Saat menghadapi klien
Aku belajar menjadi pendengar yang baik
Aku belajar menjadi penasehat yang bijak
Aku belajar berbagai hikmah dari setiap ujian
Aku belajar bersyukur
Aku belajar bahwa di atasku masih ada langit dan di atas langit masih ada langit (lagi)
Aku belajar berempati, merasakan apa yang dirasakan klien
Aku belajar menjadi pundak yang kokoh untuk tempat sandaran klien
Aku belajar mengatur emosi saat mendengar atau menyaksikan apa yang tak kusenangi dari penuturan klien
Aku belajar menjadi manusia yang jujur
Jujur pada apa adanya diriku dan menerima dengan ikhlas
Aku pun belajar menerima apa adanya klien
Dengan ilmu psikologi yang kutempuh
Aku pun belajar beragam pernak-pernik kehidupan
Aku belajar menyembuhkan diriku yang dulu berjuang mencari jati diri
Belajar menyembuhkan lukaku yang dulu membuatku terpuruk padahal tak lebih berbahaya dari yang orang lain rasakan
Belajar untuk mengenali diriku sendiri
Belajar untuk mencintai diriku
Belajar mengenal Penciptaku
Belajar mendekati Penciptaku
Belajar mengenal orang di sekelilingku
Belajar bahasa verbal dan non verbal
Belajar cara menghargai diri dan orang lain
Belajar untuk tidak menjudge terlebih dahulu sebelum tahu pokok akarnya
Belajar tentang manusia
Belajar tentang pikiran
Belajar untuk menata kehidupan yang lebih baik
Dan, dari semua itu, inilah aku
Aku yang telah sembuh dari hiruk pikuk kemelut batin pencarian jati diri yang dulu terus menghantuiku
Inilah aku yang akan terus berusaha mengenal dan mendekatkan diri pada Penciptaku
Inilah aku yang selalu berusaha untuk tidak mendongakkan wajah tinggi-tinggi agar sengat matahari tak merampas kesederhanaan yang kumiliki
Aku bukan siapa-siapa
Tapi, aku hanyalah pembelajar
Sama seperti kamu
Sama seperti dia, mereka
Sama seperti klien-klienku
Aku mencintai profesiku
Aku merasa bersyukur telah diberi jalan hidup melalui tugas-tugas ini
Aku bersyukur karena diriku masih bodoh dan haus akan pengetahuan
Aku bersyukur punya hasil tes IQ yang pas-pasan
Dan, dengan pas-pasan itulah aku berjuang untuk mendapatkan prestasi lebih tinggi lagi hingga tak menyangka IPK-ku cumlaude (hehhee)
Kamu pun bisa membuktikannya
Asal ada kemauan dan kerja keras
Kamu bisa lebih berhasil dariku
Karena kamu pun punya keistimewaan
Kembangkan keistimewaan itu dan belajarlah darinya
Jangan hanya belajar mengisi gelasmu yang kosong hingga penuh seketika
Tapi, belajarlah bagaimana cara mengisi gelas itu secara bertahap dan rasakan setiap tetes air kebahagiaan yang kau tuang dalam gelas itu
Belajarlah
Dan aku pun akan terus belajar
Sampai kutemukan titik sempurna
Yaitu kematianku
^___^
No comments:
Post a Comment
Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.