from IStockPhoto |
Saturday, February 14, 2015
Friday, February 13, 2015
Sayangnya, saya sangat terlambat untuk memulai karir sebagai penulis. Sebenarnya, saya sudah sering mengikuti perlombaan menulis (menulis novel dan puisi) waktu SMP dan SMA. Tapi, tidak ada satupun naskah yang lolos saat itu. Saat kuliah, saya juga pernah mengikuti lomba menulis untuk dikirimkan ke redaksi jurnalistik kampus. Tidak juga lulus.Sampai akhirnya saya benar-benar sibuk dengan kuliah. Saya tidak perlu menjelaskan betapa sibuknya menjadi mahasiswa psikologi yang penuh dengan praktek dan praktek.
Baru setelah lulus kuliah 2012 lalu, saya mulai mencoba menulis lagi. Waktu itu, saya masih bekerja sebagai motivator di kampus yang sama (belum diangkat sebagai dosen honorer). Saya hanya mengajar satu kali seminggu. Jadi, banyak waktu longgar. Karena saya sangat senang membaca apapun termasuk melalui situs internet, saya akhirnya memberanikan diri untuk mengikuti lomba menulis. Waktu itu, saya pertama kali berkenalan dengan banyak grup penulis indie dan Self-Publishing. Dari situ, pikiran saya terbuka lagi dan semakin banyak ilmu yang direguk mengenai kepenulisan. Saya ikut perlombaan yang mereka selenggarakan. Alhamdulillah, sudah banyak antologi indie yang saya hasilkan bersama mereka.
Tuesday, February 10, 2015
by getty images |
Setelah dipikir-pikir, memang sudah seharusnya mikirin masalah keuangan.
Jujur aja saya lemah dalam persoalan hitung-menghitung. Tapi, suatu saat saya akan menjadi seorang istri dan ibu. Nggak lucu kalau saya nggak pandai mengatur keuangan dan nafkah dari suami.
Menengok tahun lalu, ketika memperoleh royalti pertama yang lumayan besar. Saya sampai lupa menyisihkannya untuk check-up kesehatan dan juga...untuk disimpan. Di tahun tersebut, saya masuk kuliah. Jadi, beberapa bagian saya pakai untuk biaya kuliah termasuk biaya sehari-hari di kampus.
Menyesal? Sudah nggak ada gunanya menyesal.
Sekarang, saya harus pandai menyimpan uang.
Ini sebagai wujud usaha perbaikan diri lanjutan sebelum saya menikah.
Monday, February 9, 2015
IP SEMESTER 1
paresma.psikolog
9:13 PM
0 Comments
Alhamdulillah. finally setelah ujian berakhir.
18 SKS telah tertunaikan...
Sebentar lagi lanjut ke semester dua dengan beban SKS yang lebih banyak...
Pastinya akan menguras tenaga dan pikiran...
Tapi, saya yakin mampu melalui dan menghadapinya...
18 SKS telah tertunaikan...
Sebentar lagi lanjut ke semester dua dengan beban SKS yang lebih banyak...
Pastinya akan menguras tenaga dan pikiran...
Tapi, saya yakin mampu melalui dan menghadapinya...
Friday, February 6, 2015
Subuh tadi, saya di-tag sebuah kajian oleh salah seorang sahabat. Nah, di sini saya akan meng-copast kajian tersebut ya. Saya copast agar kalian bisa paham dengan penjelasan ilmiah yang langsung diuraikan oleh ahli yang menyampaikan. Kalau pakai bahasa saya, nanti amburadul.
Oke, Sebelumnya, saya cuman mau bilang. Pesan ini khusus untuk para ilmuwan psikologi atau calon psikolog (muslim). Dalam kajian psikologi, kalian pasti akan menemukan beragam teori ini dan itu. Ada Freud dengan psikoanalisanya, Skinner dengan Behaviorismenya, Bandura dengan Social Learning-nya dan Maslow dengan humanistiknya. Selama belajar di psikologi, pasti sangat sedikit dari kita yang paham tentang asal-usul sebuah teori. Selama di bangku kuliah pun, penjelasan mengenai teori juga tidak terlalu mendalam karena lebih mementingkan praktiknya. Jadi sekarang, penting banget bagi para calon psikolog untuk nggak mengkiblatkan diri hanya pada satu teori.