Monday, November 4, 2013

REMAJA GAUL ATAU REMAJA MASJID?

5:03 PM 2 Comments
Saya jadi ingat, zaman SMA dulu, di masjid kompleks rumah saya masih ada kumpulan remaja masjid. Tanpa sadar, saya pun ternyata tercatat sebagai salah satu anggota di divisi "Pemberdayaan". Huehehe... :D Kaget dan speechless. Tapi, karena saat itu bertepatan dengan kenaikan kelas (saya naik kelas tiga), saya terpaksa tidak bisa meleburkan diri untuk bergabung. Bukannya sombong, tidak suka atau gimana-gimana, tapi kelas tiga SMA itu penuh dengan beragam kesibukan. Waktu itu saya ikut ekskul pengayaan untuk persiapan UN, ikut ekstrakurikuler kelas Biologi setiap hari, ikut kursus, banyak tugas praktikum dan sebagainya. Nah, rasa-rasanya tak ada waktu senggang mulai pagi hingga malam penuh kegiatan. Itupun jika ada waktu luang, ya pasti untuk shalat, makan, tidur, membersihkan diri.

TEKNIK DASAR BAGI KONSELOR PEMULA

9:13 AM 0 Comments
Konseling atau bimbingan konseling adalah sebuah pengalaman baru bagi seseorang, terutama konselor. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh seorang konselor pemula:

HopeCare-Lay
1. Psychological health (kesehatan psikologis). Seorang konselor harus sehat jasmani maupun rohaninya, fisik maupun mentalnya. Seorang konselor tidak akan mampu mengarahkan sesi konseling/bimbingan konseling dengan baik dan benar bila dirinya mengalami gangguan. Oleh karena itu, penting adanya kesadaran terhadap diri sendiri, terhadap kebutuhan diri, sadar akan apa yang dilakukan itu adalah baik atau buruk dan paham mengapa melakukan hal itu. 
2. Harming people (merugikan/menyakiti orang lain). Hal ini penting untuk diperhatikan konselor pemula bahwa sebuah bimbingan konseling bukan hanya untuk sekadar saling memahami atau mengutarakan pikiran, perasaan dan pengalaman. Tetapi, seorang konselor juga perlu menerima dan menghargai pikiran, perasaan dan pengalaman orang lain/kliennya secara positif. Pada saat konseling berlangsung, seorang konselor hendaknya mengantisipasi agar jangan sampai mengeluarkan perkataan, isyarat non-verbal ataupun tindakan yang dapat menyinggung atau menyakiti klien.

KLIEN DAN KONSELOR

9:00 AM 0 Comments
Konseling Sebagai Pengalaman Baru

Sebagai pengalaman baru, sekurang-kurangnya ada 6 macam pengalaman baru yang diperoleh oleh klien dalam proses konseling yaitu :

1. Mengenal konflik internal

2. Menghadapi realitas

3. Mengembangkan konsep diri

4. Memulai suatu hubungan baru

5. Meningkatnya kebebasan psikologis

6. Memperbaiki konsep-konsep yang keliru

Sunday, November 3, 2013

LETIH TINGKAT DEWA

10:13 AM 0 Comments
Walau saya sudah berusaha menata emosi untuk tidak gugup, tidak khawatir dan merasa baik-baik saja, tapi saya tetaplah manusia. Saya bukanlah seorang ilmuwan psikologi yang sempurna, yang dapat terjauhkan dari berbagai tekanan.

Belum jadi istri orang saja, saya sudah seperti ini. Mungkin, ini bisa dibilang kekurangan saya. Semenjak Mama pergi lagi ke Malang untuk menjenguk kakek yang sakit di Madiun, semua pekerjaan rumah saya handle. Saya tak bisa mengharapkan adik laki-laki saya, karena dia selalu saja sibuk dengan futsalnya setiap hari. Daripada ngomel, saya kerjakan sendiri pelan-pelan. Sudah dua minggu ini, setelah mendapat haid lagi, saya terkejut ketika tahu darah yang keluar tidak sebanyak biasanya, namun terjadi sudah lebih dari 7 bahkan melewati 10 hari. Ingin periksa, saya belum punya waktu. Membaca artikel dengan gangguan menstruasi seperti yang saya alami secara mendadak dan baru pertama kali ini, membuat saya was-was. Psikis saya pun terguncang.

Saturday, November 2, 2013

INFO GIVEAWAY FIRST SALARY WANUTABI

8:30 PM 0 Comments
Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan satu bulan pertama (saya bekerja) dengan baik dan benar. Meski sering kali hasil kerja kurang memuaskan sehingga membuat rekan kerja dan atasan kesal, saya telah berhasil melewati bulan pertama.

Setelah lelah bekerja, tentu yang paling dinantikan adalah upah. Benar begitu? Tak bisa kita pungkiri bahwa ujung dari bekerja adalah uang. Begitu juga denganku. Sering kali di proses rekruitmen yang aku lalui sebuah pertanyaan selalu terlontar "Mengapa kamu ingin bekerja?" Aku menjawab, "Karena saya ingin mandiri. Saya tidak ingin selamanya bergantung secara finansial pada orang tua."