Ini cerita di semester kedua. Semester dua tidak jauh beda dengan semester satu, tugas-tugasnya pun dominan paper dan presentasi.
Mata kuliah di semester kedua ini, antara lain:
- Sosiologi 2 sks: Ini masih ada kaitannya dengan filsafat dan psikologi sosial, cuman lebih mempelajari seputar gejala fenomena yang kita temui di keseharian kita. Mungkin, bisa dibilang studi kasus. Jadi, untuk tugas paper yang diberikan oleh dosen itu mencakup seputar masalah sosial, ekonomi, budaya, politik atau bisa juga terkait "gangguan" yang terjadi di masyarakat. Dulu, seingat saya, saya membuat tugas paper terkait fenomena tomomania di Korea. Masih ada kaitannya dengan klinis juga, hehe itu karena saya memang lebih minat ke klinis. Selain itu, dulu juga kan, lagi musim-musimnya artis dan orang Korea pada bedah plastik tuh, jadi saya cukup tertarik menuliskan itu. Sementara teman-teman yang lain ada yang lebih tertarik menuliskan tema-tema politik seperti fenomena golput, korupsi dan lain sebagainya.
- Psikologi Perkembangan II 3 sks: kalau yang di PK II ini kita belajar tentang fase perkembangan dewasa awal hingga lansia. Yaa..... tidak ada yang begitu spesial sih dari mata kuliah ini. Entah mengapa, setiap masuk mata kuliah PK, saya mengantuk dan agak membosankan melihat gaya mengajar dosen yang hanya ceramah, diam duduk di tempat, padahal saya sukanya duduk di depan tapi masih aja ngantuk hehehe (jangan ditiru yaa).
- Psikologi Sosial II 3 sks: Dosennya dulu masih sama. Hanya saja untuk PS II ini agak berantakan jadwalnya disebabkan sang professor sering telat datang, kadang juga tiba-tiba tidak datang. Mata kuliah ini padahal bahasannya cukup menyenangkan, membahas soal fenomena masyarakat, bahas soal "cinta" ehehhe (ciyus) dan lainnya. Ya sayang aja kalo dapat dosen professor ya gitu.
- Dasar-dasar Psikodiagnostik 3 sks: Nah kalo yang ini mulai belajar mengenai alat tes/alat ukur psikologi. Tapi, masih teori, sedang prakteknya belum. Untuk tugas-tugasnya, kita disuruh mencari sebanyak mungkin referensi yang memuat seputar alat-alat tes psikologi. Waktu itu, karena belum boleh masuk lab jadi kami nyarina lewat internet, tapi alhamdulillah sesuai dengan alat-alat tes yang dimaksud. Kalau alat-alat tes psikologi yang tersebar di internet itu kadang banyak yang merupakan buatan usil manusia non psikologi, jadi harus hati-hati. Kalau untuk tes-tes psikologi tuh banyak, ada Rorshach, tes DAT, CPM, SPM, CFIT, RMIB, Warteg, Grafis, IST, dan masih banyak lagi macamnya.
- Antropologi 2 sks: kalo yang ini masih diajar oleh dosen bahasa Inoonesia di semester satu kemarin. Tapi, jujur semat mumet juga karena Bapak itu pure pake bahasa Inggris di kelas, tugas-tugasnya pun kudu ditulis dalam bahasa inggris. Untungnya, meski gak menguasai sastra inggris dan nulis pake grammar yang masih rada berantakan, namun, yang penting bisa dipahami aja. Matkul ini sih lebih mempelajari fenomena sosial budaya di masyarakat, seperti sex role di masyarakat barat dan timur, sampe membahas soal jajanan khas pasar dan alat musik tradisional. Uniknya, kita pernah belajar di ruang budaya yang dibina oleh Bapaknya. Ruang itu adanya di bawah Dome, di dalamnya ada gamelan dan macam-macam benda-benda prasejarah lainnya. Malah waktu itu, kita belajar sambil foto-foto hahaha.
- Psikologi Kepribadian II 3 sks: kalau matkul ini sudah mulai mengarah ke pengantar gangguan kerpibadian tapi masih basicnya saja. Cukup menarik karena lagi-lagi kita belajar sambil menebak-nebak siapa diri kita sebenarnya bila diinjau dari sudut pandang pemikiran para ahli psikologi itu.
- AIK II: ini kelanjutan dari AIK I kemarin, sistemnya masih sama, tidak ada yang berubah, yang berubah itu cuma dosennya :D, kalo beruntung dapat dosen penyayang dan ramah, tapi kalo lagi naas, yaa mungkin dapatnya dosen yang agak killer dan no compromise, hehehe.
- ESP II: yang pasti sama dengan ESP I kemarin, yang berubah cuma dosennya dan metode belajarnya. Kalo di ESP I kita full di kelas, maka ESP II ini kita happy happy belajar di gazebo depan kolam GKB I kampus, :D masih pagi udaranya sejuk, mendengar cipratan air sambil belajar itu sangat menyenangkan.
- Psikologi Faal 3 sks: akhirnya pelajaran yang agak mengarah ke klinis pun kutemui. Di matkul ini kita diajar oleh dosen FK atau dokter jadi segala hal yang kita pelajari ada sentuhan medicalnya. Sub matkul ini banyak banget, ada panca indera, sistem syaraf, otak, reseptor rangsangan, tentang bahasan fase-fase tidur, sampe penyakit insomnia, alzheimer, depresi dan sebagainya. Yang sulit di matkul ini adalah belajar seputar anatomi apalagi kalo sudah bersentuhan sama otak dan sistem syaraf, ngapalin bagian-bagiannya itu lohhh ampuuuun. Tapi, untungnya, ini yang saya suka, di matkul faal, kalo ujian itu bakal dikasih analisis kasus psikologik-medik juga jadi gak pure hapalan.
Itulah matkul di semester dua FAPSI. Semester dua ini mulai kelihatan ritme belajar yang sesungguhnya. Sebab, kompetisi pun memang sudah dimulai. Di semester satu kemarin saya memperoleh IP dan IPK 3,66 tapi seperti yang orang bilang, mempertahankan itu jauh lebih sulit ketimbang meraih maka di semester dua ini saya memperoleh IP 3, 57 sehingga jelas IPK saya turun sebesar 3,61.
Di semester ini juga mulai digelontorkan berbagai tumpukan tugas, utamanya paper, entah itu untuk tugas mingguan atau take home UAS dan UTS. Yaaaah,,, yang pasti kalo belajar teori begini, selalu sediakan HVS sebanyak mungkin dan jaga laptopnya agar gak sampe ngehang, soalnya dulu laptop pertama saya si Zy drop banget, layarna berubah putih karena ssangat sensitif. itu juga karena selalu saya bawa ke mana-mana, terkna guncangan dan akhirnya.... masuk rumah sakit berkali-kali hehehe.
Di semester kedua ini, kelas F mulai rada memanas, ditambah salah seorang personil kita hengkang dari bangku kuliah sebab faktor ekonomi. Yang tadinya jumlah personil cuma setengah dari jumlah kelas A sampe E, malah makin berkurang dan tentunya persaingan makin ketat. Kalau saya mah, tidak begitu memedulikan persaingan, niat saya adalah belajar dan belajar, kalau toh saya bisa fighting itu karena agar saya tidak ketinggalan dengan matkul yang ada, dan kalaupun nilai saya bagus, ya tentunya itu dari usaha yang sedemikian rupa telah dijalani.
psikologi, keren tu kayaknya
ReplyDelete