Udah lama gak ngisi kolom tentang PSIKOLOGI. Detik ini, aku pengen nulis tentang PENTINGNYA MEMILIKI TUJUAN HIDUP.
Hidup itu pilihan dan Mati itu ABSOLUT. Jadi, kalau ada orang yang hidup tanpa tujuan, mungkin saja orang tersebut lebih memilih untuk mati atau menghabiskan seluruh fase kehidupannya dengan menjadi “mayat hidup”.
Tujuan hidup itu sama dengan cita-cita=impian/harapan dan bukan sekadar angan-angan.
Kalau tidak punya tujuan, hidup seseorang pasti tidak akan terarah alias berantakan. Kalau sudah demikian yang ada hanyalah keluhan akan penderitaan. Padahal, yang menciptakan penderitaan2 itu ya dirinya sendiri hanya dia tidak menyadarinya.
Coba bayangkan bila ada seseorang yang mendatangi Monas tapi setelah sampai di depan pintunya, dia naik lift hingga ke lantai puncak namun dia sendiri tidak tahu apa tujuan dia pergi ke Monas. Beuuuh, terlalu! Waktu dan tenaga orang tersebut udah terbuang percuma, kan??
Rasulullah saw saja bersabda, “Setiap orang menjalani proses kehidupan. mereka menjual dirinya; ada yang merdeka dan ada yang binasa.” (HR Muslim)
Maksud dari hadits di atas ini, tiap insan yang hidup tentu saja akan menjalani proses kehidupannya. Namun, di perjalanan itu sendiri, ada yang berjalan menuju arah yang jelas dan bermanfaat bagi dunia serta akhiratnya. Tetapi, ada pula yang berjalan ke segala arah namun ia sendiri tidak dapat memetik atau melihat kebaikan pada diri dan sekelilingnya dan bahkan tidak punya imajinasi akan masa depannya.
Sebuah penelitian/survei yang dilakukan oleh Yale University dengan responden para pensiunan perusahaan yang sudah tidak bekerja selama 10 tahun. 83% dari responden pada mulanya tidak punya cita-cita/tujuan. Mereka hanya punya alasan; yang penting giat bekerja demi bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan keluarga.
Dan, 14% lainnya memiliki cita-cita tapi tidak tertulis. Mereka tidak tahu rencana apa yang akan ditempuh untuk mewujudkan impian masaing-masing. Namun, penghasilan yang diperoleh jauh lebih besar tiga kali lipat dari responden sebelumnya.
Sisanya, 3% adalah responden yang punya cita-cita/tujuan hidup, tahu cara mewujudkannya dan rajin merumuskannya. Tahu apa bedanya dengan kedua responden di atas???? Responden yang persentasenya lebih kecil ini justru memiliki penghasilan yang… … Juaaaaaauuuuuuuhhhh SEPULUH KALI LIPAT LEBIH BESAR dari kedua reseponden sebelumnya.
Dari penelitian ini, penting bagi kita untuk memperjelas, memperinci dan mencatat apa yang menjadi tujuan hidup kita. Bila ada seseorang yang berkata, “Saya ingin menjadi penulis yang hebat!”
Kalimat yang dikatakan oleh orang ini tentu belum jelas. Menjadi penulis hebat adalah tujuan besarnya sementara itu masih belum detil bagaimana dan apa saja rencana yang perlu dirumuskan demi menjadi penulis hebat dan bagaimana definisi penulis hebat menurut Anda masing-masing.
Nah, jadi perlu diubah dan diperinci lagi seperti ini, “Saya ingin menjadi penulis hebat dengan cara yang lebih produktif dari yang lain, mampu menulis minimal dua buku dalam sebulan dan mampu menerbitkan buku minimal lima buah dalam setahun. Selain itu, saya juga ingin mengadakan berbagai bedah buku dan seminar ke berbagai kota untuk mempromosikan buku-buku hasil tulisan saya. Dengan melakukannya secara konsisten maka saya kelak akan dikenang sebagai penulis hebat seperti apa yang saya impikan dan orang lain pun akan memetik banyak manfaat dari buku-buku saya.”
Hmm, cukup panjang tapi setidaknya lebih detil daripada yang sebelumnya, kan???
Heum, nah, gimana sudah cukup jelas, bukan??
Tujuan itu mutlak dibutuhkan. Manfaat dari adanya tujuan hidup yaitu untuk kontrol diri, menumbuhkan kepercayaan diri, mengembangkan kerpibadian secara lebih baik dan matang, sebagai usaha dalam program manajemen waktu dan lebih dari itu untuk menikmati setiap anugerah dan nikmat yang sudah Allah titipkan pada diri kita.
Nah, gimana dengan Anda?
Apakah Anda sudah menetapkan tujuan hidup Anda saat ini juga?
Untuk siapa dan untuk apa sebenarnya Anda hidup?
Ke mana Anda akan melangkah?
Apa makna dan manfaat dari setiap tujuan hidup Anda?
Apakah Anda sudah merumuskan atau menuliskan impian Anda sebagai alarm/pengingat?
Apakah Anda sudah tahu apa saja rencana untuk mewujudkannya?
Sudahkah Anda konsisten dengan usaha Anda itu?
Bila belum, maka mulailah dari sekarang! Rubahlak pola berpikir Anda dan jemputlah tujuan hidup yang sempat tercecer di sekeliling Anda.
Selamat berbahagia…
MAKSIIIH BU DOSEN
ReplyDeletecama-camaa bu guruuuu ^__^
Delete