Teruntuk LISFA....
Walau awalnya harus susah payah menjelaskan alasan pada orangtua mengapa aku memilihnya
Namun aku berterima kasih padanya
Berkatnya aku menemukan satu cahaya
Berkatnya, aku menemukan jalan hidupku
Berkatnya, aku dapat berputar arah dari ketersesatanku
Teruntuk LISFA....
Walau awalnya aku merasa terpuruk, tak tahu siapa diri ini
Namun aku berterima kasih padanya
Karenanya, aku mulai mengenal siapa Tuhanku dan siapa diriku
Teruntuk LISFA...
Awalnya, aku merasa kurang pantas
Hatiku terlalu galau dan kotor
Meski kewajibanku padaNya telah rajin kutunaikan
Tapi aku selalu bertanya, apakah amalanku akan sia-sia karena aku belum sepenuh hati mengaplikasikannya dalam akhlakku?
Berkatnya, aku temukan sebuah jawaban "ikhlas"
Teruntuk LISFA...
Aku bukanlah seorang yang hidup di tengah keluarga yang kental agamanya
Namun berkatnya, aku jadi mengerti bahwa itulah ladang dakwahku
Ketika tak ada yang mau melangkah untuk berbenah, maka aku lah yang harus menjadi teladan
Meski berat dan susah, tapi ia selalu ada untuk memberi doa dan dukungan padaku
Teruntuk LISFA...
Darinya, kutemukan satu titik cahaya yang belum pernah kurasakan seumur hidup
Sulit kujelaskan
Namun, ketika merenunginya, air mata ini menitik
Teruntuk LISFA...
Berkatnya, aku belajar banyak hal tentang hidup
Berkatnya, aku belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin, paling tidak untuk diriku sendiri
Berkatnya, aku belajar merutinkan diri menyentuh asma-Nya sepanjang waktu, menyentuh Alquran-Nya...
Berkatnya, aku belajar bagaimana memaafkan
Berkatnya, aku belajar bahwa kekuatan terbesar ada pada tangan yang kutangkupkan padaNya (doa)
Berkatnya, aku belajar bagaimana menjaga diri ini, bagaimana menjaga perasaan orang lain, ke mana aku harus melangkah dan aku pun belajar untuk menguatkan diri dalam setiap resiko yang kuambil
Teruntuk LISFA...
Masa-masa jenuh dengannya pernah merambatiku
Saat itu entah tapi mungkin, syaitan menggodaku
Aku menjauh darinya bukan karena benci
Aku menjauh dari majelisnya bukan karena bosan dengan materi keilmuan yang ia curahkan
Tapi, aku menjauh sebab aku terpekur dalam renunganku, aku bertanya lagi, pantaskah diri ini berada di antaranya, di antara orang-orang yang ada di dalamnya?
Dan, rinduku justru meradang ketika jauh darinya
Dan, aku pun baru tersadar, ukhuwah itu sangat indah
Tak sepantasnya aku memutus silaturahmi dengannya meski rasa jenuh itu melanda
Teruntuk LISFA...
Maafkan aku jika pernah berbuat salah padamu
Pernah melalaikan tanggung jawab meski itu hal sepele
Pernah melakukan kesalahan
Maafkan aku...
Teruntuk LISFA...
Aku bahagia melewati hari bersamanya
Meskipun terkadang orang-orang mencela, memaki pilihanku dengan sesuka hatinya
Aku bahagia melewati hari bersamanya
Dan rindu itu kembali meradang
Teruntuk LISFA....
Aku memang bukanlah seorang ketua umum atau kepala departemen
bukan pula sekretaris atau bendahara yang selalu ada setiap ia butuhkan
Aku hanya orang biasa yang mencoba belajar bersamanya
Dan....
Aku rindu syuro dengannya
Aku rindu mengeja Alquran dengannya
Aku rindu berbagi ilmu dengannya
Aku rindu mengukir tawa dan tangis bersamanya
Aku rindu jatuh bangun bersamanya
Aku pun ketika ditegur olehnya
Aku rindu....
Teruntuk LISFA...
Semoga kelak kita bisa bersua kembali dalam lingkar ukhuwah yang selama ini kita jalani
----
nb:
terima kasih untuk LISFA.
Darinya, aku belajar banyak hal tentang Islam
Darinya, aku juga belajar meringankan langkah hati dan ragaku untuk melaksanakan ibadah sunnah yang dulunya sama sekali tak pernah atau hanya sesekali kulakukan.
Darinya, aku belajar banyak syariat termasuk hijab
Darinya, aku belajar bagaimana menjaga hati
Dan... aku tak punya apa-apa untuk membalas kebaikannya
Hanya doa yang dapat kupanjatkan untuknya
LISFA Aishiteru.... ^^
No comments:
Post a Comment
Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.