Sunday, June 11, 2017

EATING WITH A MIRROR, WHY NOT?

Di android saya sudah terinstall aplikasi Flipboard saat pertama kali beli. Tadinya saya kira itu adalah situs chating atau sejenis games. Rupanya Flipboard itu adalah situs yang di dalamnya berisi banyak sekali bahan bacaan dari berbagai web orang. Sekilas seperti majalah atau koran elektronik yang memuat beragam informasi mulai tentang olahraga, pendidikan, pernikahan, relationship, desain, style dan berita-berita umum lainnya. Pagi tadi, saya kembali membuka Flipboard. Saya menemukan bacaan yang cukup menarik di sana yaitu tulisan bertajuk psikologi, membahas fenomena makan sendirian dari perspektif individu lanjut usia. 


Eating alone alias makan sendirian. Gimana menurut kalian? Apakah kalian termasuk orang yang suka melakukan segalanya sendirian termasuk juga soal makan? Atau kalian lebih suka makan bersama dengan yang lain? Salah satu penelitian menyatakan bahwa aktivitas makan itu dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Masing-masing orang mempunyai anggapan yang berbeda soal "rasa" dari makanan yang dikonsumsi. Uniknya lagi, tim peneliti dari Nagoya University menemukan fenomena perbedaan antara orang-orang yang makan sendirian dengan yang sering makan bersama orang lain/ditemani oleh orang-orang terdekatnya. Seseorang yang makan bersama orang terdekatnya semisal keluarga, kekasih atau sahabat cenderung mempersepsikan makanan yang dikonsumsi tampak lezat dan nafsu makan bertambah atau ada keinginan untuk makan lebih dan lebih banyak serta dalam porsi lebih besar. Sebaliknya, orang-orang yang makan sendirian, nafsu makan mereka cenderung menurun, mereka juga cenderung menganggap makanan yang sedang disantap tidaklah lezat sehingga aktivitas makan pun jadi terasa tidak menyenangkan.


Para peneliti dari Nagoya tersebut kemudian berinisiatif dengan melakukan sebuah eksperimen untuk menemukan sebuah solusi, bagaimana caranya agar orang yang meskipun dalam keadaan makan sendirian bisa sama menyenangkannya dengan orang yang makan ditemani orang lain. Makan ditemani orang lain ini disebut sebagai social facilitation of eating dan ini adalah gap yang ingin dipecahkan oleh peneliti tersebut

Dalam eksperimen itu, para peneliti merekrut sekelompok responden individu lanjut usia. Kenapa respondennya lansia sebab berbagai observasi dan penelitian terdahulu menunjukkan bahwa lansia itu biasanya frekuensi eating alone-nya lebih tinggi daripada individu range usia lebih muda dari mereka. Kenapa lansia sering terlihat makan sendirian, sebab di masa-masa tua ini mereka dihadapkan pula oleh situasi kehilangan. Kehilangan orang-orang terdekat, entah itu suami atau istri atau situasi dimana mereka harus tinggal jauh dari keluarga atau mungkin sudah tidak punya keluarga. Menikmati makanan ini seperti halnya yang sudah saya jelaskan sebelumnya tadi itu merupakan faktor yang bisa mempengaruhi kualitas hidup dan frekuensi makan sendirian berkorelasi dengan depresi dan kehilangan nafsu makan.

Responden lansia tersebut kemudian diminta untuk makan sendirian tetapi sambil menghadap ke sebuah cermin yang diletakkan di depan mereka. Hasil dari eksperimen ini cukup mengejutkan karena ternyata cermin bisa menjadi pengganti social facilitation tadi. Kehadiran bayangan diri sendiri di cermin sama halnya dengan kehadiran orang lain yang menemani mereka ketika makan. Sama halnya ketika para peneliti menempatkan monitor yang memuat foto dari responden tersebut, mereka (responden lansia) menyatakan bahwa aktivitas makan mereka jadi terasa menyenangkan dan keinginan untuk makan lebih banyak juga semakin meningkat. Jadi ternyata teknik self-reflecting menggunakan cermin dapat menjadi the social facilitation of eating meskipun tanpa kehadiran orang lain/orang terdekat untuk menemani seseorang tersebut makan. Self-reflection ini menyebabkan makanan akan tampak terasa lezat dan rasa ingin "nambah" jadi lebih meningkat. Begitulah sekilas penelitian dari Nagoya University yang dipublikasikan pada 2017 ini. 

Nah, menarik bukan? So, kalau kalian merasa kesepian saat harus makan sendirian dan pingin agar aktivitas makan bisa tetap menyenangkan? Coba saja makan sambil bercermin. Selamat mencoba eksperimen ini ya.

Sumber: 
en.nagoya-u.ac.id.jp/research/activities/news/2017/06/lost-your-appetite-try-inviting-yourself-to-dinner.html

No comments:

Post a Comment

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.