Saya terinsipirasi menulis tentang tema ini karena pernah mengalami hal-hal kurang menyenangkan dalam hubungan pertemanan. I don't mean to hurt people's heart dengan saya menuliskan ini, tapi saya belajar untuk jujur pada diri sendiri. So, now, it is time to change my circle. Perubahan yang saya maksud bukan dalam artian saya membenci sebagian lalu menyukai sebagian lainnya. Perubahan tersebut terjadi sebagaimana adanya, berjalan secara alamiah seiring telah semakin banyaknya pengalaman yang saya lalui.
"Some people are anchored to this world by their feet, others by their fears."
-John Kramer, Blythe-
Suatu ketika dia nanya, "Kok foto kaki sih?" Saya hanya menjawab, "Haha, nggak papa. Suka aja."
-----------
Saat saya lagi malas selfie, saya malah lebih suka foto kaki. I don't know why, tapi ada rasa nyaman sendiri buat saya saat foto kaki. Kalau diperhatikan, dari beberapa foto kaki saya, background-nya sama semua ya hehe cuman nampakin latar belakang lantai polos meskipun berada di tempat yang berbeda.
Di android saya sudah terinstall aplikasi Flipboard saat pertama kali beli. Tadinya saya kira itu adalah situs chating atau sejenis games. Rupanya Flipboard itu adalah situs yang di dalamnya berisi banyak sekali bahan bacaan dari berbagai web orang. Sekilas seperti majalah atau koran elektronik yang memuat beragam informasi mulai tentang olahraga, pendidikan, pernikahan, relationship, desain, style dan berita-berita umum lainnya. Pagi tadi, saya kembali membuka Flipboard. Saya menemukan bacaan yang cukup menarik di sana yaitu tulisan bertajuk psikologi, membahas fenomena makan sendirian dari perspektif individu lanjut usia.
Latepost banget dan baru sekarang ceritainnya. M.Psi alias Magister Psikologi Profesi. Gelar yang alhamdulillah udah saya dapatkan pada 26 April 2017 lalu (tertanggal lulus ujian tesis). Saya juga sudah wisuda pada 20 Mei 2017 lalu. Awesome? Bersyukur tapi kalau dibilang awesome nggak juga sih karena saya lulusnya 3 tahun sedangkan teman-teman lain ada yang 2 tahun dan ada pula yang 2,5 tahun. Dibilang kesal, sempat sih. Saya pun sudah banyak cerita pada postingan sebelumnya gimana cobaan yang saya dapatkan selama pengerjaan tesis. Ada masanya mengeluh, jenuh, malas, marah, sedih, senang, semua campur jadi satu. Mulai dari problem dengan dospem, harus ganti data subjek yang mana sama dengan terjun lapangan lagi, belum lagi hasil penelitian yang berbeda dari hasil sebelumnya dan sempat tidak diterima oleh dospem II dan urusan administrasi yang seharusnya mudah malah jadi diribetkan sama beberapa pihak kampus. Yap, tapi sudah sampai pada titik ini, saya patut bersyukur. Alhamdulillah sudah selesai.
Kalian pernah gak sih lihat orang yang sering mengedipkan matanya berkali-kali? Atau apakah kalian pernah melihat seseorang yang menggerakkan bagian tubuhnya secara berulang hingga tak terkendali? Jika iya, waspada sejenak, bisa saja orang tersebut mengalami gangguan Tic.