Friday, November 2, 2012

UNDANGAN BERPARTISIPASI DALAM UWRF (UBUD WRITERS&READING FESTIVAL) 2013

9:19 AM 0 Comments

Teman-teman, ini kiriman email dari kawan Kadek Purnami mengenai UWRF 2013. Harapannya, publikasi ini disebar dan teman-teman dapat mengikuti seleksi ini. Salam.

Ubud Writers & Readers Festival kembali membuka seleksi karya untuk festival 2-6 Oktober  2013.

UWRF akan memilih 15 penulis emerging Indonesia yang kehadiran serta partisipasinya di festival akan didanai oleh UWRF dan lembaga funding mitra Hivos. Pemilihan akan didasari pada sejumlah kriteria, termasuk kualitas karya, prestasi dan konsistensi dalam berkarya, serta dedikasi pada pengembangan kesusastraan Indonesia. Seleksi dilakukan oleh Dewan Kurator yang beranggotakan penulis-penulis senior Indonesia.

Kegiatan festival meliputi: Panel Diskusi, pembacaan karya, lokakarya, peluncuran buku, pementasan seni, serta beberapa acara satellite yang diadakan di beberapa kota di Indonesia.

Bila Anda adalah penulis Indonesia, atau mengenal penulis yang Anda anggap layak, layangkan pendaftaran sesuai syarat dan ketentuan di bawah ini:
  • Penulis adalah warga negara Indonesia ( menyertakan fotokopi KTP)
  • Menulis karya sastra, baik berupa puisi, prosa ( cerpen, novel atau novelet), naskah drama maupun karya non- fiksi.
  • Karya dapat berupa buku, kumpulan naskah yang belum ataupun sudah pernah diterbitkan di media massa.
  • Penulis yang sudah menerbitkan buku silahkan mengirimkan beberapa buku karyanya.
  • Bagi penulis yang belum menerbitkan buku dipersilahkan mengirimkan 30 karya puisi terbaik atau 8 karya cerpen terbaik, atau 5 karya essai, atau 3 naskah drama dengan dijilid.
  • Karya dapat juga dikirimkan melalui email dan panitia akan meminta hardcopy jika diperlukan.
  • Sertakan biodata diri, nomor kontak / HP dan alamat email dengan jelas. Silahkan melampirkan tentang aktivitas sastra dan keterlibatan dalam komunitas yang diikuti. Apabila anda menggunakan nama pena, mohon sertakan juga nama lengkap yang asli.
  • Koresponden dan pengumuman seleski akan dilakukan melalui Email.

Kirim ke sekretariat panitia UWRF paling lambat tanggal 30 Januari 2013  (cap pos).
Pengumuman 15 penulis yang terpilih akan di umumkan pada akhir Mei 2013.

Pengiriman Aplikasi ditujukan kepada :
Kadek Purnami- Ubud Writers & Readers Festival
Jl. Raya Sanggingan Ubud - Indus Restaurant. PO Box 181, Ubud Bali 80571. Telp : 0361-7808932

Email : mailto:kadek.purnami@ubudwritersfestival.com          

*Bagi penulis dari luar Bali yang terpilih, Panitia akan menanggung biaya  transportasi (penerbangan) dan akomodasi selama berlangsungnya acara dari tanggal 1-7 Oktober 2013.

Monday, October 29, 2012

REZEKI DARI SILATURAHIM

7:54 AM 2 Comments
         Silaturahim mampu mendatangkan rezeki?


         That's RIGHT! Siapa sangka. Ini diperkuat dengan Al-Qur'an dan hadits shahih berikut ini.
"Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim, sesungguhnya Allah menjaga dan mengawasi kamu,"QS. An-Nisaa':1)

"Anas r.a berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,'Barangsiapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dilamakan bekas telapak kakinya (dipanjangkan umurnya), hendaknya ia menyambung tali silaturahmi."(Muttafaq'alaih)

        Sama seperti kebanyakan muslim yang lain, secara sadar atau tidak, disengaja ataupun tidak, aku pun pernah membuktikannya sendiri.

        Dulu semasa kuliah, kami memang punya agenda yang biasa disebut dengan halaqoh atau liqo' dan agenda organisasi lainnya yang mewajibkan kami untuk bertemu dan bertatap muka satu sama lain. Nah, salah satu fungsi dari agenda ini yaa untuk menyambung silaturahim. Acap kali bepergian bersama kawan-kawan sejawat mengunjungi satu sama lain, entah itu untuk menghadiri majelis ilmu, jenguk yang lagi sakit atau sekadar menyambung silaturahim karena lama nggak ketemu, alhamdulillah, kami memperoleh rezeki yang bisa dibilang nilainya tidak bisa diakumulasikan hanya dalam bentuk uang. Yang tadinya aku pribadi sering sakit karena kecapekan akibat rutinitas yang bejibun, setelah rutin bersilaturahim, keluhan sakit itu semakin berkurang dan nggak sesering di zaman SMA ke bawah dulu. Di samping itu, kalau ada lagi punya hajat, malah cepet banged tertunaikan, dan masih banyak lagi. Tentunya itu semua atas seizin Allah.

       Selain itu, waktu skripsi, aku diwajibkan untuk mencari subjek penelitian "orang yang udah bercerai" nah itu tuh gampang2 susah. Tapi, setelah dipikir lagi, iya yaa, ada enaknya juga kalau skripsian. Enaknya apa? Lagi-lagi bersilaturahim. Meskipun silaturahimnya sama orang yang baru dikenal saat skripsi itu juga, tetapi di balik itu, ada keajaiban rezeki yang diperoleh. Aku bisa memperoleh banyak ilmu terkait fenomena perceraian dan bagaimana dinamika psikologisnya secara "nyata" di lapangan. Ketika dompetku "menipis" habis dipake buat beli kepentingan skripsi, bensin dan segala macem, eeh nggak tahunya aku juga sering dapat "makan gratis" atau snack buah tangan dari si subjekku itu padahal baru kenalan. Lebih fantastisnya lagi, bisa dapat doa dari mereka. MasyaAllah! Semua itu tuh nggak akan cukup kalau diceritakan hanya di lembaran e-diaryku ini sebab begitu banyak nikmat yang kudapatkan dari silaturahim itu sendiri.

       Luar biasa!

       Hari Minggu kemarin ini aja, yang tadinya aku sama seorang sahabat karibku pengen cari alamat aja. Eh gak tahunya pas udah dapet karena cuma sebentar dan entah mau ngapain lagi, akhirnya kami putuskan secara dadakan untuk berkunjung ke salah satu rumah teman SMA kami yang dekat dengan "alamat" yang tadi udah kami cari dan temukan.

       Emang dasarnya dadakan, gak terencana tapi lagi-lagi karena silaturahim itulah, kami dapet banyak rezeki. Mulai dari nyicip snack ringan, sharing ilmu yang bermanfaat, evaluasi dari cerita kenangan semasa SMA, tukar ilmu terkait orang-orang di sekitar kita yang ternyata lebih cepat sukses daripada yang diduga, hingga "makan gratis" :D hehehe. Wah subhanallah sekali. Bahkan dari silaturahim kemarin, yang tadinya aku kurang bersemangat karena cuaca yang tidak menentu, gerah bukan main dan hujan yang tiba-tiba mengguyur, itu semua terobati otomatis dengan silaturahim itu sendiri. Sederhana kan tapi sangat berarti.

       Aku rasa, semua orang pun memikirkan hal yang sama dengan apa yang kutulis ini meskipun kisahnya berbeda-beda tiap orang.

       Jadi, yang jelas, kalau mau rezekinya dilapangkan, perbanyak silaturahim lah salah satu cara jitunya.
Gimana dengan kisah silaturahim kamu kawan???


Saturday, October 27, 2012

TAHUN BARU MENURUT ISLAM

8:30 PM 0 Comments

      Setiap akhir tahun biasanya semua manusia di dunia ini tidak terkecuali kaum Muslim mengalami wabah penyakit yang luar biasa, pengidap penyakit ini biasanya menjadi suka menghamburkan harta untuk berhura-hura, euforia yang berlebihan, pesta pora dengan makanan yang mewah, minum-minum semalam penuh, lalu mendadak ngitung (3.., 2.., 1.. Dar Der Dor!).

       Wabah itu bukan flu burung, bukan juga kelaparan, tapi wabah penyakit akhir tahun yang kita biasa sebut dengan tradisi perayaan tahun baruan. Kaum muda pun tak ketinggalan merayakan tradisi ini. Kalo yang udah punya gandengan merayakan dengan jalan-jalan konvoi keliling kota, pesta di restoran, kafe, warung (emang ada ya?)

Wednesday, October 24, 2012

PUDDING SPONGEBOB

9:03 AM 2 Comments
Assalamualaykum. Haiiiiii para cewek, ibu-ibu dan para koki. Hari ini aku mau share resep masakan dari salah satu tabloid yang ada di rumah.

Resepnya adalah......."PUDDING SPONGEBOB"

Caranya lumayan rumit dan panjang sih tapi kalo telaten dan sabar dalam membuatnya, insyaAllah bakal bagus hasilnya dan tentunya yummy :D

Langsung aja deh, yuk kita telusuri resepnya !!!

Bahan 1:
  • Agar-agar bubuk putih 4 gram
  • Gula pasir 1 sendok makan
  • Air 300 ml
  • Pewarna kuning (harus yang food grade ya)  secukupnya
  • Pewarna cokelat secukupnya
Bahan 2:
  • Agar-agar putih 5 gram
  • Gula pasir 100 gr
  • Susu cair 500 ml
  • Vanili bubuk 1/4 sdt
  • Pewarna kuning secukupnya
  • Pewarna biru secukupnya
Bahan 3:
  • Agar-agar putih 5 gr
  • Gula pasir 100 gr
  • Sari buah nanas 250 ml
  • Air 500 ml
  • Essence nanas 1/4 sdt
  • Pwarna kuning secukupnya
Cara membuatnya:
  1. Adonan 1: campur semua bahan kecuali pewarna, masak di atas api kecil sambil diaduk hingga mendidih, lalu angkat. Ambil 1/4 adonan, tambahkan pewarna cokelat, aduk rata dan tuangkan ke dalam loyang datar. Setelah mengeras, potong menyerupai bentuk mulut spongebob dan potong bulat kecil sebanyak 2, sisihkan.
  2. Sisa adonan tadi tambahkan pewarna kuning, aduk rata dan tuang dalam loyang datar. Setelah mengeras potong bentuk bulat, sisihkan.
  3. Adonan 2: campur semua bahan kecuali pewarna. Masak sambil diaduk hingga mendidih, angkat. Ambil 1/4 bagian dari adonan, tambahkan pewarna biru, aduk dan tuang dalam loyang datar dan diamkan hingga mengeras. Setelah mengeras, potong bentuk bulat untuk pinggiran mata, sisihkan.
  4. Ambil 2 sendok makan adonan 2, tuang dalam loyang datar dan diamkan hingga mengeras. Potong bentuk bulat untuk bagian pinggiran mata dan potong 2 bentuk persegi kecil untuk gigi, sisihkan.
  5. Sisa adonan 2, tambahkan pewarna kuning, aduk rata.
  6. Susun agar-agar bentuk mata, bulu mata, mulut dan bulat-bulat kuning secara acak dalam loyang persegi. Lalu tuang sisa adonan 2 warna kuning susu secara hati-hati dengan bantuan sendok makan dan diamkan hingga mengeras.
  7. Adonan 3: campur semua bahan kecuali esens nanas dan pewarna, masak di atas api kecil sambil diaduk hingga mendidih lalu angkat. Tambahkan esens nanas dan pewarna kuning, aduk rata.
  8. Tuang di atas puding 1 dan diamkan hingga mengeras. Keluarkan pudding dari cetakan dan hias sesuai selera.
  9. Siap untuk disajikan.
Selamat mencoba^_^


Sunday, October 21, 2012

STRESS DAN TAHAPANNYA

8:10 PM 0 Comments

Definisi Stress      
    
        Stress adalah respons tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya (Hans Selye, 1950). Stress juga merupakan suatu kondisi dinamik yang di dalamnya seorang individu dikonfrontasikan dengan suatu peluang, kendala, atau tuntutan yang dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti atau penting (RS Sculer:1980). Bila misalnya seseorang sanggup mengatasi beban pekerjaan yang berlebihan, maka yang bersangkutan tidak akan mengalami stress, tetapi jika sebaliknya