Paresma-Psychology Blogger

Gold Morning guys!!! ^_^
Sebenarnya mau posting kemarin, tapi karena sibuk ngatur file UAS dan update plot novel jadi baru bisa pagi menjelang siang ini nulisnya.

To the point aja....
Kemarin adalah hari UAS mata kuliah TEORI BK, tepatnya pukul 09.15 WITA (iya WITA, karena saya ada di wilayah kota Parepare, Sul-Sel. ^^

UAS kemarin, saya membagi mahasiswa menjadi dua bagian: genap dan ganjil. Jadi, mahasiswa yang akhiran angka NIM-nya genap masuk lebih dulu. Sebenarnya, saya sedikit kecewa kemarin. Kenapa? Sebab, sebagaimana peraturan yang sudah kami sepakati, bahwa mahasiswa boleh mengikuti UAS asalkan bisa mengumpulkan tugas take HOME video UAS pada hari itu juga. Tugas take home video itu sudah saya berikan jauh di pertemuan awal-awal dan kemarin hanya ada satu kelompok yang mengumpulkan paling awal, sementara dua kelompok sisanya belum menyelesaikan. Jadi, sebelum UAS dimulai, kami berunding sejenak. Saya tanya kepada teman-teman, apakah mereka mau ikut UAS atau tidak? JELAS JAWABNYA MAU LAH YA, hehehe...

Pagi ini rasanya semangat tercharge lagi setelah ngeposting tulisan "Apa Aku harus percaya pada impianku" kemarin.

Harus semangat. Semangat itu kutuangkan untuk menggarap naskah novel selanjutnya. Kalau biasanya garap naskah gak nyampe sebulan udah jadi tapi ngerjainnya tiap hari, sekarang mau lebih dieksplor lagi, belajar lagi, lebih detil lagi. Kalaupun nanti pengerjaannya bakal makan waktu lebih dari sebulan gak papa deh, yang penting nikmati dulu prosesnya biar hasilnya juga maksimal.

Gegara ide ini, ide naskah novel yang kedua kemarin--yang kubilang mau nulis berlatar italia--itu diundur dulu sebab membutuhkan penggalian referensi yang akan memakan waktu cukup lama. Kenapa gak mulai aja? Soalnya kalau mau bener-bener serius bikin yang rasa luar negeri, buat aku yang masih pemula gini butuh persiapan yang mateng. Referensinya masih dikit ditambah lagi aku belum pernah ke Italia beneran. Jadi, ditunda dulu, oh ya sekalian sama ide novel skizofrenia juga ditunda.

Mengingat kembali impian terbesarku setelah melihat postingan artikel dari blog seorang mas dokter yang sangat menginspirasi. Seperti tercetus kembali, seperti dihantam sama palu-palu segede jagad raya.

Impian yang pernah kulontarkan sejak zaman dulu. Impian yang cukup menakutkan. Impian itu adalah membangun panti asuhan dan perpustakaan bagi anak-anak kurang mampu. Apakah akan terwujud?

Tadinya, nyali saya sempat ciut, mengingat saya pribadi bukanlah orang yang kaya raya. Apakah saya harus percaya bahwa impian itu akan terwujud? Setelah lama, bertahun-tahun, barulah saya bertemu dengan sebuah blog yang dimiliki oleh seseorang yang sungguh prestisius bagi saya. Seolah menjawab pertanyaan dan menantang nyali saya kembali, apakah itu akan bisa saya wujudkan atau justru mati tenggelam dalam buaian impian belaka? Orang tersebut tidak tahunya punya impian yang sama dengan saya, yaah... meski saya tahu banyak juga selain beliau yang punya impian seperti saya. Tapi, entah mengapa, melihat, membaca dan mengenal beliau sekilas tampak sebagai keajaiban buat saya.