Dua hari lalu, Pak Zai (salah satu dosen kami) memberikan kabar bahwa saat ini RSJ Menur Surabaya belum bisa menerima mahasiswa praktek sekaligus dalam jumlah banyak. Karena kami sekelas berjumlah 19 orang, maka dipecah menjadi dua kelompok.
Senin lalu, kami survey kos ke Surabaya. Kami berpencar dalam dua mobil. Mobil pertama itu diisi oleh aku, Mba Qi, Ry, Zu, Mba Ni dan Mameto. Kami awalnya susah mendapatkan kos-kosan. Untuk sementara kami tertarik dengan apartment Gunawangsa karena itu satu-satunya tempat yang nggak terlalu jauh dari Menur. Sementara itu, mobil kedua diisi oleh delapan teman kami lainnya. Mereka ternyata sudah memberikan DP kos-kosan di daerah Unair sekitar Gubeng. Sedikit jauh memang. Karena mereka sudah terlanjut DP, akhirnya yang ke RSJ Menur lebih dulu adalah mereka ditambah dengan tiga teman double degree. Sementara Mameto dan satu teman laki-laki lainnya mungkin akan tetap stay di Malang bersama dengan kami.
Pak Zai menginformasikan bahwa yang praktek di Malang akan dipencar ke beberapa SLB dan YPAC. Jadi, selesai di tempat itu, dua bulan kemudian gantian kami yang di RSJ. Alhamdulillah juga sih karena berhubung kami belum mendapatkan kos-kosan. Mungkin Allah mendengarkan doa-doa khusus kami bertujuh kemarin. Walaupun demikian, alhamdulillah saya pribadi udah dapat CP Pak Danang (Psikolog yang kerja di RSJ Menur). Pak Danang itu alumni UMM yang praktek di RSJ Menur. Saya mendapatkan nomornya dari Mbak Galuh (kakak tingkat saya sejak S1 sekaligus kakak tingkat di rohis). Mbak Galuh Andina ini adalah teman kelas Pak Danang. Saat saya pusing nanya-nanya kos, Mbak Galuh pun nanya juga ke Pak Danang. Syukurnya, saya dikasih CP yang punya kos-kosan dekat Menur. Selain itu, ada juga Mbak Lia yang bersuamikan dokter. Suaminya punya rekan dokter yang dulu berpraktek di Menur. Saya juga diberikan CP kos-kosan oleh Mbak Lia. Setidaknya, nanti pas kami praktek di Menur, kami udah punya banyak list pilihan mau kos di mana.
InsyaAllah mulai tanggal 21 September besok kami semua serentak PKPP. Sebagian di Malang dan sebagian lagi di Menur. Minggu ini kami sedang menunggu jadwal ujian proposal tesis. Semua serba cepat, entah maksimal apa nggaknya, sistem kampus mengharuskan seperti ini.
Mumpung masih di Malang, semoga saya bisa sekalian survey komunitas Karang Wredha untuk tempat saya mengerjakan tesis nanti. Sekalian revisi proposal jika memang ada yang perlu direvisi. Saya sih berharap, semoga pas ujian nanti, saya masih bisa mempertahankan variabel-variabel penelitian saya. Tema yang saya angkat memang masih terbilang jarang. Saya tertarik untuk meneliti lansia tapi melalui perspektif orientasi mereka terhadap kesehatan dan kebahagiaan. Di Indonesia, penelitian mengenai lansia itu kan nggak jauh dari loneliness, gangguan kognitif, religiusitas, kebermaknaan hidup dan sejenisnya. Nah, dalam tesis, saya mau meneliti dari perspektif yang agak berbeda, kebetulan juga di lapangan banyak lansia yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian saya.
Bismillah...
Mohon doanya ya, semoga semuanya lancar
Dalam waktu enam bulan atau lebih ini kami memang dalam masa internship. Semoga dalam waktu tersebut, kami bisa menyelesaikan laporan tujuh kasus dan bisa ikut ujian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sehingga kami nggak perlu ngeluarin uang untuk biaya ujian sendiri kalau telat.
Aamiin.
Semoga lancar ya kegiatannya :))))
ReplyDelete