Sunday, April 6, 2014

FOTO SELFIE, GANGGUAN KAH?

briansolis.com
Jujur aja, saya sekarang udah jarang banget nonton TV. Saya nggak tahu pas ada heboh-hebohnya #Akurapopo trus ihwal foto selfie ini. Saya dengernya pas lagi nonton berita kebetulan lagi shoot siaran sepakbola terus ada salah satu pemain yang hobi foto selfie. OOoooh... sekarang saya tahu kalo foto selfie itu ya foto diri sendiri, hehehe :D 


Beberapa hari yang lalu, salah satu sahabat posting di FB, ada link sama pertanyaan yang sama dengan judul postingan saya ini. Apa iya foto selfie itu bisa mencetuskan gangguan? Euuumm.... saya jadi mikir pas baru mudeng arti foto selfie. Ooh, kalau menurut media dan gosip sih, ada yang mengaitkannya dengan body dismorphic disorder dan ada juga yang mengasosiasikan sebagai salah satu sindrom gangguan narsistik. Manakah yang benar?

Ya wes, mending sekarang kita bahas aja ya. 

Foto selfie itu sebenarnya bahaya, nggak? Saya pikir nggak bahaya selama kita bijak dalam penggunaan dan kontrolnya.  Yang perlu dikhawatirkan bukanlah foto selfie-nya, tapi orang yang ada di balik foto tersebut. Seseorang yang suka memfoto diri sendiri saya pikir wajar-wajar saja. Tapi, kalu ada orang yang suka foto selfie ribuan kali dalam sehari, itulah yang perlu dipertanyakan. Biasanya, cewek jauh lebih doyan foto selfie, kan? Iya apa iyoo? Apalagi kalau orangnya cantik, wiiih semakin tergoda tuh untuk mengambil beberapa pose terbaik/sempurna lalu mengunggahnya ke sosial media.

Jika foto selfie ini siklusnya sudah menjadi ritual kebiasaan seseorang, orang tersebut sangat mungkin terjebak dalam gangguan kepribadian. Gangguan narsistik ini yang paling mungkin terjadi. Kenapa? Kalau di zaman bahela dulu si Pangeran Narcissus hobi ngeliat wajahnya di permukaan air kolam, sekarang kan teknologi udah canggih tuh, udah ada kamera. Ini juga tidak jauh beda lah dengan yang dilakukan si pangeran tampan itu. Berkali-kali memotret diri dan kalau hasilnya bagus, seseorang akan makin bangga dan kagum pada dirinya. Ketika rasa kagum itu makin membesar, orang tersebut tentu akan menomorsatukan yang namanya pujian. Orang narsis itu gila pujian. Jadi, kalau fotonya nggak bagus, maka dia akan mengulanginya hingga berkali-kali sampai orang akan mengatakan "perfecto".

Mengenai gangguan narsis sendiri, bisa teman-teman baca di postingan lama tentang gangguan narsis itu sendiri di kategori Psikologi Abnormal ya ^^ (jika ingin tau lebih detilnya).

Trus... truuuus... kenapa ada yang bilang kalau foto selfie juga masuk dalam kategori body dismorphic disorder. Perlu kita ketahui dulu ya, seingatku nih, insya Allah, hehe, body dismorphic disorder itu adalah salah satu sub kategori gangguan somatoform (para ilmuwan psikologi, tolong kroscek bila saya salah ya). Contoh gampangnya gini. Mengenai foto selfie tadi ya. Orang yang hobi foto selfie tapi selalu merasa foto-fotonya nggak bagus bukan karena kameranya, tapi karena menganggap tubuhnya juga nggak bagus. Ini bisa memicu gangguan BDD tadi.  Orang dengan gangguan BDD ini ciri-cirinya, dia punya kebiasaan mantengin/berdiri di depan cermin selama berjam-jam cuma untuk ngecek apa yang salah dari tubuhnya (walau sebenarnya tak ada yang salah atau cacat menurut pandangan orang lain). Orang dengan BDD ini suka ngebesar-besarin permasalahan tentang tubuhnya. Kurang berisi lah, terlalu kurus lah, ada lecet dikit lah, ini itu bla bla bla. Ketika dia merasa menemukan "kecacatan"yang dipersepsikannya itu di depan cermin, orang tersebut akan marah besar. Beberapa kasus, seringkali orang dengan BDD membanting, memecahkan atau membuang cermin jika mereka melihat ada yang kurang pada tubuhnya. Parahnya, orang dengan BDD ini bisa mengembangkan ciri-ciri kompulsif seperti OCD khusus soal penampilan dan lebih dari itu, bisa memicu efek bunuh diri.

Sekarang mulai banyak beredar berita, seseorang bunuh diri karena merasa foto selfienya jelek. Walau sebenarnya menurut saya nggak ada kaitan antara foto selfie-nya sendiri dengan gangguan ini, tapi cukup masuk akal ketika yang diselidiki adalah penyebabnya yang mungkin saja tercetus akibat adanya gangguan BDD tadi. Atau, bunuh diri itu juga bisa terjadi apabila orang dengan BDD ini mendapat komentar buruk tentang foto-foto selfienya dari orang lain. 

Whatever lah itu, yang terpenting pandai-pandailah menggunakan gadget terutama kamera. Jangan sampe kamera itu memakan diri kita sendiri. Kalau suka foto-foto selfie sih nggak masalah asalkan jangan berlebihan apalagi doyan mengunggahnya cuman buat tau gimana komentar orang lain terhadap foto itu. Lebih amannya sih, sehabis foto, simpan aja di HP sendiri atau foto pas emang ada keperluan aja. Semua gangguan bisa dihindari, tergantung gimana kontrol diri kita aja, temans ^__^.

Oh iya, satu lagi, jangan jadikan ajang foto selfie untuk hal-hal yang berbau pornografi ya. Foto itu, kalau udah diunggah ke sosmed akan susah hilangnya dan tersebar hingga ke seluruh search engine looh. Kasihanilah mata-mata manusia dari gambar-gambar kayak gitu. Foto itu bukan cuma di sosmed atau HP kita aja, tapi bakal tersimpan dalam hard disk Akhirat yang kapasitasnya jauh dari ambang batas looh. Nggak mau kan kalo nanti pas di terminal akhirat, tahu-tahu ada tayangan iklan pornografi diri sendiri trus dilihat sama jutaan makhluk-Nya pas hari keputusan. Hiii Naudzubillah, jangan sampai ya! :)

Maaf kalau analisa ini andainya kurang mendalam karena saya masih S1 hihi. Kalau ada teman-teman magister SAINS or magister PROFESI atau PSIKOLOG atau Sp.KJ yang mau menambahkan, monggo atuuh :D

7 comments:

  1. wah, mak. Keren juga ya ternyata, kalau kita ngebahas foto selfie dari segi ilmu psikologi (y)

    ReplyDelete
  2. Iya emma.. Ada artikel yg memberitakan kalo APA udah menetapkan 'taking selfie' sbg gangguan, disebutnya 'selfitis' & dibagi 3 kategori.. Itu termasuk OCD kalo ga salah.. :)

    ReplyDelete
  3. Oiyaaa ini link nya ketinggalan..hehehe
    http://www.ubergizmo.com/2014/04/selfies-considered-to-be-a-mental-disorder-according-to-american-psychiatric-association/?utm_source=mainrss

    ReplyDelete
  4. @Aira: hehehe iya mak :)

    @Zahra: oooh baru tau hehe, thanks ya Za buat infonya, sangat membantu ^_^

    ReplyDelete
  5. untung aku ga suka si selfie hihihi :3

    ReplyDelete
  6. Hihihi....lagi booming bgt mbk..smg pencinta selfie lbh bijak aja hehe

    ReplyDelete
  7. @Ade: hehehe suka juga gpp asal gak gilaaa banget selfiannya hehe :D

    @Bunda HM: hihihi iyaaa Bund, aamiin, uuuww emang siih org yg udah masuk kategori gangguan itu banyakan gak sadar kalo mereka gangguan, jd ttp waspada aja eheh :D

    ReplyDelete

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.