Kemarin baru saja sakit, sekarang sakit lagi. Kali ini ruam-ruam merah dan gatal di sekujur tubuh. Saya juga nggak tahu, makan apa ya? Perasaan saya nggak alergi makanan apapun kecuali daging. Ooh, mungkin ini karena obat yang saya minum (beli di apotek) beberapa hari lalu. Ya, mungkin karena obat itu. Heuum, seharusnya kalau cuma flu biasa nggak pernah sudi beli obat. Ya, akhirnya salah sendiri, badan jadi merah-merah gini. Udah minum air zam-zam, minum air kelapa, pakai bedak baby hypo allergenic tiap hari pula. Mudah-mudahan nggak lama lagi bisa sembuh. Insya Allah, besok-besok juga pasti sembuh :)
Sudah 2 minggu, tak ada kabar dari si Mbak itu. Entah dia sangat sibuk atau tak acuh lagi pada balasan emailku. Ya sudah. I think, it should be over right now. Saya putuskan untuk tidak lagi mengkhawatirkan apapun tentangnya. Baiklah, saya bukannya jahat. Tapi, mencoba untuk tetap berbaik sangka pada semua ini.
Selama dua minggu ini, entah kenapa, it's problem seems relate to other conditions. Entahlah. Saya sudah cukup lelah memikirkannya. Sekarang, saya mencoba satu cara yang hanya itu yang bisa dilakukan: menjauh! Ini bukan seperti bentuk avoidant yang sepenuhnya. Tapi, karena di antara kami ada seseorang yang secara tidak langsung juga terlibat, maka saya putuskan untuk menjauh darinya. It solely because I take care to both of them. Lebih baik saya yang mundur. Lebih baik saya yang diam. Lebih baik saya yang menjauh. Sudah cukup. Cukup sampai di sini saja rasa penasaran saya. Jika saya terlalu berharap akan ada penyelesaian dari pihak salah satu antara mereka, semua akan tambah runyam. Saya akan lelah memforsir pikiran dan hati untuk menunggu ketidakjelasan dari kesalahpahaman ini. Sudahlah! Anggap saja, semua telah berakhir. Apapun yang terjadi besok, biarlah itu menjadi urusan mereka berdua.
Tugas saya sekarang adalah move on (again). Terlalu lama berada di lingkaran itu, hanya akan membuat saya merutuki beberapa bagian yang tak semestinya saya sentuh lebih dalam. Allah. Biarlah Dia yang menunjukkan jalan akhirnya.
Wahai hati, maafkan saya yang tak bisa memberimu sesuguh harapan lagi
Sudah waktunya kita untuk keluar dari lingkaran ini
Maafkan saya bila kelak ini tak akan sesuai harapanmu, duhai hati
Maaf...
I can't treat you badly
I won't do this
I just leave it and go back to my own way
Ya Rabb, terima kasih
Engkau selalu mendengarkan keluh kesah dan harapku
Engkau selalu memperkenankan doaku saat aku benar-benar membutuhkannya
Seperti dulu...
Sekarang pun begitu
Kau kembali menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Mu
Dengan ini, aku bersyukur
Tak lagi ingin memaksa kakiku untuk tetap mempertahankan kemantapan hatiku pada semuanya
Kurasa... ini adalah ujian-Mu
Ya, sebuah ujian yang mana Kau ingin aku belajar sekali lagi darinya
Sampai kapan pun, aku akan menunggu
Menunggu keputusanmu
Menunggu janji-Mu yang tak pernah ingkar dan salah
Terima kasih ya Rabb
Alhamdulillahirabbil'alamiin...
aku suka cara kakak intropeksi diri, muhasabah diri.. keren... analisis psikologinya benar-benar mengena... 2 tahun lagi udah jadi psikolog.. amin...
ReplyDeleteaamiin ^_^
Delete*padahal aku belum masukin berkas pendaftaran S2 loh Gha
oh.. tapi kan lagi proses kak!!
Deletehehe iya Agha :D
Deletebener sekali yg dikatakan Argha,,oh iya mbak nya udah di Malang ya ternyata :)
ReplyDeleteiya Mbak Dwi, aku udah di Mlg. udh dari akhir Januari :)
Delete