Ada yang sedang berkecimpung di bidang bisnis kuliner (masakan)? Atau Anda saat ini sedang merencanakan membuka bisnis kuliner. Dari dulu hingga sekarang, bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan. Di era modern seperti saat ini, tidak sedikit wanita bekerja di luar rumah alias menjadi wanita karir sehingga kesempatan menyajikan masakan bagi keluarga menjadi lebih terbatas. Di luar itu, banyak perusahaan yang membutuhkan makanan untuk para karyawannya. Lebih luas lagi, tren melakukan aktivitas seperti rapat, kumpul komunitas, kegiatan rekreasi dan sebagainya lebih banyak dilakukan di tempat kuliner. Dengan kata lain, kebutuhan terhadap makan yang merupakan kebutuhan dasar biologis tiap orang yang tadinya hanya menjadi suatu kebutuhan pokok, kini sekaligus menjadi kebutuhan rekreatif.
Berkembangnya bisnis makanan di era dewasa ini membuat persaingan para pelaku bisnis kuliner menjadi semakin sengit. Strategi membidik pasar, menyajikan produk yang unik, serta teknis pemasaran menjadi salah satu hal penting di dalam membuat produk makanannya diburu oleh konsumen/pelanggan. Oleh sebab itu, ketika bisnis kuliner ini tengah menjadi primadona, maka diperlukan strategi jitu untuk me-manage sekaligus membesarkan kuliner tersebut.
Lalu, bagaimanakah strategi marketing yang mampu melesatkan bisnis kuliner Anda? Berikut ini ada serangkaian ulasan rahasia oleh salah satu pakar konsultan marketing. Siapa lagi kalau bukan Veronica Ratna Ningrum.
Veronica Ratna Ningrum, seorang konsultan marketing sekaligus pebisnis i bidang kuliner melakukan kombinasi antara bisnis makanan yang menjadi primadona dengan keahliannya dalam mengemas sebuah program marketing yang membuat bisnis kulinernya menjadi berbeda dengan bisnis sejenis lainnya.
Kita bisa tengok pada kesuksesan Veronica yang membesarkan Vey Katering. Meski sudah belasan tahun dia membesarkan bisnis bersama Vey Katering dengan sejumlah klien besar, namun itu tidak lantas membuat Veronica pelit ilmu. Dia justru mengkolaborasikan kesuksesan dan keahliannya untuk membidik pangsa para pelaku usaha bisnis kuliner sebagai konsultan bisnis mereka.
Veronica memberikan banyak konsep, solusi serta eksekusi mengenai strategi marketing pada bisnis kuliner yang mereka miliki. Menurut Veronica yang memulai usaha sejak tahun 2006 silam ini, ketika bisnis makanan menjadi primadona, banyaknya pesaing bukanlah sebuah penghalang seorang pengusaha kuliner untuk meraih sukses. Banyaknya pesaing justru menjadi pemacu agar produk yang diciptakan atau disajikan menjadi lebih bernilai, inovatif serta lebih diburu.
Pesaing nyatanya merupakan pemicu kesuksesan. Bahkan, jika terdapat pesaing yang produknya sama dengan produk yang kita keluarkan, maka diambil sisi positifnya, bahwa produk baru pesaing malah bisa membantu edukasi pasar. Dengan adanya pesaing, secara otomatis, produk yang dikeluarkan oleh kita maupun pesaing akan semakin dikenal oleh pasar. Terkait bagaimana dan produk mana yang akan dipilih konsumen, itu merupakan hak dari konsumen itu sendiri.
Lantas, bagaimana caranya mendapatkan pasar? Untuk dapat meraih pasar yang bagus, maka cara marketing yang menarik harus tetap diterapkan. Tidak sedikit konsumen mencari produk selain dari kualitas, rasa, popularitas, tetapi lokasi pun sering menjadi pilihan.
Jadi, tidak perlu khawatir ketika bisnis makanan menjadi booming. Sebab strategi yang kemudian tetap menjadi nomor wahid yang harus dilakukan para pebisnis kuliner, selain juga kemampuan berpromosi, rasa, hingga harga yang menarik bagi pasar.
Anda dapat menyimak artikel terkait Veronica Ratna Ningrum pada link di bawah ini:
- Siapakah Veronica Ratna Ningrum?
- Cara Mengemas Ide dan Kreativitas Marketing
- Veronica, Woman Marketer Masa Kini
- Rahasia Cerdas Marketing Ala Veronica
- Woman Marketer; Sentuhan Wanita Di Dunia Marketing
Personal Branding Agency, Indscript Creative
No comments:
Post a Comment
Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.