka sama nih lagu.

Dulu, pemerintah Hongaria sempat melarang pemutaran nih lagu, tapi karena sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia akhirnya banyak menelan korban juga. Parahnya di Amerika Serikat dulu, nih lagu masih diberikan izin untuk diputar di beberapa tempat umum seperti kafe, resto atau lainnya. Ketika menyadari ada korban jatuh (lagi) di AS gara-gara mendengar tuh lagu, sayangnya pemerintah AS permisif, tetap tidak melarang pemutaran lagu tersebut. Ckckckck.

Nah, kriuk friends, kalau boleh saran nih, tidak usah terlalu excited saat menikmati lagu. Yang pasti, harus pilah-pilih juga mana musik atau lagu yang baik dan menuntun dan mana yang memang not to commit or recommend.

Next, kondisi (baik buruknya) kejiwaan seseorang dipengaruhi oleh 'asupan' yang dikonsumsi. Tidak hanya dalam bentuk makanan, minuman, tetapi juga salah satunya dari sebuah kata yang bernama 'musik'.

Musik bisa menjadi teman yang baik atau bahkan buruk, itu tergantung dari pribadi masing-masing. Ketika kondisi tubuh kita sedang tidak baik-baik saja, sebisa mungkin hindarkan  raga, jiwa dan panca indera dari hal-hal negatif. Sebaliknya, lekaslah mencari sumber-sumber positif yang bisa membangkitkan gairah semangat hidup kita lagi meskipun itu hanya dengan mendengarkan musik-musik atau lagu bernuansa menenangkan dan liriknya adalah lirik yang mencerminkan kebahagiaan (seperti mendengarkan lagu anak-anak yang sangat polos, jujur, tapi bisa mendidik secara tidak langsung).

Itulah, postingan dari saya kali ini.

Semoga kriuk friends menikmatinya^^. Bila ada masukan, silahkan komentar di kolom comment yang telah tersedia.

 kAMSAHAMNIDA^_^

sumber: Campbell, Don. 2012. Efek mozart. Jakarta: PT Gramedia.

(Yanuarty Paresma W. - emmakim28@gmail.com)

No comments:

Post a Comment

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.