Dulu kita berteman
Meski beda jurusan
Aku psikologi, kamu kedokteran
Dulu kita saling menyapa
Dulu kita pernah bercanda
Pertama berkenal dari P2KK
Setelah itu, Tuhan pertemukan secara tak sengaja di kelompok KKN yang sama
Dulu dan sekarang
Sangatlah berbeda
Randi....
Jika kamu berpikir aku menyapamu kemarin karena ingin mengejarmu, kamu salah besar
Empat tahun lalu, aku tidak tahu apa yang kurasakan terhadapmu
Hanya karena Moon dan Okha sering ngejekin kita berdua
Aku acuh, lebih lagi kamu
Aku tak bisa bilang aku menyukaimu atau tidak menyukaimu
Karena...
Aku memang tidak tahu
Tidak bisa mendefinisikan
Tapi, jika kamu menyalahartikan sapaanku dan kebaikanku dari dulu hingga sekarang, betapa menyedihkan bagiku
Mengapa kamu begitu?
Menyapa bukan berarti aku menginginkanmu
Aku hanya ingin kita berteman baik
Berteman biasa saja
Karena aku juga paham kamu tak menyukaiku
Dengan sikapmu kemarin yang seolah menganggapku makhluk tak kasat mata
Baiklah
Aku anggap itu tanda besar bahwa kamu tidak lagi ingin aku berkeliaran di sekitarmu
Entah kamu memang tanpa sengaja ingin memutus silaturahmi kita
Tapi, andai aku bisa berkata
Aku cuma ingin menyampaikan, aku hanya ingin kita berteman seperti empat tahun lalu
Hanya itu
Tanpa aku memendam perasaan apapun padamu
Tanpa kamu mencurigai setiap kebaikanku padamu
Tapi
Tampaknya percuma
Takdir ternyata bergerak secara misterius
Semua berawal dan berakhir dengan penuh tanda tanya
Kadang kamu perhatian, tapi aku tak menganggapnya lebih
Kadang kamu pun begitu tak peduli, tapi aku masih menganggapmu biasa seperti lainnya
Jika kamu memang menginginkan semua seperti ini
Baiklah
Aku akan berdoa
Semoga Tuhan tak akan pernah mempertemukan kita lagi
Karena dulu, kita sering bertemu tanpa sengaja
Maka dari itu, aku tak ingin lagi ada pertemuan sengaja atau tidak di antara kita
Aku tak ingin lagi ada kata kebetulan
Anggap saja kita tak saling mengenal
Anggap saja begitu
Jika itu memang maumu
Terima kasih
Pernah menjadi temanku
Semua tentangmu sudah kuabadikan dalam buku pertama dan buku keempatku
Tapi aku sangat yakin, tangan dan matamu tak akan pernah sudi membacanya
Sudahlah
Aku tak menyesal pernah mengenalmu
Aku hanya kecewa dengan sikapmu
Sisa reaksi masa lalu kini berujung misterius
Biarlah
Semoga Tuhan menyudahi
misterius banget endingnya
ReplyDeletehehe iya
ReplyDeletepernah banget kayak gini :')
ReplyDelete