Friday, March 29, 2013

Renungan Pertanyaan Seputar "Personality Disorder"


     1. Bagaimana perilaku psikopat dibedakan dari perilaku psikosis ?

      Perilaku psikopat itu tidak sama dengan perilaku psikosis. Psikopat berasal dari kata psyche yang artinya jiwa dan pathos yang artinya penyakit. Namun, jika diartikan secara umum, menurut saya, psikopat itu adalah penyakit yang mana  orang yang mengidapnya mempunyai perilaku antisocial dan merugikan orang-orang yang ada di sekitarnya. 
     Psikopat sadar sepenuhnya atas apa yang dilakukannya. Seorang psikopat selalu merangkai kamuflase yang rumit, suka memutarbalikkan fakta, suka berbohong, memfitnah sana-sini untuk memperoleh kepuasan dan keuntungan sendiri saja. Secara fisik, mungkin terlihat berpenampilan mempesona, sempurna, pandai bertutur kata, menyenangkan, dan mempunyai daya tarik yang luar biasa. Seorang psikopat juga suka bertindak secara agressif, menantang nyali, sulit mengendalikan diri, tidak ada pertimbangan baik buruk dari apa yang dilakukannya, dan mudah menyerang orang meskipun penyebabnya itu adalah hal yang sangat sepele.
    Sementara psikosis adalah gangguan kepribadian yang menyebabkan seseorang tidak mampu menilai realita dengan fantasi dirinya. Gejalanya merupakan gejala spesifik. Adanya waham, halusinasi, bicara dan tingkah laku kacau. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa psikosis adalah suatu penyakit dengan kumpulan gejala fungsi mental, gangguan respon perasaan, gangguan nilai realitas, komunikasi, dan gangguan hubungan antara rekan dan lingkungannya. Contohnya seperti schizophrenia.

2. Berdasarkan acuan pada karakter di film untuk gangguan kepribadian yang ditandai oleh perilaku emosional dan eratik. Anda mungkin dapat berpikir contoh karakter lain yang menunjukkan trait dari gangguan ini. mengapa karakter ini sering muncul dalam media hiburan ? Apa menariknya bagi pengarang drama, aktor, dan pengamat ?

     Dalam media hiburan begitu banyak film khususnya yang berbau psikologi mengekspos dan mengangkat karakter-karakter tertentu yang mana salah satu atau bahkan beberapa tokohnya mengalami gangguan kepribadian, misalnya seperti karakter psikopat, antisocial, narsistik, dan lain sebagainya. Karakter seperti ini sering dimunculkan untuk memberikan daya tarik tertentu kepada para penonton dan secara langsung maupun tidak langsung juga memberikan suatu pesan kepada penonton tentang asal-usul terbentuknya perilaku/ karakter yang bersifat “gangguan” tersebut.
     Karakter-karakter seperti ini dipandang lebih eksotis, lebh membangkitkan gairah keingintahuan yang besar penonton maupun pengamat/kritikus film tentang inti dari karakter yang dimunculkan dalam film tersebut. Dan mungkin jika karakter yang dimunculkan tersebut adalah karakter gangguan kepribadian yang bersifat “new” dan belum diketahui oleh orang banyak, maka itu akan menjadi suatu hal yang luar biasa, tidak hanya dari segi media hiburannya saja, melainkan juga dari segi pengetahuan, akan semakin menambah daftar vokabulari kita tentang hal-hal ganjil yang belum pernah kita ketahui sebelumnya.
      Menariknya bagi pengarang drama ialah akan mendapatkan keuntungan dan popularitas akan drama atau film yang akan diproduksi dengan mengangkat karakter-karakter seperti demikian sebab karakter-karakter yang ditampilkannya tersebut akan menarik perhatian khalayak yang lebih besar dan juga memberikan motivasi bagi pengarang drama itu sendiri untuk menciptakan alur cerita yang lebih ekspresif dan “great” untuk menceritakan karakter yang diangkat.
      Sementara bagi aktor, ada sisi tantangan untuk mereka dalam memerankan karakter tersebut karena itu akan menjadi hal yang baru bagi dia selain juga harus memerankan karakter yang tidak biasa diperankannya atau bahkan mungkin jauh dari personality aslinya di kehidupan nyata, selain itu juga pastinya akan dituntut memainkan peran tersebut lebih maksimal agar karakter tersebut semakin jelas dan hidup.
    Bagi pengamat, tentu saja akan berbeda-beda sesuai dari penilaian dan hasil pengamatan mereka, dari segi mana mereka memandang sehingga dapat memberikan suatu kesimpulan tentang inti karakter yang diamati, entah itu dari segi adegan per adegan ataupun dari segi lainnya. Selain itu juga pasti akan membangkitkan antusiasme yang tinggi bagi para pengamat film untuk terus mengikuti dan mengamati alur cerita yang ada. Perubahan ekspresi di antara para pengamat pun mungkin saja terjadi seperti halnya para penonton sepanjang mengikuti cerita dari karakter tertentu yang diangkat tersebut.

No comments:

Post a Comment

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.