Friday, March 8, 2013

KUNCI BAHAGIA: MAAFKANLAH MASA LALU

3:37 PM 0 Comments

Apa sih definisi bahagia menurut kalian?

Ada yang mengatakan bahwa bahagia ketika bisa memperoleh kekayaan berlimpah.

Ada yang mengatakan bahagia itu ketika bisa memberikan berbagai kebanggaan kepada keluarga, pasangan dan orang-orang sekitar. Baik dalam bentuk materi maupun immaterial.

Bahkan ada juga yang menganggap bahwa dia bahagia ketika dia bisa makan di warung Padang seperti teman-temannya.

Banyak orang yang berasumsi bahwa untuk mencapai kebahagiaan itu harus memenuhi berbagai persyaratan. Sebagian besar dari mereka juga menganggap bahwa kebahagiaan di masa kini atau masa depan itu hanya dapat diraih apabila tidak ada hal buruk yang pernah dialami/terjadi di masa lalu. Seperti contoh: seseorang yang kehilangan kakinya pasca kecelakaan maut beberapa tahun yang lalu sehingga tidak bisa mengikuti lomba fashion show di kampusnya. Saat seperti ini, orang tersebut pasti akan berkata, betapa bahagianya dia bila saja dulu tidak ngebut saat menyetir mobil. Mungkin saja dia sudah memenangkan lomba fashion show itu. Contoh ini mengisyaratkan bahwa segala sesuatu yang buruk di masa lalu menjadi sumber ketidakbahagiaan seseorang.

Apakah kehadiran dari kebahagiaan harus seperti itu?

Tentu tidak. Asumsi beserta contoh di atas kemudian ditampik oleh pakar meditasi kita, Adjie Silarus. Beliau menyatakan bahwa kebahagiaan tidaklah harus ditentukan oleh bagaimana potret masa lalunya. Seseorang tentu saja tidak akan menaiki taksi yang mana supirnya akan mengemudikan mobil menghadap belakang, bukan? Sudah pasti supir tersebut akan menabrak sesuatu di jalan. Bila saja itu terjadi, tentu orang tersebut tidak akan mengulanginya lagi di waktu yang akan datang karena sudah tahu berbahaya. Seperti itulah masa lalu.

Menurut Bung Adjie, kebahagiaan itu hanya akan tercipta apabila orang tersebut MAU MEMILIH UNTUK BAHAGIA! “Jika masa lalu kita suram, bukan berarti masa depan kita akan berakhir kelam. Masa depan gemilang bukan ditentukan oleh masa lalu yang cemerlang, namun lebih ditentukan oleh seberapa kuat Anda dapat mengampuni masa lalu,” ujarnya.

Pria berperawakan kalem ini juga mengatakan bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang bersyarat sebagaimana yang diyakini banyak orang. Kebahagian itu justru akan hadir secara natural ketika seseorang memilih untuk ikhlas dan memaafkan masa lalu dan kemudian menanamkan rasa bahagia dalam hati serta pikiran mereka. Adjie mengumpamakan keikhlasan dan pengampunan terhadap masa lalu ibarat bumi yang senantiasa memaafkan kesalahan yang kerap dilakukan oleh manusia. Beliau juga menambahkan bahwa seorang manusia perlu belajar memaafkan. Manusia harus menjadi seorang pemaaf layaknya Allah yang senantiasa memaafkan kesalahan hamba-hamba-Nya yang mengakui kesalahannya, bukan malah jadi pendendam. Masa lalu itu bukan sesuatu yang harus dirangkul dalam setiap perjalanan hidup tetapi masa lalu itulah yang menjadi jalan pembuka bagi masa depan.

Lalu bagaimana cara agar dapat memaafkan masa lalu demi meraih kebahagiaan?

Adjie Silarus punya jawabannya. Beliau mengatakan bahwa meditasi bisa menjadi salah satu alternatif untuk memupuk rasa mudah memaafkan terhadap masa lalu. Cukup dengan bermeditasi secara teratur sembari memejamkan mata, menyadari sepenuhnya seluruh rasa dalam diri kita dan menerima segala kebencian apa adanya. Lalu perlahan menghirup udara dan mengembuskannya. Setelah itu, bayangkanlah seolah-olah segala racun dalam hati kita peluk dengan penuh kasih sayang bersama hembusan napas tadi. Seolah hilang, hati dan pikiran pun mulai ikhlas.

Adjie Silarus menegaskan bahwa trauma di masa lalu merupakan sumber karat yang memenuhi celah-celah dalam tubuh seseorang dan itu sangat fatal. Rasa sakit dari trauma yang dibiarkan mengendap terlalu lama dan tidak diatasi, lama-kelamaan akan membuat seseorang merasa kerdil dan sempit di tengah kehidupan yang sebenarnya sangat luas dan besar ini. “Karenanya, bangkitlah! Anda harus mencari bahadia dengan cara ternyaman yang Anda bisa. Sembuhkanlah diri Anda dan hiduplah secara tenang di masa kini. Ampunilah masa lalu dan trauma itu,” dorong Adjie, dengan nada suara memotivasi sekaligus meneduhkan.

So, kunci bahagia adalah dengan belajar memaafkan masa lalu, memadukannya dengan masa kini dan masa depan agar menjadi sebuah kekuatan yang utuh. Adjie Silarus juga menyarankan untuk belajar melupakan setiap hal buruk yang pernah terjadi di masa lampau, membuang trauma dan mengikis secara perlahan dendam yang mungkin saja masih menyelimuti diri Anda.

Salah satu caranya yaitu dengan meditasi. “Meditasi membantu Anda membebeaskan diri dari beban jiwa. Meditasi juga dapat membantu Anda mengampuni masa lalu dan menyembuhkan trauma,” jelasnya.

Gimana? Sudahkah Anda memaafkan masa lalu Anda?

Sudahkan Anda mencoba meditasi sebagai salah satu cara memaafkan masa lalu?

Bagaimana hasilnya? Apakah Anda sudah merasa bahagia hari ini?

Tentukan pilihan Anda sekarang juga!

Kebahagiaan itu ada di tangan Anda, bukan orang lain dan juga bukan masa lalu!

Enjoy it Smile

Personal Branding Agency, Indscript Creative
Manajemen Adjie Silarus, 268ED6C1

Thursday, March 7, 2013

NEW BANNER BLOG

10:40 AM 0 Comments

Naah, setelah utak-atik sana sini, kayaknya tuh banner yang jadul kurang kreatif deh.

Mudah-mudahan desain yang ini sedikit lebih gokil ketimbang yang dulu. Nah, sekarang banner-nya resmi kuganti.

Ini dia banner yang baru

BANNER BLOGku

Mungkin ini masih agak gimaaanaa gitu. Nantilah diperbaiki lagi. Aku juga gak terlalu suka yang ribet. Ini cukup simpel dan unik.

Untuk kalimar d’PARESMA kenapa aku pakai aksara lontara Bugis? Karena aku memang asli lahir di tanah Bugis sekalipun sebenarnya asli keturunan Jawa Timur. Open-mouthed smile

Semoga dengan kehadiran banner baru ini bisa nambah semangat buat aku sebagai blogger and user nya dan bisa lebih menyamankan para pengunjung di blog ini. Smile

PENTINGNYA TUJUAN HIDUP

8:40 AM 2 Comments

Udah lama gak ngisi kolom tentang PSIKOLOGI. Detik ini, aku pengen nulis tentang PENTINGNYA MEMILIKI TUJUAN HIDUP.

Hidup itu pilihan dan Mati itu ABSOLUT. Jadi, kalau ada orang yang hidup tanpa tujuan, mungkin saja orang tersebut lebih memilih untuk mati atau menghabiskan seluruh fase kehidupannya dengan menjadi “mayat hidup”.

Tuesday, March 5, 2013

NGAJAR ON TUESDAY AGAIN

7:48 PM 0 Comments

Hari ini, sibuk sekali. Saking sibuknya jadi nggak bisa menyamar menjadi tukang ojek si wirausahawati: Mama yang tiap hari jemputin pulang dari dagang.

Tadi pagi ngajar, terus siangnya baca bukunya Dr. Ibrahim Elfiky buat referensi dan nambah pengetahuan untuk nulis, habis dhuhur ngantuk banget jadi ketiduran, sorenya habis ashar langsung tancap gas bikin RPP pertemuan tadi dan kemarinnya terus masukin nilai untuk dua pertemuan, yang satu pertemuan lagi besok (saking sumpeknya). Jadi, baru bisa ngupdate blog malam ini deh. Smile

#12 ANTOLOGI-MISTERI 13

6:52 PM 0 Comments

 

166785_223427411131210_450538115_n

Misteri Angka 13 #2
"Kuatkan hati untuk menguaknya...."
Genre : Antologi cerpen misteri
Penulis : Boneka Lilin et Boliners
Editor : Boneka Lilin
Layout : Boneka Lilin
Design Cover : Ary Hansamu Harfeey
Penerbit : Harfeey
ISBN :
Tebal : 150 Hlm, 14, 8 x 21 cm (A5)
Harga : Rp38.000,- (Harga kontributor Rp32.000,- setiap pembelian bukunya)
SINOPSIS
13. Sekadar gabungan dari dua angka berbeda yang terdiri dari 1 dan 3, atau terdapat berbagai mitos serta misteri yang menyertai di dalamnya? Bisa tidak, namun iya bagi Si Triskaidekaphobia.
Ada apa dengan 13? Hingga 80% bangunan tinggi tidak berani melibatkan angka misteri itu untuk dijadikan tingkatannya, dan seorang anak yang lahir pada hari Jumat tanggal 13 dipercayai akan tertimpa kemalangan di sepanjang hidup, bahkan di jalanan Florence Italia rumah di antara nomor 12 dan 14 disebut rumah nomor 12 setengah.
Seberapa istimewanya misteri angka 13 di mata para Triskaidekaphobia fiktif dalam buku ini? Mari menguak mitos dan misterinya bersama....
***
Penulis Kontributor :
Boneka Lilin, Selvi Maharani Pujianti, Jay Wijayanti, Rahmat Hidayat, Latri Septianing Yesi, Ovi Sofwilwidad, Nur Aini, Fatchu Rahmi, Novita Hariyani, Billah Danuarta, Ran_ma el-Nissa, Paresma Elvigro, Desi Tri Rahmawati, Suzila Laevigata, Yuli Paramita, Rikuba, Nur Wanda Hamidah, Khaziella, Akbar Zidny, Tomy M. Saragih, Indah Widya Panoramawati, Yuan Yunita, Naelil, Rexta Rodiah Zain, Fatimah Dwi Utari, Juan Hadrianus, Dista Kurnia, Evho Darmaone, Aula Bilal, Dasri, Wina Hasanah, Dinar Enggarsasi, Mimsin Y. Kartika, Ao Ai, Isti Latifah.
***