Don : Father
Ex-Husband
Has Child Custody
Don
adalah seorang ayah yang sangat menyayangi anak-anaknya. Tetapi ia tidak merasa
demikian beberapa waktu terakhir karena ia merasa bahwa anak laki-lakinya telah
menjadi seorang anak yang nakal dan menakutkan.
Angela : Mother
Ex-Wife
Has Visitation Rights
Angela
begitu heran dengan kelakuan anak laki-lakinya yaitu Ben. Namun yang membuat ia
lebih heran lagi adalah mengapa suaminya mengizinkan Ben untuk minum minuman
keras.
Heather : Daughter
Sister
Heather
mengatakan bahwa hubugannya dia dengan kedua orang tuanya sangat baik. Namun
berbeda dengan hubungannya dengan kakaknya, Ben, ia merasa bahwa hubungannya
sangat gila
Ben : Son
Brother
Unemployed
Ben
adalah sorang kakak yang pengangguran yang mempunya hubungan yang sangat tidak
baik dengan adik perempuannya.
Proses Terapi
Terdapat 4 orang yang terlibat dalam
proses terapi. Seorang terapis wanita, Don(ayah), Ben(anak laki-laki), dan
Heather(anak perempuan). Terapi dilakukan di sebuah ruangan tertutup. Posisi
duduk mereka membentuk setengah lingkaran, dengan ujung paling kiri yaitu Ben,
kemudian di sebelahnya adalah terapis, setelah terapis adalah Heather, dan
kemudian di ujung paling kanan adalah Don.
Awalnya,
terapis mengatakan bahwa penting sekali membahas masalah hubungan antar anggota
keluarga tersebut. Kemudian terapis juga meluruskan tentang peran orang tua dan
anak dalam sebuah keluarga. Hal ini ditekankan kembali karena Don (ayah)
cenderung membela Heather, anak perempuannya. Akan tetapi pada akhirnya Don
dapat menyadari sikap seperti apa yang harus ia lakukan sebagai orang tua yang
baik. Setelah itu terapis meminta ayah dan Ben untuk bertukar posisi duduk agar
Ben dan Heather dapat duduk berdampingan.
Terapis
mempersilahkan Heather untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya terhadap
sosok Ben. Heather mengatakan bahwa ia merindukan sosok kakaknya yang seperti
dulu dan ia merasa bahwa ia sudah tidak mengenali kakaknya lagi, yang sekarang
ini dianggap sering berperilaku menyimpang. Misalnya saja sekarang Ben terbiasa
pulang pagi dan juga berkata-kata kasar.
Setelah
Heather selesai mengungkapkan apa yang ia rasakan dan pikirkan kemudian terapis
meminta Ben untuk menanggapi apa yang disampaikan oleh adik perempuannya
tersebut. Dan terungkaplah bahwa selama ini Ben merasa bahwa selama ini dia
diperlakukan secara berbeda dengan adiknya.
Setelah
mendengar pengakuan dari kedua kakak beradik tersebut, terapis pun berusaha
memberikan insight pada sang ayah tentang akar permasalahan yang terjadi di
antara Ben dan Heather. Dan di akhir sesi terapi, hubungan antar anggota
keluarga tesebut pun terlihat menjadi lebih hangat. Terapi selesai.
No comments:
Post a Comment
Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.