Saturday, January 5, 2013

USANG

5:26 AM 0 Comments


By: Paresma Elvigro 

Nanar mataku berbelok ke arah siluet fajar
Betisku kaku memeluk dinding selasar
Jemariku berceloteh dalam riak gusar
Dengan kekuatan karang, kugembok rasa sabar
Hingga lonceng tua memekik dalam koklea pun, aku masih menantimu

Tama, tahukah kau wahai sahabatku?
Aku merindumu di tepi dermaga sejak kapal pesiarmu berlayar 13 tahun silam
Tergugu aku dalam gelombang tanya yang kau tembakkan bagai meriam
Jejak peninggalanmu mencabik semangatku hingga padam
Tidakkah dirimu hendak mengangsurkan secarik kabar agar aku tenang dalam diam?

Lama aku membangun kastil beratap tudung kerinduan di balik raga ingusan dulu
Hingga jiwa tumbuh pesat dalam kubangan usia yang matang, bahkan masih tegar mencarimu

Dan, kudapati ragamu jauh bertengger di dahan yang rimbun
Tidak seperti di dermaga tempat kita pernah bermain balok susun
Rahang mulutku memaksa untuk menyapa punggungmu yang jauh di monitor maya
Namun, amnesia kian berlari dalam saraf ingatanmu
Semudah itukah kalbumu mengikis habis persahabatan kita?

Kastil rinduku kini usang dilahap rayap
Usang sebab berdebu diterpa hujan abu
Sudah tamat episode rindu ini sebab kau melempar kisahnya ke dalam lembah curam

***

Friday, January 4, 2013

#2 ANTOLOGI-HAS 2

6:30 AM 0 Comments



Alhamdulillah, ini adalah salah satu antologi saya yang terbit di indie 
publishing (deKa Publisher) dan tergabung bersama puluhan naskah penulis indie lainnya. 

Sebenarnya ini adalah event antologi pertama yang saya ikuti sejak September lalu.

Entah mengapa, sejak itu saya tergerak untuk "bangkit dari kubur", hehehe, maksudnya, saya udah lama gak mencoba untuk ikut kompetisi menulis lagi. Akhirnya, saya mencoba untuk ikut.

Setelah lama menanti pengumuman, alhamdulillah pada bulan Oktober apa November kemarin ya? (maaf lupa), pengumumannya nongol juga.

Karena tidak sepenuhnya yakin bisa lolos, saya membuka website penayangan pengumuman kompetisi ini dengan sangat hati-hati, hehe, takut jantung saya copot, hehe.

Hasilnya, alhamdulillah, nggak menyangka, saya bisa lolos sekaligus keluar sebagai juara pertama khusus untuk tema tulisan Persahabatan.

Naskah saya yang lolos dalam antologi ini berjudul "Sitti Hajar Nomor 8". Cuplikan ceritanya bisa dilihat di blurb yang ada di back cover buku ini^_^.

Dalam naskah tersebut, saya menceritakan tentang persahabatan saya dengan tiga belas perempuan cantik, smart, hebat dan unyu-unyu ketika saya bergabung tinggal di sebuah kontrakan akhwat di Jl.Margojoyo. 

Kenapa judulnya "Sitti Hajar Nomor 8"? Pada tahun 2010 lalu (saat pertama kali menginjakkan kaki di kontrakan tersebut), para akhwat kontrakan memberi nama kontrakan tersebut "Al-Khanza". Namun, sejak pergantian pengurus ketua kontrakan kami berlangsung dan terpilih yang baru, akhirnya kami sepakat untuk mengganti nama kontrakan tersebut dengan "Sitti Hajar", berharap kami semua yang ada dalam kontrakan itu bisa menjadi sekuat, setangguh dan semulia ibunda Sitti Hajar ra. Aamiin^_^. Kenapa nomor 8? Sebab nomor rumahnya memang nomor 8. Hehehe.

Nah, di kontrakan itu tentu orang-orangnya tidak permanen, maksudnya, penghuninya akan terus mengalami pergantian sebab kelulusan, perpindahan atau lainnya.

Di kontrakan tersebut, jelas sangat berbeda hawanya bila tinggal di sebuah kost biasa, pada umumnya.

Di Sitti Hajar ini, kami semua adalah sahabat sekaligus keluarga. Sangat berbeda dengan kost-kostan yang biasanya cenderung individual.

Di Sitti Hajar, kami justru saling bahu-membahu, tolong-menolong dengan segala kelebihan dan kekurangan juga perbedaan yang ada. Itu semua kami terapkan di beberapa schedule kontrakan seperti piket kebersihan, mading, memasak bareng, salat berjama'ah, kultum subuh, kordinasi, rihlah, kajian dan masih banyak lagi.

Itu sungguh sangat berbeda dari apa yang kupikirkan dan baru kali itu aku bisa "tepat" melangkahkan kaki memilih hunian kost yang benar-benar ajaib.

Ketiga belas kawan-kawan muslimah di kontrakan tersebut jelas mempunyai karakter dan sifat yang berbeda. Tak jarang ada masalah yang muncul, tetapi bedanya, kalo di kost ada yang berantem, nah di Sitti Hajar ini, kami nggak pernah berantem. Kalaupun ada yang saling kurang menyukai, kami senantiasa membuka forum buka-bukaan menyampaikan unek-unek dan evaluasi bersama. Hampir tidak pernah ada pertengkaran di antara kami.

Itulah uniknya.

Yang saya tulis ini bukan isi utuh dari naskah saya ya, ini hanya ulasan singkat.

Bila tertarik untuk membaca selanjutnya beserta kisah-kisah hikmah lainnya dalam antologi ini, silahkan mengordernya saja ya^_^.

InsyaAllah, seluruh royalti dari hasil penjualan buku ini akan digunakan untuk orang-orang yang kurang mampu, kaum dhuafa', fakir miskin, dan sebagainya.


Hmm^^. Saya senang bukan main. Semenjak itu, saya mulai terus mencoba dan mencoba untuk mengikuti beberapa kompetisi lainnya.

Saya tidak menargetkan untuk selalu menjadi pemenang, melainkan bisa lolos di semua kompetisi yang saya ikuti agar naskah saya yang lolos tersebut dapat dinikmati serta memberikan inspirasi dan motivasi bagi orang lain. Demikian pula dengan buku ini, semoga pembacanya bisa terinspirasi dan mendapatkan insight dari beberapa kisah hikmah persahabatan yang ada di dalamnya.^^ Meskipun buku indie, insyaAllah, kualitas kontennya tidak kalah dengan buku konvensional lainnya.^^

***


Judul : Sepanjang Rel Kereta
Penulis : Nenny Makmun, Paresma Elvigro, Greeny Vheey, dkk
Penerbit : deKa Publishing
ISBN 978-602-7915-00-8
Tebal : vi + 139 hlm hlm.; 13 x 19 cm
Harga : Rp. 34.000,- (belum termasuk ongkir)
Harga Kontributor : Rp. 27.200,- (belum termasuk ongkir)


***


[CARA PEMESANAN]

Ketik SMS :

# HAS SRK #
Nama penerima :
Alamat lengkap :
Kodepos :
Jumlah :
No. HP :

Kirim ke 083879804181 atau inbox DeKa Publisher atau invite pin BB 31577AE8 :)
Kami akan mengirimkan total yang harus dibayar serta pemberitahuan nomor rekening.

AFEKSI, EMOSI ATAU MOOD?

6:00 AM 4 Comments
Apa bedanya Afeksi, Emosi, dan Mood?

Nah, terkadang masih banyak individu yang keliru mengartikannya.


Berikut ini secuil uraian perbedaan dari ketiganya yang pernah aku peroleh dari dosen favoritku (waktu kuliah dulu):


Afeksi: nada perasaan (bagaimana kita merasakan sesuatu), hanya dirasakan di 'dalam' namun tidak melibatkan aspek biologis. Akan tetapi dapat menimbulkan ingconruency (ketidaksebidangan).


Emosi: suasana hati (respon yang terjadi setelah merasakan sesuatu), melibatkan aspek biologis dan durasi kemunculannya pendek/singkat.


Mood: ini juga sama merupakan suasana hati (respon yang terjadi setelah merasakan), melibatkan aspek biologis dan durasi terjadinya biasanya panjang/lama, bisa dalam hitungan hari, bulan hingga tahun).


Nah, berikut ini contoh ilustrasinya:

Thursday, January 3, 2013

PENYEBAB SESEORANG MENJADI PSK

9:08 AM 14 Comments
Pernah baca buku "Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur" ???

Atau sering mendengar bahkan menemukan kasus prostitusi di sekitar kita???

Tapi, aku nggak ngajak sobat KRIUK'ers untuk bahas tuh buku yaa.

Dari kemarin, aku kepikiran buat posting nih tema.

Waktu kuliah dulu (saat sedang mengikuti mata kuliah psikologi konseling), dosenku bertanya kepada seluruh mahasiswa di kelas termasuk aku, "Kenapa seorang wanita menjadi PSK?"

Tuesday, January 1, 2013

MUNGKIN VS TAPI

7:00 AM 0 Comments
Kamu mungkin akan marah atau frustrasi ketika tahu bahwa kamu terlahir cacat

Tapi, kamu tidak berhak marah pada-Nya yang masih memberimu napas untuk menikmati semesta ini

Kamu mungkin akan kecewa dengan perlakuan buruk orang lain yang semena-mena menindasmu

Tapi, kamu tidak berhak protes pada-Nya yang telah menciptakan orang tersebut hingga harus bertemu denganmu

Kamu mungkin kesal pada orangtuamu yang selama ini tidak bisa memberimu uang jajan melimpah, membelikan mainan mahal atau baju baru saat lebaran

Tapi, kamu tidak berhak marah pada-Nya yang telah menjadikan kamu tenang selama 9 bulan dan lahir melalui rahim ibumu yang begitu hangat dan sempit

Kamu mungkin kurang senang dengan matamu yang sipit atau terlalu bulat, hidungmu yang pesek atau terlalu mancung, kakimu yang pendek atau terlalu panjang, badanmu yang bungkuk atau terlalu tegap, jari-jarimu yang kurus atau terlalu lentik, rambutmu yang keriting atau terlalu lurus, telingamu yang tuli atau terlalu tajam, wajahmu yang buruk atau terlalu memesona, dan semua hal yang ada padamu

Tapi, bukankah sebuah kekurangan/kelemahan itu adalah celah kecil untuk bersysukur pada-Nya?

Andai kau terlahir dengan mata bulat, mungkin kau akan melihat begitu banyak maksiat

Andai kau terlahir dengan hidung yang mancung, mungkin kau akan menjelek-jelekkan si hidung pesek

Andai kau terlahit dengan kaki yang panjang, mungkin kau tidak akan bisa duduk dengan tenang di kursi mungil anakmu

Andai kau terlahir dengan badan yang tegap, mungkin saja kau akan terlihat sombong

Tuhan (Allah) sudah menciptakan kamu, aku, kita dan mereka sesuai dengan porsi masing-masing, porsi yang bisa semakin membuka mata, hati dan lisan untuk mengucap syukur

Bukan untuk dipertanyakan, disesalkan, dihina apalagi ditindas

Sudahkah kita bersyukur?

Alhamdulillahirrabbil'aalamiin.... ^_^

(Yanuarty Paresma W. - emmakim28@gmail.com)