Friday, February 13, 2015

PENGALAMAN MENJADI PENULIS PEMULA

Sayangnya, saya sangat terlambat untuk memulai karir sebagai penulis. Sebenarnya, saya sudah sering mengikuti perlombaan menulis (menulis novel dan puisi) waktu SMP dan SMA. Tapi, tidak ada satupun naskah yang lolos saat itu. Saat kuliah, saya juga pernah mengikuti lomba menulis untuk dikirimkan ke redaksi jurnalistik kampus. Tidak juga lulus.Sampai akhirnya saya benar-benar sibuk dengan kuliah. Saya tidak perlu menjelaskan betapa sibuknya menjadi mahasiswa psikologi yang penuh dengan praktek dan praktek.

Baru setelah lulus kuliah 2012 lalu, saya mulai mencoba menulis lagi. Waktu itu, saya masih bekerja sebagai motivator di kampus yang sama (belum diangkat sebagai dosen honorer). Saya hanya mengajar satu kali seminggu. Jadi, banyak waktu longgar. Karena saya sangat senang membaca apapun termasuk melalui situs internet, saya akhirnya memberanikan diri untuk mengikuti lomba menulis. Waktu itu, saya pertama kali berkenalan dengan banyak grup penulis indie dan Self-Publishing. Dari situ, pikiran saya terbuka lagi dan semakin banyak ilmu yang direguk mengenai kepenulisan. Saya ikut perlombaan yang mereka selenggarakan. Alhamdulillah, sudah banyak antologi indie yang saya hasilkan bersama mereka.

Langkah saya tak berhenti di situ saja. Saya merasa harus keluar dari zona nyaman itu. Akhirnya, saya putuskan untuk menulis buku sendiri. Berbekal dari pengalaman/curhatan pribadi saja. Alhamdulillah proses menulis buku perdana dimulai bulan November 2012 dan selesai awal Januari 2013. Naskah tersebut berjudul Kriuk Note For Single Fighter. Saya coba tawarkan ke berbagai penerbit mayor. Terhitung sudah lebih dari 10 kali mengajukan. Tak ada yang meminang. Saya teringat dengan kisah J.K. Rowling yang berkali-kali ditolak tapi toh bisa berhasil. Saya tidak mau menyerah begitu saja.

Ada sih satu agensi tapi mereka menawarkan bentuk ebook. Batin saya berkecamuk. Ada keyakinan sendiri dalam hati bahwa saya pasti bisa menerbitkan buku seperti buku konvensional pada umumnya. Dengan berat hati, saya menarik kembali naskah itu. Saya revisi lagi. Judulnya pun saya ganti menjadi Catatan Kriuk untuk Si Single. 

Berbulan-bulan saya membenamkannya dalam file PC. Barulah pada September 2013, saya memperoleh info dari imprint salah satu penerbit yang sedang mencari naskah nonfiksi Islami. Alhamdulillah, saya coba ambil kesempatan itu. Saya pasrah saja dengan hasilnya: diterima atau ditolak. Setelah lama menanti, konfirmasi dari penerbit BIP (imprint Qibla) menghampiri. Alhamdulillah, balasannya membuat saya terharu sekaligus mengucap syukur. Rasanya seperti dilamar oleh seorang pangeran shaleh hehe. Naskah CKUS pun diterima dan diedarkan ke toko buku sejak awal Januari.

Saya tidak menyangka, respon terhadap buku tersebut cukup baik. Saya merasakan keberkahan yang sangat besar dari buku tersebut. Sempat saya berpikir, apakah baik jika saya menumpahkan curhatan ini pada orang lain? Sebagai seorang jomblo dari lahir, tentu banyak sekali kekhawatiran sejak menuliskan kisah-kisah lama itu. Tapi, alhamdulillah apa yang saya takutkan justru tidak terjadi. Para pembaca yang mayoritas anak-anak sekolah menyukainya. 

Setelah saya resmi mengajar sebagai dosen pada Januari 2014, bersyukur saya masih punya waktu untuk menulis. Saya akhirnya kembali memperoleh inspirasi untuk menulis buku kedua. Inspirasi tersebut saya tangkap ketika tidur. Ya, saya memang sering menemukan hal-hal menarik ketika mata mulai terpejam. Sebenarnya ini memang buku kedua tapi terbitnya di urutan ketiga. Buku yang saya tulis setelah CKUS berjudul Syabab. Prosesnya cukup lama karena bahasannya sangat banyak. Butuh banyak waktu untuk mencari referensi dan membagi waktu dengan rutinitas lain. Tidak jarang, saya dilanda writer's block. Saya kemudian mengatasinya dengan cara yang sederhana. Tidur, membaca lebih banyak, menonton, beribadah dan bercengkerama dengan mahasiswa/i saya. Dari cara-cara itu, pikiran saya fresh kembali. Jadi, ketika sudah membaik, saya tidak langsung menunda untuk melanjutkan tulisan. Sebab bagi saya, menunda hanyalah akan membunuh kedisiplinan terhadap impian yang ingin saya capai.

Akhirnya, buku Syabab diterima dengan baik di penerbit yang sama. Lalu, saya kemudian menangkap inspirasi untuk menulis novel. Novel itu memang tidak mudah bagi saya sehingga terjadi penolakan beberapa kali. Kembali saya endapkan lalu memikirkan hal lain. Muncullah ide menulis buku nonfiksi lagi. Lagi-lagi berasal dari pengalaman pribadi tentang bullying. Naskah berjudul Secangkir Kopi Bully memang belum rampung hingga saya harus resign di awal tahun 2014 karena hendak pindah rumah ke Malang. Barulah ketika di Malang, saya menyelesaikan naskah itu. Finally, nasibnya juga baik dan diterima oleh imprint Quanta dari penerbit EMK.

Alhamdulillah, saat ini sudah ada 3 buku dan sementara ada 1 novel yang antre terbit lalu sekarang di sela kesibukan sebagai mahasiswi Magister di jurusan yang sama, saya kembali menyicil draft buku kelima. Bagi saya, cita-cita menjadi penulis hebat belum berakhir. Saya masih harus terus berjalan, tak peduli gersang maupun badai. Yang penting saya menulis dan terus menulis sampai saya menuju pada kesempurnaa: kematian.

Well, begitulah perjalanan saya sebagai penulis pemula. Saya berharap bisa tetap istiqamah berbagi kebahagiaan dengan menulis kepada orang lain. Karena menulis itu sangat membahagiakan, jadi saya akan terus menulis sampai akhir hayat hidup saya. Sehingga, ketika saya dipanggil ke hadirat-Nya, saya akan dikenang sebagai penulis. Aamiin. Nah, inilah ringkasan dari pengalaman saya sebagai penulis pemula. Bagaimana denganmu?

(jumlah: 789 kata)



7 comments:

  1. Terdaftar! Terima kasih ya sudah berpartisipasi ^^

    Wah.. benar-benar memulai dari nol ya. Kereen keren, aku jadi termotivasi nih. :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak Ika sama-sama. sukses GA-nya ya

      semangaat dan semoga istiqamah terus berkarya ya mbak :)

      Delete
  2. Masya Alloh... keren!!! intinya never give up, pantang mundur sebelum terbit ya mbak :)

    ReplyDelete
  3. Kak, didoain yaa saya juga bisa seperti ini. Amiin Ya Rabbala'alamin. Hampir putus asa berbulan2.

    ReplyDelete
  4. Masya Alloh... Mrnginspirasi... Saya nulis 2 buku. Novel semua. 1 diterbitkan penerbit Ctramedia (jogja) tahun 2014, dan satunya masih digantung oleh salah satu penerbit di jogja (diterima tapi entah apa kabar, sudah terbit apa belum...)

    Sekarang lagi semangat nulis buku lagi, apalagi setelah baca blog ini. Makasih ya... :)

    ReplyDelete
  5. konsistensinya yang agak sulit...

    ReplyDelete

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.