Mohon maaf bila baru sempat posting di blog. Alhamdulillaaah "anak" kedua saya udah lahir, normal pula ya *salah fokus. Bukan anak sebenarnya, melainkan denotasi untuk kata ganti "buku/karya".
Postingan ini sih saya copast dari penerbitnya langsung. Nah silakan deh dibaca hehe..
Jangan lupa ya hunting bukunya. Jarang looh ada buku tentang bullying sekarang hihi. Saya aja nyari buku bullying ketar-ketir kehabisan di toko buku untuk referensi. Alhasil, terbetiklah niat untuk nulis buku about bullying.
Selamat membaca ya.
Oh ya mengenai Giveaway, saya nggak akan janji apa-apa, mengingat kesibukan sebagai mahasiswi mapro yang nggak ketulungan. Senin sampe Minggu, always ON. Jadi, jika ke depannya saya nggak ngadain GA untuk beberapa buku baru saya, maka saya mohon maaf banget yaa. Hampir-hampir saya autis dengan dunia sendiri, jadi kasihan kalau nanti saya buka GA terus pesertanya saya cuekin pula. heheh....
=======================
From Quanta Elex Media Komputindo
Sob, pernah jadi korban bullying? Atau melihat teman, sodara jad korban bullying?
Jangan sedih, jangan galau, karena bully itu pahit seperti kopi. Walaupun pahit tapi tetap bisa kamu nikmatin. Kamu tinggal beli gula, susu sama gula, jadilah secangkir kopi bully, yang nikmat.
Ingin tahu bagaimana rasanya dibully, dan bagaimana solusi agar ia mampu bangkit serta menjadikan kepahitan bullying menjadi secangkir kopi yang nikmat?!
Baca buku terbaru kami:
Judul: Secangkir Kopi Bully; Memoar Tentang Bullying dan Secuil Tip Inspiratif
Penulis: Paresma Elvigro
Harga: Rp 38.800
Sinopsis:
Secangkir kopi adalah minuman yang belakangan ini dicintai oleh banyak kalangan. Tapi, apa yang membuat kopi benar-benar nikmat diteguk? Karena ada tambahan gula. Padahal sejatinya, kopi itu pahit. Bagi seseorang yang tak menyukainya, tentu tak akan pernah mau meminumnya, pun jika ditambahkan sesendok pemanis.
Seperti itulah bullying. Banyak kini yang menggandrunginya, sengaja atau tak sengaja. Para pelaku menyenangi perbuatan kekerasannya. Perlahan makin impulsif, ketagihan mem-bully layaknya seseorang yang kecanduan minum kopi terus-menerus. Tapi, tak sadar bahwa efek kafeinnya akan meracuni hidup pelaku maupun sang korban. Bullying adalah pengalaman getir. Bentuknya bermacam-macam dan sangat mudah dilakukan. Tapi, efeknya sungguh luar biasa mematikan. Kadang, bullying itu bisa berwujud manis dan halus sehingga korban tak sadar dibuatnya. Bahkan, banyak dari para korban bullying yang memutuskan bunuh diri karena tak tahan dengan seluruh lebam fisik, batin serta psikis yang diderita. Jika sudah begini, apa yang harus dilakukan?
Dan, buku ini hadir untuk menjawab pertanyaan tersebut. Penulis sengaja menoreh ulang memoar/sejarah kelamnya selama di-bully, sepanjang masa sekolah (dari TK hingga SMA). Bukan untuk mereguk simpati dari orang lain, melainkan sebagai bentuk berbagi pengetahuan, perhatian serta kasih sayang terhadap para korban dan pelaku bullying.
|
Foto Koleksi Pribadi |
saya kira melahirkan ..hahaha ..selamat atas kelahiran anak barunyaa eh buku barunyaa :D
ReplyDelete