Wednesday, January 28, 2015

SINYAL BAIK DARI LANGIT

Setelah sekian lama, akhirnya bisa ikut giveaway lagi. Alhamdulillah, tepat hari ini usia saya genap seperempat abad. Dua puluh lima tahun meeeen... tapi mencoba untuk nggak berasa tua hehe. Alhamdulillah sejak tadi pagi, banyak ucapan selamat diiringi doa dari sahabat-sahabat tercinta. 

Alhamdulillah, sebagian besar resolusi tahun lalu terwujud, salah satunya bisa nembusin naskah ke penerbit. Tahun ini, saya mempunyai beberapa impian sakral yang berharap dapat terwujud (se-ridhanya Allah mau kabulkan tahun ini atau tahun depan).

Impian pertama adalah menikah. Bukan karena alasan usia atau apapun. Tapi, insya Allah, saya ingin menikah lillahi ta'ala, ingin menggenapkan separuh agama saya dan beribadah lebih banyak lagi tentunya dengan sang suami. Kenapa ini menjadi list pertama? Sebab, ada cerita panjang, misterius dan masih menyisakan debaran hingga detik ini. 



Beberapa hal mendebarkan ini mungkin saja sinyal yang dikirimkan Allah dari langit. Pertama, alhamdulillah orangtua sudah membolehkan berkenalan dengan lawan jenis ke arah serius (tapi bukan pacaran). Ortu pun pernah bilang, kalau seandainya sang jodoh datang sebelum saya lulus dari bangku magister ini, insya Allah itu nggak akan jadi masalah dan beliau berdua merestui. Kedua, yang tadinya semua ikhtiar itu saya fokuskan demi menjemput jodoh, justru saya merasa ada satu hal yang nggak bisa saya jelaskan karena ini hanya bisa saya rasakan dari hati kecil saja. Apa itu? Mungkin ini semacam mendapat tetesan cinta dari-Nya. Bukan esensi alasan demi dapat jodoh lagi yang saya rasakan, melainkan saya sangat berharap lebih bisa mencintai dan dicintai oleh Allah. Dari perasaan abstrak nan indah melalui istikharah panjang ini, saya sering menemukan sinyal-sinyal baik. Mungkin saja ini sinyal ataukah ujian tapi saya berusaha berbaik sangka pada-Nya. Semoga ikhtiar perbaikan dan pemantasan diri ini bisa berujung pada karunia jodoh terbaik dari-Nya.


Langkah-langkah yang sudah saya lakukan alhamdulillah banyak. Antara lain belajar menata akhlak. Kalau tahun-tahun sebelumnya masih susah ngendaliin emosi (terlebih pada saat PMS), alhamdulillah tahun ini bisa sedikit demi sedikit mulai mengendalikan diri. Trus, kedua adalah hafalan Al-Qur'an. Jujur saja, masih stagnan di juz 30, itupun masih ada beberapa surat yang akan susah dihapal kalau nggak muraja'ah. Meskipun masih 1 juz, semoga bisa terus ingat dan kalau perlu, semoga bisa diamalkan aamiin. Ketiga, udah nyoba disiplin sama waktu, belajar masak, alhamdulillah udah ikhtiar merutinkan shalat tepat waktu, shalat sunnah, shalat malam, Dhuha, tilawah setiap hari dan lain-lainnya yang berhubungan dengan ketauhidan. Alhamdulillah sekarang juga lagi belajar ilmu-ilmu pernikahan, biar ada bekal ketika impian menikah ini terwujud. Terakhir, perbaiki halumminannas. Ini adalah ujian paling sulit. Kadang suka salah paham sama ortu soal hal sepele, tapi walaupun kita kadang ribut-ributan di rumah, itu juga nggak lama, nggak nyampe setengah hari udah baikan lagi. Tapi jujur aja, saya sayaaang banget sama orangtua dan adik-adik. Semoga ikhtiar ini bisa mengantarkan saya untuk dapat jodoh terbaik dari-Nya, aamiin.

Impian kedua adalah istiqamah. Istiqamah di sini dalam beberapa hal penting. Pertama, istiqamah dalam berjilbab (kalau bisa di rumah juga). Sejak ortu membuka toko sembako di rumah, saya jadi sering pakai jilbab di rumah. Kadang kalau di dalam rumah masih saya lepas tapi tetap pakai baju panjang dan baru saya pakai lagi ketika ada pembeli yang datang, terutama pembeli laki-laki. Mudah-mudahan setelah menikah nanti, saya bisa istiqamah berjilbab di dalam maupun di luar rumah. Kedua,  berharap semoga bisa istiqamah dengan dua passion saya: menjadi penulis dan psikolog. Semoga gelar profesi psikolog yang nanti saya peroleh (insya Allah lulus 2016 besok) bisa bermanfaat bagi saya, keluarga, agama, bangsa dan negara. Semoga saya juga bisa terus konsisten menulis dan melahirkan buku-buku yang lebih orisinil, lebih berkualitas dan lebih inspiratif/bermanfaat dari sebelum-sebelumnya. Karena tahun ini sangat padat sehingga mungkin saja belum sempat nulis draft buku kelimat. Jadi, insya Allah semoga 2016 besok bisa nulis buku lagi. Langkah-langkah untuk mewujudkannya banyaak sekali, di antaranya semakin merajinkan diri untuk membaca banyak hal, rajin nangkap inspirasi dan nangkap kesempatan (lowongan menulis) di sekitar dan rajin-rajin evaluasi dari setiap hasil karya yang udah ditulis.

Tentang istiqamah di atas, saya jadi ingat sama kata-kata penulis favorit saya, Paul Coelho berikut, "If what you are following is the path of your dreams, commit yourself to it. Don't leave the back door open with excuses: "This still is not quite what I wanted." Kata yang saya tebalkan itu menandakan bahwa ketika berani bermimpi dan sudah yakin berada di atas jalan menuju impian itu, maka kita pun harus berani berkomitmen. Komitmen dibutuhkan agar kita bisa memperbesar usaha untuk mewujudkannya. Komitmen juga dibutuhkan agar impian tersebut bukan hanya tinggal angan belaka.

Itulah dua deret impian saya untuk 2015 (dan nyerempet-nyerempet ke tahun-tahun berikutnya). 

Saya merasa dua impian inilah yang saya yakini sebagai suatu pertanda/sinyal baik dari langit. Semoga Allah mudahkan, ridhai dan lancarkan hingga hari di mana impian tersebut benar-benar datang menghampiri. Saya yakin, sekecil apapun ikhtiar yang dilakukan, Allah akan melihat dan membalasnya dengan hal yang lebih baik. Saya hanya meminta yang terbaik dari-Nya karena saya hanya manusia yang punya kacamata kekurangan. Jadi, jika ada beberapa hal yang saya minta namun Allah memberikan yang lain, itu pertanda, Allah Maha baik. Saya percaya. Dia terkadang memberikan sesuatu di luar dugaan kita bukan karena apa yang kita impikan itu tak baik. Justru, selalu ada hal yang lebih indah, yang tidak akan pernah kita duga dari kebaikan rezeki dari-Nya.




13 comments:

  1. aiih... masih muda ya, 25 th :) Semoga semua keinginan dan impiannya bisa terwujud ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe aamiin dibilang muda hehe :D aamiin makasih bunda buat doanya

      Delete
  2. MaShaa Allah... kita mempunyai impian yang sama ya mbak... semoga selalu dilancarkan apapun usaha yang sedang kita lakukan.. semangat juga ya mbakk

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak heheh.. aamiin...semangat juga buat mba Ayu, smoga mbak dilancarkan sampe akad nikah aamiin ^^

      Delete
  3. Wah, moga terkabul dua impiannya yak ^.^. Tetap semangat

    ReplyDelete
  4. Semoga dimudahkan impiannya, mba. Aamiin

    ReplyDelete
  5. Subhanaallah 25 tahun sudah magister, memang harus begitu ya mbak daripada keburu males kaya saya. semoga impiannya terwujud ya. aamiin.

    terimakasih sudah berpartisipasi dalam ga wujudkan impian mu, salam hangat dari bogor

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe sebenernya agak telat bunda. Temen2 yg lain 23-24 tahun udh lulus sumpah dan jd psikolog hehe

      Aamiin. Doa yg sama utk bunda

      Salam juga dari malang ^^

      Delete
    2. Hehe sebenernya agak telat bunda. Temen2 yg lain 23-24 tahun udh lulus sumpah dan jd psikolog hehe

      Aamiin. Doa yg sama utk bunda

      Salam juga dari malang ^^

      Delete

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.