pic by google |
Biru, ada lebam di pinggir mata kanannya. Disapukannya dengan hati-hati kapas bermandikan alkohol ke daerah yang bengkak. "Auuugh!" jeritnya.
Jam tangan yang tergeletak miring di meja kecil, di seberang kanan tempat tidur ini berbunyi, mengingatkannya kalau ini sudah pukul enam pagi. Dia tak juga lekas berbenah untuk pulang. Usai mengobati memar di wajah dan leher, dia malah meringkuk lagi di bawah selimut cokelat yang sejak semalam membungkus tubuh kurusnya.
Sekejap, bola matanya berayun ke seberang kiri, menyaksikan gaun hitam bertabur swarovaski--yang mana potongannya lebih mirip kemben--itu terkulai lemah di atas sofa cokelat, tepat di depan jendela.
"Kau tak mau pulang? Ini sudah pagi," sahut seorang pria yang baru saja keluar dari toilet dan hanya mengenakan jeans selutut tanpa baju. Rambut basahnya berantakan. Airnya masih menetes, jatuh ke gulungan handuk putih yang disampirkan ke pundak.
Perempuan itu hanya tersenyum pelit sambil menggeleng lemah. Disisirkan jemarinya ke sela-sela rambut lurus panjangnya yang tampak berantakan. Sementara itu, pria berbadan sixpack dengan tinggi proporsional itu datang mendekatinya, duduk di pinggir kasur sambil menatapnya manja.
"Gee, mandilah lalu akan ku antar kau pulang."
"Aku tak mau pulang. Aku mau bersamamu di sini, Gas."
Pria bernama Agas itu tersenyum meledek lalu menarik dagu Gee pelan-pelan. "Kau harus membuatkan teh panas dan menyiapkan roti untuk Angga. Kau juga harus menyetrika kemeja kantornya dan menciumnya saat berangkat lalu menunggunya pulang saat malam," tukasnya lirih.
Gee tertawa kecil. Ditarik selimutnya dan digulungkan ke sekujur tubuh lalu perlahan bangkit dari tempat tidur, menarik punggung Agas yang baru saja berdiri di depan jendela. Gee mendekap lelakinya itu erat-erat. "Angga memang memilikiku secara hukum dan agama, tapi dia tak akan pernah bisa memilki hatiku. Angga tak pernah memahamiku. Cuma kamu yang bisa mengerti diriku, Gas," desahnya.
"Sudah dua tahun, Gee. Mau sampai kapan kau sembunyi darinya? Dia itu adikku dan kau istrinya," kesal Agas lalu melempar handuknya ke sofa, "Aku juga tak tega menyakiti kau seperti ini meski kau yang meminta."
Mata Gee basah. Agas tak sanggup memandangnya lagi.
"Cuma kau yang bisa mengerti kalau aku sangat membutuhkan luka-luka ini. Aku juga tidak tahu kenapa aku begini, tapi aku sangat menikmati saat kau melukaiku. Angga tak penah bisa melakukannya. Itulah kenapa aku tidak pernah merasa bahagia saat bersama adikmu itu!" Gee tersungkur jatuh ke lantai. Dilihat wajahnya yang terpantul dari kilauan lantai keramik kuning di bawahnya. Ditatapnya dengan penuh kebencian.
Tiga tahun sudah, Gee dipersunting oleh seorang pria berhati malaikat, adik kembar Agas. Namun, Gee sudah mengenal Agas jauh sebelum menikah dengan Angga.
Agas, lebih dari sekadar teman malamnya. Sejak Gee divonis mengalami gangguan kejiwaan, Agas lah yang selalu mendampinginya.
Usai melalui malam pengantinnya dengan Angga, ada kekecewaan yang bercokol di benak Gee. Gee sempat frustrasi dan memendamnya dari Angga. Agas adalah orang pertama yang mempertanyakan kegelisahan Gee sekaligus menjadi penawarnya. Konyol! Tapi Gee tak bisa menampik bahwa dia menemukan kebahagiaan itu bersama Agas.
Cinta Gee, memang cinta terlarang. Namun, dia butuh rasa sakit yang nyata untuk bisa menikmati cinta. Cinta Gee, cinta seorang sadomasochist.
----
Sadomasokis itu singkatan dari sadisme dan masokisme. Kalian pasti udah tahu. Seperti kisah di atas, seseorang yang menderita gangguan ini sangat menginginkan kepuasaan atau kenikmatan (termasuk kepuasaan seksual) dengan cara pedih yaitu dengan cara dilukai terlebih dahulu, dicambuk atau sejenisnya.
Monggo-monggo,. Yang belum baca silahkan baca cerpen di atas..
ReplyDeleteSerru sekali, cerpen dengan aroma psikologi sebagai refrensi kita..
Ceritanya bagus. Diksinya juga seru. Saya juga pernah mengangkat Sadomasokis ke dalam sebuah cerita, tapi belum selesai hahaa. Oh iya, mampir juga ke lapak saya yaa :) http://rickydouglass.blogspot.com/
ReplyDeleteRicky: Makasih Rick. sy sempet ngintip lapakmu juga, keren ^_^ waah lanjutin aja tuh ceritanya
DeleteSelamat! Jadi salah satu cerpen terpilih. Keren! Simpel. Mengena!!! Sharing ilmunya dong kak...
ReplyDeleteTorianu: makasih ya ^_^ hehe aiih masih tahap belajar juga ini, yuuk dah sama2 sharing
Delete