UNHAS BUKA JURUSAN PSIKOLOGI

Saya baru tahu kalau UNHAS sudah membuka fakultas Psikologi. Jurusan tersebut baru dibuka pada tahun 2012 lalu. Walaupun terbilang baru, namun jurusan ini masuk dalam 10 besar jurusan dengan peminat terbanyak di Unhas. Namun, berbeda dengan kampus lain, fakultas Psikologi di Unhas ini masih berada di bawah fakultas Kedokteran. Sayangnya, pada saat berdiri, fakultas Psikologi Unhas hanya menerima 65 MABA melalui semua jalur SNMPTN 2012.

Kenapa tidak dari dulu ya buka fakultas Psikologi. Kalau saja saat angkatanku udah buka, aku pasti bakal ikut jalur PMDK dari sekolah. Tapi, bersyukur sekali, akhirnya di Makassar ada jurusan Psikologi juga, mengingat masih kurangnya tenaga psikologi khususnya di Indonesia bagian tengah dan timur. Selain itu, di beberapa universitas negeri maupun STAIN di sekitar wilayah Indonesia tengah dan timur sudah mulai membuka jurusan BKI (Bimbingan Konseling Islam) dengan beberapa cakupan mata kuliah Psikologi di dalamnya. Saya juga baru mengetahui ini setelah bekerja di STAIN Parepare di prodi BKI. Namun, sayang sekali, di daerah kota kecil seperti ini, Psikologi masih 'awam'. Lebih banyak calon MABA yang memilih jurusan komunikasi ketimbang BKI. Jumlah mahasiswanya pun terbilang sedikit (yaaahhh walaupun sedikit, jujur mereka itu banyaaak nanya banget kalau masuk kelas Psikologi saya, hehe).

Semoga dengan adanya jurusan Psikologi di Makassar ini kelak bisa mencetak generasi cendekiawan psikologi dan psikolog yang hebat dan dapat mensosialisasikan serta membantu mengentaskan permasalahan 'gangguan jiwa' yang masih sering mendapat tindakan yang keliru pada beberapa orang yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan jiwa atau masalah psikis lainnya.

Selain itu, saya juga berharap, meski nanti saya dan keluarga sudah pindah dan menetap di Malang, semoga di Sulawesi akan membuka lapangan pekerjaan bagi lulusan Psikologi secara merata. Bila perlu, yang telah lulus magister profesi bisa membuka klinik psikologi dan mengadakan penyuluhan secara kontinu kepada seluruh lapisan masyarakat daerah, khususnya kepada mereka yang berada di bawah garis kemiskinan. Mengenai ini, miris sekali sebab lapangan pekerjaan dan praktek psikolog cenderung jauh lebih banyak dan lebih besar di Indonesia bagian barat, khususnya di Jakarta dan beberapa titik di Jawa.

Psikolog itu juga tidak jauh beda dengan dokter (mirip-mirip dokter jiwa lah :D). Saat ini, memang fakultas kedokteran masih menjadi jurusan paling pertama dan paling banyak diminati khususnya di bagian Indonesia tengah. Tapi, insyaallah, mudah-mudahan, ke depannya, Psikologi bisa setara dengan Kedokteran. Bukan hanya tenaga dokter yang banyak, tapi psikolog juga mengingat rasionya belum sesuai dengan standar yang ditetapkan WHO, kan. Bukan hanya masalah kesehatan fisik saja yang butuh diperhatikan, namun kesehatan jiwa pun sangat penting.

Jayalah Fakultas Psikologi...

Psikologi bukan fakultas biasaa...

(yel-yel kami waktu zaman PESMABA kuliah hehe :D)