Monday, June 9, 2014

I MISS YOU GUYS

^__^ Sejak lulus kuliah, saya mulai merasakan ada mozaik-mozaik yang hilang satu per satu dari diri ini. Teman-teman baik. Bukan hilang karena passed away atau lainnya. Kami semua sudah punya jalan masing-masing. Tapi, kebanyakan sahabat-sahabat terbaik sudah pada menikah semua. Jadi, harapan untuk bisa reuni agaknya sulit untuk terlaksana.


Tahun kemarin, teman sesama rohis menikah. Tahun ini, salah satu sahabat baik di Parepare yang biasa saya panggil soulmate juga baru saja menikah 4 Juni lalu. Sebelumnya ada pula beberapa teman kelas semasa SMA yang menikah. Tidak lama lagi, teman kuliah saya yang sampai sekarang masih suka saya ajak jalan pun akan menikah tapi tahun depan baru akan diresepsikan, katanya.

Alhamdulillah... Akhirnya, mereka telah menemukan gerbang menuju hidup yang baru. Tinggal beberapa di antara kami termasuk saya yang masih stay di garis sama. I mean, still single. Belakangan ini, Mama dan Bapak suka nanyain atau nyinggung, "Punya pacar, nggak?" Entah sebelumnya mereka nggak denger atau gimana kalau saya nggak mau pacaran. Eh.. mereka bilang, kenapa nggak boleh? Yaah.. saya paling malas untuk berdebat soal prinsip. Jadi, saya hanya selalu menjawab, "Nggak mau. Nggak mau pacaran." Dan selebihnya saya lanjutkan dalam hati, "Saya ingin menikah tanpa pacaran. Saya butuh sendiri untuk terus memperbaiki diri."

Saya merindukan mereka semua. Karena status mereka yang telah berubah menjadi "married", seringkali saya kesulitan menghubungi. Walau hanya sekadar SMS, seringkali pesan saya terabaikan. Saya mafhum saja. Bagi mereka yang sudah punya anak atau sedang hamil, tentu harus fokus pada urusan anak. Meski begitu, sejujurnya, saya ingin mereka bisa merespon. Saya ingin mereka mengangkat telepon. Saya ingin mendengar suara mereka. Saya ingin mereka membalas pesan saya walau hanya sekadar menjawab, "Baik-baik saja." Sulitkah? Atau, apakah memang demikian ketika sudah menikah maka urusan keluarga adalah hal yang paliiiing utama sehingga untuk urusan pertemanan terpinggirkan? Tapi, saya juga bersyukur, di antara mereka yang cuek bebek, masih ada satu atau dua yang mau merespon sehingga saya bisa tahu kabar terbaru dari mereka.

Ya, saya mencoba untuk memahami rutinitas mereka sebagai istri sekaligus calon ibu. Mungkin, saya berpikir demikian hanya karena saya belum merasakan menjadi seperti mereka. 

Sahabat-sahabatku, baik-baiklah di sana ya
Meski aku sulit menghubungi dan menjangkaumu
Meski sesekali atau berulang kali kau menolak pesanku,
aku paham mungkin kamu sedang dalam situasi sulit

Semoga nanti, kapan-kapan kita bisa berjumpa lagi ya
Sebelum jiwa kita kelak akan berpisah selamanya,
semoga kita masih bisa bertemu
Aku rindu kalian
Sangat rindu
Kecupku untuk kalian para Istri dan Ibu baru ^_^

Semoga kalian bisa menjadi istri yang berbakti dan shalehah untuk suami
Semoga kalian menjadi ibu yang teladan bagi anak-anak
Semoga kalian menjadi menantu dan anak yang baik dan berbakti pula pada mertua dan orang tua

Aamiin

2 comments:

  1. Amiiienn,,ayo,,kapan nyusul???

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe insya Allah di waktu dan tempat yang tepat Mbak :D mohon doanya.. harapnya sih... tahun depan hehe

      Delete

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.