Tak terasa sudah 11 bulan menetap di Malang, meninggalkan tanah kelahiran, kota Parepare. Kerinduan itu makin membuncah ketika beberapa waktu lalu melihat ada begitu banyak perubahan di tempat saya mengajar dulu, STAIN Parepare.
Mahasiswa/i yang pernah belajar bersama kelas saya mengalami banyak perubahan baik yang sangat signifikan. Semenjak saya resign, salah satu mahasiswa di kelas Kesehatan Mental saya dulu ada yang berhasil tembus ke program Dai Muda Indonesia di MNC TV. Walaupun tidak berhasil jadi juara, namun antusiasme dari masyarakat Parepare, Makassar dan Sulawesi sangat tergambar jelas ketika Fajar (nama mahasiswa tersebut) pulang pasca tereliminasi dari Dai Muda. Meskipun tidak maju sebagai pemenang, berkat ketenaran Fajar sebagai salah satu Dai Muda di Parepare, alhamdulillah preman-preman pasar dan sekelompok "penjahat" yang dulu beraksi di Parepare mau berguru dan belajar bersama Fajar di masjid tiap usai shalat subuh. Subhanallah.. barakallah.. Saya sendiri takjub melihat perubahan positif tersebut.
Hal kedua yang berubah adalah Guidance Club BKI (Bimbingan Konseling Islam). GC ini pertama kali dibuka ketika saya juga diminta untuk pertama kali menjadi mentor di STAIN sebelum resmi mengajar sebagai dosen. September 2012 lalu itulah pertama kalinya saya bertemu dengan mereka. Sejak saya mengajar sebagai dosen, mulai Januari 2013, GC makin meredup. Bukan karena sengaja ditutup, tapi makin hari pesertanya makin hilang. Yang bertahan hanya beberapa orang saja. Alhamdulillah, sejak saya resign, semangat GC bangkit. Lagi-lagi berkat bantuan Fajar. Ah, Fajar lagi... Dia memang salah satu mahasiswa terbaik di kampus itu, yang menurut saya mempunyai kapasitas intelektual melebihi teman-temannya yang lain sehingga lebih tanggap dalam hal problem solving. Sampai sekarang, mereka masih mengirimkan kabar seputar kajian GC pada saya. Kami juga berteman di grup BKI di BBM. Semoga saja keakraban ini akan terus terjalin deh ya, aamiin.
Kemarin pun, waktu saya sedang chat di BBM dengan mereka, ada yang nyeletuk, ngedoain saya segera dapat jodoh. Hehehe ya ya ya...alhamdulillah didoain baik-baik sama para kesayangan. Bahkan ada mahasiswa (cowok) yang--entah dia bercanda atau serius--meminta pada saya agar dijadikan pager bagus ketika saya nikah nanti. Hehehe.. yaa ampuuun... mereka itu seperti adik-adik saya, tak peduli cewek maupun cowok, kalau sudah ketemu saya, seperti anak kecil, ngegodain gak ada habis-habisnya.
Saya juga bersyukur, perkembangan keterampilan mereka makin meningkat. Menurut kabar yang saya terima, insyaAllah saat ini mereka sedang menggarap project film pendek dengan tema yang nggak jauh dari BKI. Mereka rencananya pengen survey permasalahan remaja di sekitar Parepare lalu memuatnya dan membahasnya dalam sebuah film (semacam dokumenter) untuk keperluan GC dan kampus. Kami juga sempat diskusi di BBM mengenai temanya.
Dari semua hal itu, saya sungguh nggak nyangka, ya Rabb... saya ngerasa jadi istimewa karena masih dilibatkan oleh diskusi mereka, sekalipun saya sudah tak lagi duduk sebagai dosen mereka. Kemarin, mereka juga sempat nyeletuk terus, berharap agar saya kembali mengajar di sana. Bukannya tak mau, namun saya sampaikan niatan bahwa saya di sini juga sekalian ingin mencari jodoh. Hehehe.. Ya Rabb... Nggak tahu kenapa tapi selama saya kuliah di Malang waktu S1 dulu sampai saya balik dan menetap di Malang lagi, saya jadi ngerasa rezeki saya lebih banyak di sini. Sejak resign dan pindah, buku-buku saya diterima sama penerbit (nggak ditolak lagi), sejak saya resign, saya jadi merasa lebih baik. Ah, sugesti mungkin tapi inilah yang saya rasakan.
One day, kalau saya sudah nikah, saya pengen ngajak suami main ke Parepare, njenguk kampus yang pernah menerima kehadiran saya, njenguk mahasiswa/i yang sangat saya rindukan sekaligus melepas rindu pada tanah kelahiran. Oh Parepare.... pantai, seafood, sahabat-sahabat terbaik, rumah (yaa walaupun udah dibeli orang sih) rinduuuuu semua itu.
Saya sangat berterima kasih pada semua sahabat, rekan-rekan dosen senior dan mahasiswa/i yang dulu pernah memberikan kesempatan pada saya untuk belajar, bercanda dan menangis bersama mereka.
Terima kasih semua..
Terima kasih Allah...
Nikmat-Mu ini sungguh indah...
Punya orang-orang terkasih rasanya seperti dicintai oleh seribu malaikat, ya merekalah malaikat-malaikat itu :)
bahagia bisa diperoleh dari mana saja dan kapan saja ya.... :)
ReplyDeleteIya bund betul it 😀
ReplyDelete