Psych Request

Monggo bagi yang ingin request tema tertentu tentang psikologi untuk saya bahas di blog ini.

Tema-nya up to you. Mau tentang psikologi pendidikan, klinis, PIO, sosial, anak, abnormal atau lainnya terserah yang penting berbau psikologi.

Yang ingin sharing kasus untuk dibahas analisisnya bareng-bareng juga boleh banget.

Yuk, kita belajar dan diskusi bareng-bareng. Rumah psikologi saya ini selalu terbuka untuk kalian, pun bagi yang awam soal psikologi juga boleh bertanya-tanya.

Request-an tema, sharing dan pertanyaannya silakan ditulis dalam kotak komentar di bawah postingan ini ya.

Oh ya, mohon sebaiknya temanya lebih dispesifikkan biar lebih jelas. Misal "tentang psikologi anak: pedofilia: penyebab dan penangannya."
naah gitu ya hehe.

Terima kasih ^___^

NB: Oh ya berhubung kemungkinan banyaknya jumlah request, maka satu per satu request akan di-posting per minggu ya. Jadi, satu minggu, satu request/posting. 

15 comments:

  1. Serius nih mak?? bener ya, tolong dibahas ya :p hihi..
    Saya mau banget dong mak bahas tentang kondisi psikologis anak yang orangtuanya bercerai, kemudian sang anak hanya diurus oleh mamanya, gimana kondisi psikologis anak terhadap kasus perceraian orangtuanya? Sejauh mana sang mama bisa berperan agar psikologis anaknya bisa tetap baik. Oya, orangtuanya bercerai saat anak tersebut masih bayi. Makasiiih banget kalau mak mau bahas soal ini :) tapi kalau gak berkenan juga gak apa mak..

    ReplyDelete
  2. Mak...bahas giman supaya anak gak suka takut...misal sama hantu dan lain-lain.Dirumah sih gak suka nakut-nakutin, tapi di sekolah banyak temannya yang suka cerita hantu gitu. Mo disegerakan menempati kamar sendiri tanpa harus ditemani dulu Mak....ditunggu ya Mak.....:-)

    ReplyDelete
  3. mak Arifah dan mak Dhona: waaah ibu-ibu kece nih yang barengan request tentang anak, okeh Bund, insya Allah akan dibahas satu per satu. sabar ya Bunda-Bunda :D makasih request-annya

    ReplyDelete
  4. Aku juga mau request donkkk please... tapi bukan tentang anak tapi tentang Psikologi Bapakku yang sedang sakit. bagaimana cara mengatasinya...

    jadi ceritanya begini....

    Bapakku adalah salah satu orang terpandang dan cukup di'orang'kan di daerah tempat lahirku. Meski pas pas an tapi bapakku mampu menyekolahkan 7 putra putrinya sampai S2.

    Nah sejak awal tahun bapakku jatuh sakit yang tak kunjung sembuh, wah complicated lah, keluar masuk rumah sakit, operasi dll. Karena bapak sudah tidak bekerja maka semua biayanya di tanggung anak-anaknya.

    Nah selama sakit bapak selalu menangis, merasa sudah tua, merasa sudah mau (naudzubillah) mati, tapi merasa belum tuntas dalam menyelesaikan tugasnya sebagai seorang bapak. Karena kakak laki-lakiku meski sudah mapan belum menemukan jodohnya jadi blm menikah. Aku (satu-satunya sisa anak perempuan) sudah punya pacar tapi belum juga dilamar karena masih banyak hal yang membuat aku blm menikah dan satu lagi adikku yang masih kuliah.

    Sepertinya 3 hal itu selalu membuat bapakku menangis.....

    lah kita sebagai anaknya sudah berusaha semaksimal mungkin menenangkan bapak, menyemangati agar yang penting sembuh dulu. Karena sekeras apapun kita berusaha jodoh untuk mas ku dan aku adalah di tangan tuhan. Tapi bapak tidak seperti bapak yang dulu, yang semangat yang optimis yang ceria, kini sedikit sedikit haru, lalu menangis.

    Mak kalo di bahas tolong aku di colek atau di inbox yaaaa... hemmm please...

    ReplyDelete
    Replies
    1. oya mak.. aku 7 bersaudara.. empat saudaraku sudah berkeluarga. tinggal 3 yang belum berkeluarga ya itu yang menjadi pikiran bapakku. Aku, mas atasku pas dan adikku yang sedang skripsi. umurku 26 tahun :D

      Delete
  5. Ternyata komenku kemarin nggak muncul ya Mak. Ulang ya :))
    Request pembahasan ttg psikologis ABK, karena anakku berkebutuhan khusus dan aku sering dengar ABK bisa tumbuh dg karakter minder/semau gue krn terbiasa dituruti keluarga/dll. Apa itu benar. Sehubungan dg itu, minta dibahas juga ttg keluarga yg memiliki ABK, bagaimana pola pengasuhan, dan pendidikan yg baik untuk membesarkan ABK supaya ia nantinya siap survive di tengah masyarakat dg kepribadian yg baik. Kalau bisa dibahaskan ttg itu, mohon colek aku ya Mak. Nanti aku share ke komunitasku krn di sana hampir semua ortu memiliki ABK sehingga bahasan ttg ini pasti akan sangat bermanfaat buat kami. :) Terima kasih :))

    ReplyDelete
  6. Bunda Icha dan Bunda Ges: okeh Bund, request-nya sudah ditampung, harap bersabar menanti postingan ya

    karena bunda Ges duluan, tapi kemaren gak masuk komennya, jadi request Bunda Ges dulu yg saya coba pelajari, makasih semua ^^

    ReplyDelete
  7. Belakangan kan banyak terdengar berita ttg ayah yang seorang pejabat, pengacara, pengusaha, dsb yang bersikap seolah mengorbankan khususnya anak-anaknya (juga istrinya) untuk meraih sesuatu yg lebih tinggi, misalnya jabatan, perempuan, dan harta. Mereka sampai tega tidak mengakui anak-anaknya di hadapan umum, menceraikan istrinya demi perempuan lain yang lebih oke menurutnya, dsb. Saya ingin tahu dasar pemikiran mereka (ayah2 tsb) apa ya? Mengapa sampai setega itu? Makasih ya mak. Salam kenal dari Solo.

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih bunda Rosalia, mohon bersabar nunggu postingannya ya. :)

      Delete
  8. Salaml kenal Mbak :)
    Mohon dibahas tentang bicara gagap. Mulai faktor penyebabnya, sampai cara mengatasinya.
    Anak saya usia 7 tahun semula tidak gagap, tetapi tiba-tiba dia gagap dan semakin hari semakin parah. Saya pikir karena sedang ada masalah di sekolahnya, ternyata benar Mbak dia memang sedang mengalami krisis pd di sekolahnya. Akhirnya saya motivasi terus setiap hari untuk membuat kepercayaan dirinya tumbuh. Sedikit demi sedikit berhasil Mbak. Tapi kalau saya amati kadang-kadang masih suka gagap gitu Mbak. Benarkah gagap itu tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dikurangi saja? Saya kadang khawatir perkembangan dia ke depannya.
    Semoga Mbak berkenan, makasih banyak Mbak atas bantuannya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal juga Bunda Ninik ^__^ oh mengenai gagap sudah pernah saya posting. nanti akan saya re-post trus bahas dr masalah Bunda.. mohon bersabar ya Bund nunggunya hehe, makasih banyak sebelumnya

      Delete
  9. Salam kenal, nama saya Hani. Saya punya side job sebagai guru les musik (piano). Akhir2 ini ada trend, ibu2 muda me-les-kan putra-putrinya msh sangat muda, 2 sampai 4 tahun. Mereka agak 'maksa' me-les-kan anak2nya tsb, alasannya spy ada kesibukan. Nah, beberapa anak tsb memang tidak siap, ada yg nangis tiap les. Ada yg tenang2 udh les, tapi Bundanya diam2 keluar ruangan, pergi kemana. Minggu berikutnya anak tsb ga mau ditinggal oleh Bundanya, nangis berkepanjangan dan tantrum. Ini terjadi bukan pada satu anak saja.
    Sebagai guru suka bingung menghadapi anak yg tantrum dan Bunda yg memaksakan kehendak.
    Memang ada sih anak2 yg siap belajar musik di usia yg sangat muda. Tetapi tidak semua anak siap bukan?
    Bahkan ada anak2 yg diam saja, tidak siap menerima arahan, nunduk terus, tidak bicara apapun.
    Sebagai guru sering merasakan seorang anak ada masalah atau tidak karena perbandingan dengan anak2 yg lain, tetapi tidak tahu masalahnya apa. Mungkin karena bukan psikolog.
    Pertanyaan saya, usia berapa anak siap menerima arahan dan bersosialisasi? Bagaimana menjelaskan ke Bunda2 tersebut bahwa anaknya ada masalah dan sebaiknya dikonsultasikan ke ahlinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bunda, mohon bersabar ya nunggu jawabannya. nanti sy bikinkan postingan saja biar lebih memudahkan. makasih sebelumnya :)

      Delete
  10. mbak aku Request dong, aku tuh tertarik pada apa yang dialami olehku yang ABK yakni schizophrenia, apakah ada jurnal/penelitian mengenai terapi dongeng untuk disabilitas? terapi organisasi untuk schizo?

    soalnya aku hanya melakukan pengalaman dan itu berhasil untukku,

    namun aku suka keculitan saat depresi atau psikososial serta bersosialisasi. mungkin bisa juga untuk mengkaji gmn mengatasi ini.

    terus ada juga ide lain yakni kajian shizo dalam sains dari psikologi transpersonal, psikologi lintas budaya dan psikologi klinis itu bagaimana?

    soalnya menurut dosen aku yang psikolog, psikologi klinis sendiri berkembang tidak kepada abrnormal atau tidak bisa apa-apa dari disabilitas, namun ke psikologi positif (psikologi positif adalah melihat dari potensi dan kompetensi yang bisa dikembangkan untuk jadi kelebihan).


    Ide ini tidak bisa dijalankan karena major aku Psikologi Profesi Industri dan Organisasi. Aku ingin membantu orang lebih banyak lagi.

    ^^

    ReplyDelete
  11. mbak kalok psikologi sebagai ilmu faal ruang lingkupnya gimna
    trus kalok mau nyarik jurnal jurnalnya apa nama websitenya

    ReplyDelete

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.